/* CSS untuk iklan responsif */ .ad-container { width: 100%; max-width: 100%; margin: 0 auto; } .adsbygoogle { width: 100%; height: auto; }

Pundak Para Suami

tanggung jawab Suami

Suami Pemimpin Rumah Tangga

Oleh : Ustadz Iwan Januar

#DuniaParenting - Jelang siang itu, hari kedua lebaran, kami berbaring di atas kasur, kemudian istri saya berkata, “Duh, lebaran kemarin belum sempat cium tangan sama ayah.” Sambil kemudian mengambil tangan saya untuk ia cium sambil berkata, “Maafin kesalahan-kesalahan saya, ya?”

Saya tersenyum meski dalam hati sebenarnya malu, karena pernyataan itu seperti mengingatkan status saya sebagai suami, sohibul qawwam. Pemilik tampuk kekuasaan dalam rumah tangga. Dimana segala otoritas kekuasaan rumah tangga berada di tangan saya, kita, para suami. Nabi SAW. bersabda:

وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى أَهْلِهِ وَهْوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Seorang lelaki (suami) adalah penggembala di tengah keluarganya, dan ia bertanggung jawab atas gembalaannya. (HR. Muttafaq alayh).

Ada alasan mengapa Nabi SAW. menyebut penguasa dan juga suami sebagai penggembala. Dalam kehidupan masyarakat Arab yang menggembala ternak adalah kebiasaan mereka, menjadi seorang penggembala bukan pekerjaan yang hina. Menjadi penggembala butuh ketrampilan dan paling utama kepercayaan dari pemilik hewan gembalaan.

Imam Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari saat menyebutkan bahwa seorang penggembala (ra’in) adalah penjaga yang dipercaya, yang harus memiliki kelayakan pada hal yang dipercayakan untuk ia jaga, maka ia dituntut untuk adil dalam perkara tersebut dan menjalankan kepentingan-kepentingannya.

Baik buruknya seorang penggembala ditentukan oleh sejauh mana ia bisa menjaga gembalaan yang diamanahkan padanya. Bila ia teledor, mengabaikan hewan-hewan gembalaannya, maka kepercayaan padanya akan hilang.

Dalam rumah tangga, suami adalah ra’in tersebut. Ia bertanggung jawab atas kemaslahatan setiap anggota keluarganya. Ia pun harus menjaga agar semua anggota keluarganya tidak terjerumus dalam kemungkaran, sebagaimana seorang penggembala harus menjaga domba-dombanya tidak meruyak masuk ke kebun orang atau tergelincir ke dalam jurang.

Ibarat badan, maka suami adalah bagian kepala. Ia mastermind semua aktivitas keluarga. Otaknya sehat, semua anggota badan juga sehat, aktivitas berjalan lancar. Tapi bila otak rusak, maka tak sulit berharap terjadi sinkronisasi semua anggota tubuh.

Istri bisa salah, begitu pula anak-anak, namun yang paling bertanggung jawab atas atas kesalahan itu adalah kepala, alias para suami. Ketika istri membangkang, harus suami yang meluruskan, bahkan yang berkuasa menjatuhkan talak pada istri ketika sudah tak lagi tunduk pada pemimpin mereka.

Kalau anak-anak berulah tak wajar, melawan pada orangtua, tak taat pada agama, lagi-lagi lelaki alias para suami/ayah yang punya kuasa untuk mendisiplinkan mereka. Mulai dari teguran hingga sanksi fisik bisa dijatuhkan.

Karenanya saya menjadi malu dan ngeri ketika istri dan anak-anak meminta maaf bila telah berbuat salah pada saya. Apa yang sudah saya perbuat sampai-sampai mereka melakukan kesalahan? Jangan-jangan saya penggembala yang buruk. Diam saja ketika satu persatu titipan dari Allah yang berada dalam kekuasaan saya melakukan kesalahan. Tak ada keteladanan, tausiyah atau teguran.

Rasanya tak pantas bila ada suami mengeluhkan kesalahan istri atau anak mereka, karena sebenarnya otoritas penegakkan aturan ada pada suami. Mengeluhkan keburukan istri, sama artinya mempermalukan diri sendiri. Bila memang istri atau anak melanggar aturan, Andalah yang harus menegakkan aturan. Bila memang tak paham aturannya kita bisa bertanya untuk kemudian melakukan eksekusi. Beda bila seorang istri mengeluhkan keburukan suami, itu wajar karena ia tak punya otoritas untuk menindak suami selain memberikan nasihat dan meminta bantuan pihak lain.

Jadi, jangan bangga dan bersenang hati bila istri meminta maaf, karena tanggung jawab terbesar dalam memikul kesalahan itu ada di pundak kita, para suami[]
_______
#DuniaParenting
#SahabatKeluargaMuslim
#ProdukKeluargaMuslim
#ArtikelParenting
#KeluargaSamawa
___
https://bit.ly/DuniaParenting_FACEBOOK
https://bit.ly/DuniaParenting_INSTAGRAM
https://bit.ly/DuniaParenting_TWITTER
https://bit.ly/DuniaParenting_TELEGRAM

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,189,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,9,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,49,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3578,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,324,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Pundak Para Suami
Pundak Para Suami
tanggung jawab Suami
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo5WCpCSaNlXScMy9OIvzeuQU9NT-vvMi9x5stR2yVwRk1j9xHJeMtLpDqxaWB3QokYWnJns2uj58oHG8rk2_O71U81wkK0HVU2cqy8FJ0nYkTLceBsxG9xtUYRzYOzs5eExGILRgc0wy6d_-mG517qofO7ZV1-yQFvpUm8QoYnOtohYoatgwitG1_/s16000/images%20-%202022-05-10T220836.445_compress67.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo5WCpCSaNlXScMy9OIvzeuQU9NT-vvMi9x5stR2yVwRk1j9xHJeMtLpDqxaWB3QokYWnJns2uj58oHG8rk2_O71U81wkK0HVU2cqy8FJ0nYkTLceBsxG9xtUYRzYOzs5eExGILRgc0wy6d_-mG517qofO7ZV1-yQFvpUm8QoYnOtohYoatgwitG1_/s72-c/images%20-%202022-05-10T220836.445_compress67.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/05/pundak-para-suami.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/05/pundak-para-suami.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy