Bencana Banjir Terus Berulang, Bukti Mitigasi Negara Lemah

bencana tsrus berulang

Bencana Banjir Terus Berulang, Bukti Mitigasi Negara Lemah

Bencana Banjir Terus Berulang, Bukti Mitigasi Negara Lemah

Oleh : Syarifah, S.Pd (Komunitas Pena Ideologis Maros)

Bencana banjir terjadi dimana-mana. Banjir bandang menerjang Dusun Peh, Desa Gunung Sari, Kecamatan Maesan, Bondowoso pada Kamis (9/1/2025), Kedatangan air bercampur lumpur yang disertai ranting kayu itu meluap hingga ke ruas jalan raya dan sejumlah permukiman warga. Data BPBD Bondowoso mencatat sedikitnya ada 12 rumah warga yang hanyut tersapu oleh banjir bandang tersebut. (Beritasatu.com, 09/01/2025)

Di Pulau Sumatera, hujan deras mengakibatkan banjir yang meluas ke berbagai wilayah. Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menjadi salah satu daerah yang terdampak cukup parah. "Hujan intensitas tinggi pada Kamis (9/1) merendam 470 rumah di Kecamatan Ujan Mas, sementara Jumat (10/1), banjir di Kecamatan Benakat akibat luapan Sungai Benakat dan Sungai Lematang berdampak pada 361 rumah," kata Abdul melalui keterangan tertulis. (CNN Indonesia.com, 11/01/2025)

Sementara itu Bencana banjir bandang juga terjadi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dilaporkan satu orang meninggal dunia dan tiga warga mengalami luka-luka. (Makassar, CNN Indonesia, 04/01/2025)

Pentingnya Mitigasi Bencana

Apa itu mitigasi bencana? Menurut KBBI mitigasi bencana artinya upaya mengurangi risiko bencana, baik secara struktur atau fisik. Bencana banjir terjadi terus berulang setiap tahunnya. Memang salah satu faktornya karena intensitas atau curah hujan yang tinggi yang merupakan faktor alam. Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan bahwa mitigasi dalam hal ini yang belum dimaksimalkan. Sebab, jika mitigasinya bagus maka dampak kerugian bisa diminimalkan seperti kerugian harta benda, korban jiwa, dan sebagainya. Sayangnya mitigasi di Indonesia masih sangat lemah.

Seharusnya dengan teknologi yang semakin modern bisa lebih cepat memprediksi waktu curah hujan yang tinggi sehingga masyarakat bisa berjaga-jaga. Namun mengapa banjir tidak bisa diantisipasi sehingga menimbulkan kerugian yang besar?

Sebab, Saat ini di sistem Demokrasi negara hadir tidak menjadi ra‘in (pelayan) bagi umatnya dan tidak menjamin dan menjaga keselamatan rakyatnya dengan maksimal. Keterbatasan dana seringkali menjadi alasan, namun apakah benar-benar tidak punya dana atau sebenarnya ada dana tapi tidak dialokasikan untuk penanggulangan bencana? Tampak bahwa memang tidak ada upaya yang serius dari negara untuk memberdayakan segala sumber daya yang ada demi mengoptimalkan penanggulangan bencana banjir.

Bencana alam yang terjadi seperti bencana banjir sering kali ada hubungan kausalitas dengan perbuatan manusia yang merusak lingkungan. Seperti aktivitas penggundulan hutan sehingga akan mengurangi tingkat penyerapan air hujan di tanah.

Dalam QS Ar-Rum : 41 Allah Swt. Telah berfirman, yang artinya "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia agar Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Abu al-’Aliyah dalam Tafsir Ibnu Katsir menyatakan, “Siapa saja yang bermaksiat kepada Allah di bumi maka sungguh ia telah merusak bumi. Sungguhnya kebaikan bumi dan langit adalah dengan ketaatan.”

Mengambil ibrah (pelajaran) dari berbagai kasus bencana yang terjadi, mitigasi bencana ini seharusnya menjadi suatu kewajiban bagi negara untuk mempersiapkan masyarakat, sumber daya yang dibutuhkan, dan kelembagaan yang dibangun berdasarkan karakteristik sumber dan jenis bencana yang akan dimitigasi.

Solusi Islam

Dalam pandangan islam pengelolaan mitigasi bencana sebagai bagian dari tanggung jawab manusia terhadap alam dan makhluk lainnya. Dalam Islam, mitigasi bencana memiliki dasar pada prinsip-prinsip syariat yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan di bumi.

Pertama, mitigasi bencana adalah amanah dari Allah Taala. Kedua, larangan merusak bumi. Ketiga, prinsip hifz al-nafs (menjaga jiwa). Keempat, meningkatkan kesiapsiagaan dan ikhtiar. Kelima, prinsip kemaslahatan (maslahat). Keenam, solidaritas sosial dan kepedulian. Ketujuh, menjaga keseimbangan alam (mizan). Kedelapan, edukasi dan peningkatan kesadaran. Kesembilan, pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kesepuluh, peran negara dalam sistem Islam.

Ketika kita perhatikan dalam sejarah peradaban Islam, upaya mitigasi bencana pernah diterapkan pada saat terjadi bencana gempa bumi. Mengutip pendapat pakar geospasial Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar, pada era Kekhalifahan Turki, untuk mengantisipasi gempa, maka yang dilakukan adalah membangun gedung-gedung yang mampu tahan gempa.

Arsitek yang dibayar Sultan Ahmed bernama Sinan untuk membangun masjidnya yang berseberangan dengan Aya Sofia, membangun masjid itu mulai dengan konstruksi beton bertulang yang sangat kokoh.

Pembangunan masjid pada saat itu diletakkan pada tanah-tanah yang menurut penelitian tanah itu cukup stabil. Gempa besar di atas 8 SR yang pernah terjadi terbukti tidak menimbulkan dampak serius pada masjid tersebut, sekalipun banyak gedung modern yang justru roboh di Istanbul. Jadi, bencana-bencana alam selalu diantisipasi terlebih dahulu dengan upaya dan ikhtiar maksimal.

Contoh lainnya adalah bahkan penguasa dalam Khilafah menaruh perhatian yang sangat besar agar tersedia fasilitas umum yang mampu melindungi rakyat dari berbagai jenis bencana. Mereka pun membayar para insinyur untuk membuat alat dan metode peringatan dini, mendirikan bangunan tahan bencana hingga menyiapkan dan mengedukasi masyarakat untuk selalu tanggap darurat.

Selain itu, aktivitas jihad adalah cara yang efektif agar masyarakat selalu siap menghadapi situasi terburuk sekalipun. Mereka tahu cara mengevakuasi diri dengan cepat, menyiapkan barang-barang yang vital selama evakuasi, mengurus jenazah yang bertebaran, dan merehabilitasi diri pasca kondisi darurat.

Sungguh, Islam mampu menjadi solusi tuntas seluruh permasalahan kehidupan, sekaligus jalan keselamatan. Tidak hanya menyelamatkan mereka dari bencana di dunia, tetapi juga bencana yang lebih berat di akhirat kelak.

Wallahua'lam bissawwab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,24,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,4,Ekonomi,197,fikrah,7,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,11,gerakan,5,Hukum,93,ibroh,17,Ideologi,71,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,86,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,291,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,51,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,90,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3614,opini islam,88,Opini Netizen,2,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,115,Peradaban,1,Peristiwa,15,pertahanan,1,pertanian,2,politik,325,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,Sistem Islam,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,68,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,47,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Bencana Banjir Terus Berulang, Bukti Mitigasi Negara Lemah
Bencana Banjir Terus Berulang, Bukti Mitigasi Negara Lemah
bencana tsrus berulang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwNrQY-Y_HmAafgGzSnqBNBofpqe5X1hvWiE_82agWrwxO3Qo1Nk31nZQPeQ2imX-dS_dTZ2-P84qv_pMn4hn8T24E2R5RExxhvGH-Kxx0NJUxLSBFeshPNHizZsfvk6zu87QP-WILgW1sQAYIcv1KZf0Y5aMmdUe7Fr8yV8-wPYYGQSCyrxbcDmEAtg/s16000/Picsart_25-01-23_08-37-03-554_compress47.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwNrQY-Y_HmAafgGzSnqBNBofpqe5X1hvWiE_82agWrwxO3Qo1Nk31nZQPeQ2imX-dS_dTZ2-P84qv_pMn4hn8T24E2R5RExxhvGH-Kxx0NJUxLSBFeshPNHizZsfvk6zu87QP-WILgW1sQAYIcv1KZf0Y5aMmdUe7Fr8yV8-wPYYGQSCyrxbcDmEAtg/s72-c/Picsart_25-01-23_08-37-03-554_compress47.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2025/01/bencana-banjir-terus-berulang-bukti.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2025/01/bencana-banjir-terus-berulang-bukti.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy