Pembajakan Potensi Gen Z Oleh Kapitalisme

Gen Z dalam islam

Pembajakan Potensi Gen Z Oleh Kapitalisme

Pembajakan Potensi Gen Z Oleh Kapitalisme

Oleh : Uswatun Khasanah - Brebes

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah Gen Z sering digunakan. Generasi Z atau Gen Z adalah sebutan untuk generasi yang saat ini masih dalam masa pertumbuhan. Jadi, apa Gen Z dan tahun berapa Gen Z lahir? Generasi ini lahir pada tahun 1996-2012. Orang yang lahir tahun itu juga dikenal sebagai iGeneration. iGeneration mengacu pada generasi yang banyak menggunakan Internet dalam kehidupan sehari-hari mereka. Inilah yang membuat Gen Z berbeda dengan generasi sebelumnya.

Menurut data sensus 2020, Gen Z merupakan 27,94% dari populasi Indonesia. Mereka terbagi dalam kelompok yang masih belajar di sekolah dan yang baru memasuki dunia kerja. Sama seperti generasi sebelumnya, Gen Z memiliki ciri khas tersendiri.

Tidak gagap teknologi, Gen Z akrab dengan teknologi sejak usia dini, sehingga mereka terbiasa mengoperasikannya. Mereka cenderung cepat beradaptasi dengan teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Bahkan tidak jarang generasi sebelumnya mendapatkan informasi aplikasi teknologi dari Gen Z.

Senang memamerkan privasi, ciri khas Gen Z lainnya adalah mereka suka memanjakan diri dalam privasi. Teknologi yang berkembang dan munculnya media sosial dapat mendorong Gen Z menjadi terobsesi dengan privasi. Ini dapat dianggap positif dan negatif. Positif karena mampu mendemonstrasikan dan mengasah kreativitas serta mengemukakan pendapat secara bebas. Tapi negatifnya jika digunakan secara tidak bertanggung jawab.

Ambisius, di era perkembangan yang pesat seperti sekarang ini, tidak mudah bagi Gen Z untuk puas. Mereka ingin terus belajar dan merasa lebih mampu mengembangkan diri.

Kelebihan Gen Z diantaranya

Finansial lebih diprioritaskan, uang memang membawa kebahagiaan. Hal-hal terjadi dan berubah dengan cepat, dan hal-hal menjadi lebih mahal. Hal ini membuat Gen Z perlu memprioritaskan keuangan untuk kebahagiaan.

Mandiri, kemajuan teknologi telah membuat informasi lebih mudah diakses oleh Gen Z. Banyaknya informasi yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Hal ini membuat mereka merasa tidak perlu terlibat dalam peran orang lain. Gen Z percaya bahwa mereka dapat belajar dan tumbuh sendiri.

Lebih banyak mendapatkan akses informasi, kemajuan teknologi membuat informasi semakin mudah diakses oleh siapa saja. Kenyamanan ini mengarah pada jumlah informasi yang membingungkan yang dapat diakses oleh Gen Z.

Kekurangan Gen Z diantaranya

Tingkat kecemasan dan stres cenderung tinggi, ketidakpastian tentang masa depan, kekayaan informasi yang tersedia di Internet, dan harapan yang tinggi untuk masa depan dapat menyebabkan kecemasan dan perasaan stres. Apalagi kehadiran media sosial menciptakan kriteria khusus dalam berbagai aspek, seperti kelulusan, pencarian kerja, waktu yang tepat untuk menikah, dll. Hal ini tentu saja meningkatkan kecemasan dan stres.

Takut ketinggalan, Gen Z tidak jauh dari teknologi, terutama internet dan media sosial. Gen Z cenderung FOMO atau takut ketinggalan, atau tidak mau ketinggalan tren. Mereka takut kurangnya koneksi dan merasa cemas jika mereka belum mencoba tren di Internet.

Mudah mengeluh, Gen Z pandai mengenali informasi, tetapi cenderung menyerapnya dengan cepat dan mencocokkan perasaan. Sangat mudah bagi mereka untuk melabeli diri mereka sebagai gangguan mental, yang hanya dapat diberikan oleh para profesional.

Seperti yang kita ketahui, saat ini kita hidup dalam sistem kapitalis. Sistem dan penerapannya telah meresapi masyarakat, termasuk kaum muda, dengan prinsip sekularisme. Gen Z kemudian bersentuhan dengan kepercayaan sekuler dan turunannya, seperti hedonisme dan materialisme.

Dalam ideologi ini, nilai utama yang harus diwujudkan dalam kehidupan adalah materi. Pada saat yang sama, nilai-nilai moral, spiritual dan kemanusiaan terpinggirkan. Semua tindakan adalah untuk keuntungan materi.

Menurut ideologi ini, kriteria kebahagiaan adalah memperoleh materi sebanyak mungkin. Materi bisa dalam bentuk fisik kelimpahan dalam bentuk kekayaan, atau dalam bentuk immaterial seperti ketenaran dan popularitas. Sehingga kebanyakan remaja akhirnya memandang hidup hanya untuk iseng, jauh dari keinginan untuk berdakwah dan memperjuangkan Islam.

Akidah sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan membuat remaja Gen Z tidak antusias belajar. Para remaja tiadk tergoda oleh pahala yang besar bahkan tidak terpikirkan olehnya. Sebab, selama ini tujuan belajar bukanlah untuk memperoleh pahala dan rido Allah, melainkan hanya materi. Jadi ketika ada profesi yang bisa menghasilkan kekayaan materi tanpa repot belajar, itulah jalan yang mereka pilih.

Jika kondisi seperti itu dibiarkan, bonus demografi yang akan diperoleh pada tahun 2030 akan sia-sia. Di masa depan, kita akan kekurangan talenta profesional yang sangat dibutuhkan masyarakat. Lebih berbahaya lagi, hal itu menunjukkan bahwa potensi pemuda Muslim yang seharusnya menjadi pembangun peradaban emas, telah direnggut menjadi korban dan sasaran kapitalis.

Kita tahu dari sejarah bahwa ketika Islam diterapkan, pemuda memiliki posisi strategis yang penting. Pemuda turut serta pada setiap perjuangan dalam sejarah. Bahkan, para pemuda zaman Nabi Muhammad SAW, para sahabat ra., menjadi kuat dan tangguh dalam perjuangan Islam. Pada masa kejayaan Islam, hal ini diteruskan dari generasi ke generasi.

Bagi para pemuda ini, sebenarnya tidak ada waktu untuk bermalas-malasan, dan tidak ada waktu untuk melakukan hal-hal yang membahayakan masyarakat. Mereka justru sibuk membangun peradaban Islam dengan gemilang.

Melihat fenomena "hilangnya generasi" sudah di depan mata, kita tentu tidak bisa tinggal diam. Ini harus menjadi perhatian bersama.

Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa kapitalisme telah membajak potensi anak muda. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini.

Kapitalisme harus segera kita hilangkan dari kehidupan kita dan menggantinya dengan sistem Islam yang benar-benar menghargai peran penting pemuda.

Harus diakui pula bahwa pemuda, khususnya pemuda muslim, merupakan kunci dalam membangun peradaban pada masa kejayaan Islam sebagaimana generasi sebelumnya.

Oleh karena itu, agar pemuda dapat menyadari perannya, mereka harus dibina. Hingga mereka sadar bahwa dialah kunci kemenangan pembangunan peradaban Islam. Jangan sampai potensi besar pemuda muslim terkubur oleh kesalahan dalam memilih peran di panggung kehidupan.

Sudah saatnya pemuda Muslim bangkit untuk memahami siapa mereka dan peran penting mereka dalam menjaga dan memulihkan Islam.

Wallahualam bissawab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,189,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,8,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,49,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3578,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,323,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Pembajakan Potensi Gen Z Oleh Kapitalisme
Pembajakan Potensi Gen Z Oleh Kapitalisme
Gen Z dalam islam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEBkKd5Tu0pZdyHNpmPuDpEQAWWEUMLSvAcDQvu5ym9G0QfPULU4B3Av8-q13X_U4Mls8XXuS27JkuGObJwzYi3L6yCAb3u4sRu4tqEwcGDQ7wZzFQrfXRV70-P-bZ3UoMgy_aXGMmiXkBoImnkNUS9Mnc78nN0R_1F7MbAbKMADOkRX5vWYDNOkFN/s16000/PicsArt_10-29-08.31.22_compress91.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEBkKd5Tu0pZdyHNpmPuDpEQAWWEUMLSvAcDQvu5ym9G0QfPULU4B3Av8-q13X_U4Mls8XXuS27JkuGObJwzYi3L6yCAb3u4sRu4tqEwcGDQ7wZzFQrfXRV70-P-bZ3UoMgy_aXGMmiXkBoImnkNUS9Mnc78nN0R_1F7MbAbKMADOkRX5vWYDNOkFN/s72-c/PicsArt_10-29-08.31.22_compress91.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/10/pembajakan-potensi-gen-z-oleh.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/10/pembajakan-potensi-gen-z-oleh.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy