BBM Naik Tinggi
Oleh Verawati (Pegiat literasi)
Maafkan kedua orangtuamu, Kalau tak mampu beli susu, BBM naik tinggi, Susu tak terbeli, Orang pintar tarik subsidi, Mungkin bayi kurang gizi (anak kami)
Lirik lagu di atas kembali viral. Pasalnya, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals ini cocok dengan kondisi saat ini. Yaitu naiknya harga BBM. Dalam lirik di atas digambarkan salah satu dampak kenaikan BBM adalah sulitnya orang tua memberi susu pada anaknya hingga kurang gizi.
Tentunya nasibnya sama dengan kondisi saat ini. Kepanikan masyarakat bisa terlihat dengan antrean di POM bensin saat menjelang kenaikan BBM. Para pakar ekonomi memprediksi akan terjadi inflasi dan juga PHK. Jika sebelum BBM naik saja, harga-harga kebutuhan sudah naik. Apalagi setelah BBM naik. Sebab, biaya transportasi baik. Walhasil, rakyat makin sulit dan berat beban hidupnya.
Alasan pemerintah menaikkan harga BBM yaitu mengurangi beban APBN. Padahal jika dibandingkan dengan biaya yang lain Subsidi BBM sangatlah rendah. Misal, beban membayar bunga utang luar negeri kini mencapai 405,9 triliun rupiah. Sedangkan untuk subsidi keseluruhan termasuk BBM hanya sebesar 502,4 triliun. Dengan rincian subsidi BBM dan listrik sebesar 149,4 triliun.
Jadi apa yang dikatakan oleh pemerintah adalah sebuah kebohongan. Sebab faktanya masih ada beban yang jauh lebih besar seperti bayar utang. Namun anehnya tidak dianggap beban oleh pemerintah. Sedangkan kebutuhan rakyat dianggap beban.
Inilah ciri sikap penguasa dalam sistem kapitalisme. Rakyat dianggap beban. Lalu kebutuhan rakyat diserahkan pada mekanisme pasar. Siapa yang mampu dia yang bertahan hidup, dia yang mendapatkan fasilitas dan kenikmatan hidup. Sedangkan yang miskin hidup dalam kesulitan dan kesusahan.
Berbeda dengan penguasa dalam sistem Islam. Mereka adalah penjaga dan pemelihara urusan rakyat. Adalah sebuah kedzaliman bila menganggap rakyat adalah beban. Penguasa akan memberikan hak rakyat dengan baik. Sebagaimana firman Allah SWT (artinya)
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,".(TQS. An-Nisa : 58).
BBM dalam pandangan Islam adalah milik umum. Penguasa diamanatkan untuk mengelola saja dan hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat. Bisa gratis atau hanya membayar biaya pengolahan saja. Penguasa tidak akan menjual sebab BBM itu adalah milik rakyat. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw "kaum Muslim berserikat dalam 3 hal yaitu padang rumput air Dan api" ( HR. Dawud dan Ahmad).
Begitu pun dengan kebutuhan pokok lainnya. Penguasa Islam akan memenuhi dengan pelayanan terbaik. Hal ini terlihat pada sosok Khalifah Umar bin Khattab. Beliau sendiri langsung berkeliling melihat rakyat dan ketika ada yang kelaparan beliau langsung memberikan makanan.
Demikian sedikit pandangan tentang bagaimana Islam mengurus urusan rakyat. Penguasa Islam akan mengatur dengan sebaik-baiknya. Sehingga semua kebutuhan rakyat terpenuhi dengan baik.
Wallahu alam bish-showab
COMMENTS