Tipu Daya Dibalik Gencatan Senjata
Tipu Daya Dibalik Gencatan Senjata
Oleh :Santi Susanti
Euforia gencatan senjata terjadi dikalangan muslim Palestina. Tepatnya pada Rabu malam 15 Januari 2025 Israel resmi melakukan gencatan senjata di Palestina.
Proses gencatan senjata ini pun disambut dengan rasa gembira. Tidak hanya dirasakan oleh kalangan muslim, bahkan negara-negara dunia pun menyambutnya dengan suka cita.
Secara nyata, gencatan senjata memang memberi jeda bagi muslim Palestina untuk bebas dari kejahatan Zionis dan negara pendukungnya Amerika Serikat.
Penduduk Gaza pun bisa kembali ke rumah mereka masing-masing yg sudah ditinggalkan selama lebih dari 15 bulan lebih walaupun mereka merasa bagaikan sudah 15 tahun meninggalkan rumah-rumah mereka.
Selama dalam proses gencatan senjata ini Israel dan Hamas mulai saling bertukar tawanan perang. Walaupun tampak berbeda jelas keadaan tawanan Israel dan Hamas, penduduk Isrel yang ditawan oleh Hamas lebih terawat karena diperlakukan layaknya memperlakukan manusia dengan baik, berbeda dengan penduduk Palestina yang ditawan oleh Israel keadaannya sangat memprihatinkan bahkan sebagian dari mereka ada yang sampai mengalami kecacatan fisik karena seringnya mendapat siksaan.
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa Amerika akan berhenti mengirimkan senjata dan bom ke Israel untuk menjamin agar proses genjatan senjata berlangsung lama sehingga proses pembangunan kembali Palestina yang telah hancur karena Israel bisa segera pulih kembali. (Tempo.com 22-1-2025)
Negara-negara lain pun mulai mengirimkan bantuan- bantuan mereka melalui Mesir dan Yordania yang sudah mulai membuka jalur bantuan ke Palestina berupa bahan bantuan pangan, obat-obatan dan bantuan lainnya.
Selang beberapa hari setelah proses gencatan senjata. Israel mulai melakukan beberapa pelanggaran salah satunya ialah dengan memasuki kawasan Palestina dan menembaki warga dengan dalih yang mereka tembak adalah anggota Hamas. Yang seharusnya tidak dibenarkan walaupun itu memang benar adalah anggota Hamas karena karena kedua belah pihak sedang berada di masa gencatan senjata. (Tribun.com 22-1-2025)
Itulah watak asli Israel alias yahudi adalah Bangsa yang suka melanggar janji dan mengkhianati kesepakatan. Bahkan kepada nabi mereka Musa, mereka juga terbiasa mempermainkan janji dengan Allah.
Pengkhiatan Dunia
Setelah Zionis berkhianat, Palestina pun harus mengalami pengkhianatan kembali dari AS setelah sebelumnya Joe Biden menyatakan akan berhenti memasok senjata dan bom ke Israel.
Presiden terpilih AS Donald Trump berencana segera mengirimkan satu juta bom ke Israel dengan alasan untuk pemasukan keuangan negara AS. Trump pun memberikan solusi agar selama gencatan senjata penduduk Gaza agar mau mengosongkan tanah Palestina dan mengungsi ke negara Mesir dan Yordania setelah sebelumnya sudah di lobi oleh Trump agar mau menampung pengungsi Palestina lebih banyak lagi. Namun keinginan Trump ditolak oleh penduduk Palestina karena menganggap Trump hanya ingin menghapuskan Entitas Palestina di tanah mereka sendiri. (Republika.co.id 26-1-2025)
Para pemimpin dunia pun hanya diam saja, baik dari negara Muslim atau non muslim. Mereka hanya bisa mengecam tanpa memberikan tindakan. Bahkan dibelakang para pemimpin negara-negara muslim saling meneken kontrak kerjasama bersama Zionis Yahudi. Mereka telah melawan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya:
المسلم أخو المسلم لايظلمه و لا يسلمه
"Muslim itu saudara bagi Muslim yang lainnya. Tidak boleh mendzalimi dan tidak boleh membiarkansaudaranya itu (didzalimi)".(HR Muslim)
Hanya Jihad dan Khilafah
Penderitaan Gaza tidak akan pernah berhenti. Gencatan senjata, yang seharusnya menjadi salah satu cara untuk meredakan konflik, juga terbukti tidak efektif. Meskipun berstatus gencatan senjata, Israel tetap melakukan operasi militer dan penjajahan di Palestina.
Persoalan ini hanya akan tuntas dengan adanya jihad dan khilafah.
Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Perangilah mereka oleh kalian dimana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusir kalian".(TQS Al-Baqarah[2]:191)
Haram hukumnya berdamai dengan penjajah dan menerima eksistensi mereka di tanah air kaum Muslim.
Krisis di Gaza juga akan tuntas sempurna jika kaum Muslim memiliki perisai untuk melindungi diri mereka, yaitu Khilafah Islamiyah. Rasulullah SAW telah bersabda:
Khilafah inilah yang akan mengerahkan pasukan untuk mengusir kaum Zionis Yahudi dari Palestina dan menghukum mereka. Dulu Rasulullah SAW pun sebagai Kepala Negara Islam saat itu pernah mengusir kaum Yahudi di Madinah dari Madinah. Rasulullah SAW menghukum mereka karena, mengkhianati beliau dan kaum Muslim.
Maka dari itu, sebagai kaum Muslim kita harus bangkit. Karena dalam darah kita mengalir spirit Jihad Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil mengusir pasukan Salib dan kembali menyucikan tanah Palestina. Sekarang saatnya kita kembali melaksanakan perjuangan untuk mengusir Zionis Yahudi dan menolong saudara seiman kita dengan Jihad dan Khilafah.
Wallaahu a'lam bi ashshawaab.
COMMENTS