Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Menyerupai) Orang Kafir

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi

Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Menyerupai) Orang Kafir

Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Menyerupai) Orang Kafir

Abu Zaid R.

Merayakan tahun baru Masehi, yang diperingati setiap tanggal 1 Januari, tidak hanya sekadar sebuah kebiasaan atau tradisi. Dalam pandangan Islam, perayaan ini adalah bentuk tasyabbuh (penyerupaan) terhadap orang-orang kafir, khususnya kaum Nashrani. Tasyabbuh adalah suatu tindakan meniru atau mengikuti kebiasaan orang kafir dalam hal-hal yang bersifat ritual atau ibadah mereka, yang pada hakikatnya tidak hanya terbatas pada perayaan atau ritual tersebut, tetapi juga mencerminkan penerimaan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Sejarah Penetapan Tahun Baru Masehi

Tahun baru Masehi ditetapkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM, yang kemudian disahkan kembali oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Penetapan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru ini diadopsi oleh negara-negara Kristen di Eropa, dan sejak saat itu menjadi kalender internasional yang digunakan oleh sebagian besar negara di dunia, termasuk negara-negara Muslim. Perayaan ini menjadi bagian dari tradisi masyarakat Barat yang erat kaitannya dengan keyakinan mereka, termasuk ibadah gereja, pesta, dan berbagai bentuk perayaan lainnya.

Perayaan Tahun Baru: Tradisi yang Meniru

Perayaan tahun baru Masehi di kalangan masyarakat Kristen sangat beragam. Ada yang merayakannya dengan ibadah gereja, ada juga yang menyelenggarakan pesta atau karnaval, serta berbagai festival lainnya. Bahkan, banyak keluarga yang berkumpul untuk merayakan dengan makan bersama dan bertukar hadiah. Semua bentuk perayaan ini adalah tradisi yang bukan hanya berkaitan dengan kebudayaan, tetapi juga merupakan bagian dari keyakinan agama mereka.

Berdasarkan fakta ini, jelas bahwa perayaan tahun baru Masehi adalah bagian dari hari raya orang kafir. Oleh karena itu, umat Islam dilarang untuk meniru atau merayakannya, karena itu termasuk dalam perbuatan tasyabbuh, yaitu meniru kebiasaan orang-orang kafir yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Rasulullah Mengingatkan tentang Tasyabbuh

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan peringatan yang sangat jelas terkait dengan meniru-niru kebiasaan orang kafir. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, beliau bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?” (HR. Bukhari no. 7319, dari Abu Hurairah)

Hadits ini menunjukkan betapa umat Islam akan cenderung mengikuti kebiasaan orang-orang kafir, baik dalam hal pakaian, perayaan, maupun cara hidup mereka. Hal ini tidak hanya terbatas pada perayaan tahun baru, tetapi mencakup berbagai aspek kehidupan yang bercorak kebudayaan atau ritual dari kaum non-Muslim.

Selain itu, Rasulullah juga menegaskan dalam hadits lainnya:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا۟ فِى جُحْرِ ضَبٍّ لَتَّبَعْتُمُوهُمْ
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669, dari Abu Sa’id Al Khudri)

Peringatan ini sangat relevan dengan kondisi umat Islam saat ini, di mana banyak di antara mereka yang tanpa sadar meniru kebiasaan orang kafir dalam berbagai hal, termasuk dalam hal perayaan-perayaan seperti tahun baru.

Larangan Meniru Orang Kafir

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan tegas melarang umatnya untuk meniru orang kafir dalam hal apapun, terutama dalam hal yang menyangkut ritual atau ibadah mereka. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad dan Abu Daud, beliau bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Hadits ini menegaskan bahwa meniru kebiasaan orang kafir, baik dalam perayaan, pakaian, atau ibadah mereka, dapat mengakibatkan seseorang dianggap sebagai bagian dari mereka. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus berusaha untuk menjaga identitas kita sebagai Muslim dan tidak terpengaruh oleh kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Menjaga Keluarga dari Perayaan Tahun Baru

Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk menjaga diri dan keluarga dari perbuatan yang dapat menjerumuskan kita dalam kemaksiatan dan kekufuran. Dalam hal ini, sebagai kepala keluarga, kita harus melindungi istri, anak-anak, dan anggota keluarga kita dari terjebak dalam perayaan tahun baru Masehi yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Allah berfirman dalam Surat At-Tahrim Ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa menjaga diri dan keluarga dari segala bentuk perbuatan yang tidak diridai Allah, termasuk merayakan perayaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Penutup

Merayakan tahun baru Masehi, atau ikut serta dalam perayaan-perayaan serupa, bukanlah sekadar masalah tradisi atau kebiasaan yang tidak berbahaya. Dalam perspektif Islam, hal ini merupakan tindakan tasyabbuh yang dapat membawa seseorang kepada penyerupaan dengan orang kafir dalam aspek-aspek yang menyangkut agama mereka. Oleh karena itu, umat Islam harus bijaksana dalam menghadapi perayaan tahun baru dan menjaga diri serta keluarga dari terjebak dalam perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Wallahu A'lam.

Referensi

  • Sejarah Kalender Julian dan Gregorian - Sejarah Penetapan Tahun Baru Masehi, Julius Caesar dan Paus Gregorius XIII.
  • Bukhari, Hadits no. 7319, dari Abu Hurairah
  • Muslim, Hadits no. 2669, dari Abu Sa’id Al Khudri
  • Ahmad dan Abu Daud, Hadits tentang tasyabbuh
  • Al-Qur'an, Surat At-Tahrim: 6

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,4,Ekonomi,193,fikrah,7,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,11,gerakan,5,Hukum,93,ibroh,17,Ideologi,71,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,85,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,290,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,50,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3587,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,325,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,46,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Menyerupai) Orang Kafir
Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Menyerupai) Orang Kafir
Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3x-S-dJAILkELqFkBxFGkWgcUoSlEPaU6UXgKiZ1FAuaXAoThzj03OzcatlBCRhN0jDudNpRX2tdZkvNDUUZ4Gzwb6yEO7zdv1CQBRqLdCieW9Luw4gX3lEphLeGd6tsV95UnF69yKRjSZGG1lr1PhuMvyLx9P4JmRf3-RWdqKnqK5D29hmCllK3z4qg/w640-h360/FB_IMG_1735622393180_compress42.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3x-S-dJAILkELqFkBxFGkWgcUoSlEPaU6UXgKiZ1FAuaXAoThzj03OzcatlBCRhN0jDudNpRX2tdZkvNDUUZ4Gzwb6yEO7zdv1CQBRqLdCieW9Luw4gX3lEphLeGd6tsV95UnF69yKRjSZGG1lr1PhuMvyLx9P4JmRf3-RWdqKnqK5D29hmCllK3z4qg/s72-w640-c-h360/FB_IMG_1735622393180_compress42.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2024/12/merayakan-tahun-baru-berarti-tasyabbuh.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2024/12/merayakan-tahun-baru-berarti-tasyabbuh.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy