Kekerasan Seksual Pada Anak
Oleh: Ummu fillah
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyesalkan kasus kekerasan seksual yang dialami oleh siswi taman kanak-kanak (TK) berusia 5 tahun di kabupaten Mojokerto, Jawa timur.
''kami turut prihatin dan menyesalkan atas kejadian kasus kekerasan yang terjadi di kabupaten Mojokerto, dimana pelakunya juga anak-anak, yaitu usia 8 dan 7 tahun secara bergiliran. Perbuatan niradab ini pun terjadi sejak 2022 sekitar 5 kali" ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, di Jakarta. Siaran Pers Nomor:B-26/SETMEN/HM.02.04/1/2023.
Kasus kekerasan seksual ini pun menambah peliknya masalah kekerasan seksual yang terjadi di negara ini kian akut.
Lantas apa yang melatarbelakangi kejadian asusila ini terjadi?
Yang pertama, jika dilihat dari rentan usia korban dan pelaku yang tergolong masih dalam tahap pengawasan orang tua atau masa tamyiz, dimana peran orang tua sangat penting sekali dalam proses pembentukan karakter anak. Terutama ibu, sebagai orang pertama dan utama dalam pendidik dan pengajar dalam berbagai hal. Tugas ini tidak bisa di gantikan oleh siapapun. Sekolah diluar rumah hanya membatu peran saja.
Tapi, peran mulia ini sering diabaikan karena tuntutan ekonomi yang mau tidak mau menuntut seorang perempuan atau ibu bekerja diluar rumah demi rupiah. Demi dapur tetap mengebul ditengah resesi ekonomi global. Bahan pangan kian melambung tinggi. Lapangan pekerjaan kian sempit bagi para suami.
Yang kedua, pentingnya peran masyarakat dalam rangka ikut menjaga dan mengawasi keamanan dan keselamatan generasi. Sekalipun kejadian ini tidak menimpa anak kita sendiri. Karena mereka adalah generasi masa depan.
Yang ketiga, pentingnya peran negara dalam melakukan perlindungan
dalam berbagai sisi. Misalnya, menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para suami atau ayah. Menutup pintu-pintu maksiat dalam media massa dan digitalisasi, baik pornografi dan pornoaksi. Karena peran negara ini sangat penting sebagai pembuat kebijakan hukum.
Ketika negara menjalankan hukum buatan manusia, maka kerusakan di muka bumi kian tidak terkendali.
Saatnya kembali kepada aturan Illahi agar keberkahan turun dari langit dan bumi. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Qur'an Surat Al A'raf ayat : 96
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
Allahu A'lam bish showab.
COMMENTS