Reportase Masirah Kubro Bela Palestina Orasi Ustadz Ismail Yusanto

masirah Kubro Bela Palestina

Reportase Masirah Kubro Bela Palestina Orasi Ustadz Ismail Yusanto

Puluhan ribu kaum muslimin menghadiri aksi Masirah Kubro Bela Palestina yang berlangsung pada 26 Januari 2025. Aksi ini dimulai dengan long march dari Patung Kuda hingga ke depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Orasi Ustadz Ismail Yusanto
Dalam orasinya, Ustadz Ismail Yusanto menjelaskan tentang pentingnya Palestina sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia Islam. Ia juga memaparkan sejarah panjang Zionisme dan perjuangan rakyat Palestina.

Sejarah Singkat Zionisme dan Penjajahan Palestina

• Theodor Herzl dan Awal Zionisme
  Theodor Herzl adalah tokoh yang mendorong digelarnya Kongres Zionis pertama pada tahun 1897. Pada awalnya, Inggris mengusulkan Uganda dan Argentina sebagai wilayah untuk pendirian negara Yahudi. Namun, Zionisme lebih menginginkan Palestina karena keberadaan Gunung Zion yang dianggap pusat peribadatan Yahudi.

• Upaya Theodor Herzl
  Theodor Herzl berusaha mensosialisasikan ide Zionisme ke berbagai pihak, termasuk mendatangi Khalifah Abdul Hamid II untuk meminta wilayah Palestina. Namun, Khalifah Abdul Hamid II dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Time Line Sejarah Palestina

• 1914: Perang Dunia I pecah.
• 1916: Perjanjian Sykes-Picot membagi wilayah kekuasaan Utsmani di Timur Tengah.
• 1917: Deklarasi Balfour mendukung pendirian negara Yahudi di Palestina.
• 1924: Kekhilafahan Utsmani runtuh, memicu imigrasi Yahudi ke Palestina.
• 1948: Berdirinya negara Israel secara sepihak.

Penjajahan dan Solusi Palestina
Ustadz Ismail Yusanto menegaskan bahwa akar masalah Palestina adalah penjajahan dan pendudukan yang didukung oleh negara-negara Barat. Upaya diplomasi dan berbagai perjanjian telah gagal menghentikan kekejaman Israel.

Beliau menekankan bahwa solusi tuntas untuk membebaskan Palestina adalah melalui jihad dan tegaknya khilafah. Khilafah akan menghimpun kekuatan umat Islam yang berjumlah 2 miliar jiwa, menjadi entitas yang kuat untuk melawan makar musuh-musuh Islam.

Aksi ini menjadi momentum untuk mengingatkan umat Islam tentang pentingnya persatuan dan perjuangan membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajahan Zionis.