Kurikulum 2024
Oleh: Nur Rahmawati, S.Pd (Pemerhati Pendidikan)
Selepas pergantian Menteri Pendidikan yang lama, lalu naiklah Menteri yang baru, maka tidak menuntup kemungkinan akan berganti pula kurikulumnya. Disini bisa kita lihat semakin tidak jelasnya visi Pendidikan di Indonesia ini.
Rencana ganti kurikulum di kemukakan oleh, Mendikdesmas Abdul Mu’ti. Beliau menyampaikan akan membuat Kurikulum Deep Learning untuk menggantikan Kurikulum Merdeka belajar yang sedang berlaku. Menurut Mu’ti, deep learening bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Deep Learning yang digagas ini terdiri dari tiga elemen utama yakni mindful learning yang tegak atas prinsip bahwa setiap murid berbeda, meaningful learning yang bertujuan untuk mendorong pikiran dan keterlibatan murid dalam belajar, serta joyful learnming yang meneKankan kepuasan dan pemahaman yang mendalam dalam proses belajar. (Kompas.com, 9/11/ 2024).
Lalu, apa itu istilah Deep Learning yang disebut akan menggantikan kurikulum Merdeka Belajar?. Deep Learning atau pembelajaran mendalam sebagai pendekatan belajar untuk meningkatkan kapasitas siswa. Deep learning adalah program pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan berfikir kritis, eksplorasi dan partisipasi aktif. Menurut buku pengantar Dasar Deep Learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) dan machine learning yang memanfaatkan neurel network multiple layer untuk menyelesaikan tugas dengan ketepatan tinggi. (Kumparan, 9/11/2024)
Riset mengenai deep learning telah berlangsung sejak tahun 80-an, tetapi baru dikembangkan Kembali setelah era serba teknologi sekarang ini. Penerapan deep learning pada computer memungkinkan untuk mengelola data serupa dengan cara kerja otak manusia. Metode deep learning dapat menemukan pola yang rumit dalam bentuk gambar, teks, suara dan jenis data lainnya untuk memberikan prediksi yang akurat. Dengan demikian, kecerdasan buatan akan menyelesaikan tugas-tugas secara otomatis tanpa memerlukan bantuan manusia.
Isu Perubahan Kurikulum mengemuka setelah Mendikdasmen menyatakan bahwa akan menerapkan deep learning. Meski dinyatakan bahwa deep learning bukanlah kurikulum, seperti yang diungkapkan oleh Abdul Mu’ti namun metode dan perubahan kurikulum dimungkinkan pada tahun ajaran baru, namun rakyat sudah memiliki persepsi sendiri bahwa ganti Menteri ganti kebijakan atau ganti Menteri kurikulum ganti kebijakan lain.
Perubahan kurikulum Pendidikan nasional berulang kali dilakukan di negeri ini, nyatanya kurikulum-kurikulum yang pemerintah ciptakan belum mampu mewujudkan manusia seutuhnya yaitu generasi beriman, bertakwa dan trampil sebagaimana tujuan Pendidikan. Setiap muncul kurikulum baru masyarakat menyambut antusias seolah ini terobosan baru yang akan menyelamatkan generasi. Tetapi jika kita kaji lebih dalam, kurikulum tersebut lahir dari paradigma yang sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum sekulerisme dan kapitalisme. Paradigma kapitalisme-sekulerisme menjadikan visi dan misi pendidikan yang diterapkan, seyogyanya hanya sebagai pemenuhan ambisi-ambisi materi, apalagi sistem Pendidikan yang dipakai sekuler kapitalis.
Kurikulum yang kerap berganti dengan alasan menyesuaikan perubahan global dan tuntutan dunia industry adalah sinyal tidak jelasnya visi dan misi pendidikan. Disisi lain, adanya perubahan kurikulum kapitalime tidak akan pernah menghasilkan generasi unggul. Pendidkan hari ini apapun kurikulumnya menghasilkan Potret generasi yang mencetak generasi yang siap terjun di dunia kerja namun minim adab, berpikiran dan berperilaku bebas (liberal), hingga makin berptensi berbuat kerusakan dan masalah ditengah-tengah masyarakat.
Hal ini berbeda jauh dengan sistem Pendidikan dalam Islam bersifat unik dan khas yang berasaskan akidah Islam, sistem pendidikan Islam memberikan arah yang jelas pada visi dan misi Pendidikan. Kurikulum yang dirancang membentuk generasi emas berkepribadian Islam. Ketakwaan yang menjadi ciri khas para peserta didik ini mampu membuat mereka memahami arti dari ilmu dan kebermanfaatannya untuk kemaslahatan umat. Pemahaman agama berperan sangat penting dalam membentuk cara berpikir dan sikap seseorang, ini menjadi pondasi yang akan menjadi magnet dalam menguasai ilmu pengetahuan lainnya. Mereka yang memahami bahwa ilmu yang dimiliki berperan dalam mewujudkan kemaslahatan umat, akan mengembangkan ilmu tersebut dalam berbagai inovasi dan penguasaan teknologi.
Kemudian, dalam Islam negara memahami kewajibannya sebagai pelayan rakyat. Keberadaan generasi adalah kunci untuk masa depan negara. Negara akan berupaya maksimal untuk mempersiapkan ,asa depan yang baik melalui system Pendidikan yang merata dan berkualitas. Merata dalam arti pemerintah mengakui bahwa semua warga, baik miskin maupun kaya, memiliki hak yang sama. Pendidikan yang berkualitas berarti negara dengan tingkat pendidikan serta membangun fasilitas yang memadai untuk pelaksana yang memadai. Pendidikan dibiayai penuh oleh Negara, gratis mulai dari jenjang Pendidikan dasar sampai Pendidikan tinggi. Negara men setting penuh arah kurikulum.
Inilah yang pernah terealisasi dalam sejarah Panjang peradaban Islam telah memberikan bukti nyata akan keunggulan sistem Pendidikan Islam yang diterapkan dalam negeara yang menerapkan Islam Kaffah. Banyak para ilmuan dunia yang lahir dari sistim pendidikan pada masa kejayaan Islam. Mereka adalah para ilmuan yang tak hanya mumpuni dalam penguasaan sains dan Teramat banyak ilmuwan muslim yang namanya tercantum dalam sejarah peradaban Islam maupun berbagai buku yang turut dicatat oleh peradaban Barat. Jika hari ini dunia silau dengan peradaban Barat yang menafikan agama, Islam justru sebaliknya.
Rahasia keberhasilan pendidikan di masa Islam tidak lain karena fondasi akidah yang kukuh. Sebaliknya, peradaban Barat dengan sistem pendidikannya hari ini mencetak output pendidikan yang menguasai sains dan teknologi tetapi di saat yang bersamaan kita diperhadapkan pada problematik sosial dan dekadensi moral yang parah. Jika penguasa hari ini memiliki niat baik untuk mencetak pribadi unggul melalui pendidikan, satu-satunya pilihan yang tepat untuk hal itu adalah sistem pendidikan Islam, bukan yang lain. Wallahualam bissawwab.
COMMENTS