Menjemput Kemenangan Hakiki di Hari Fitri

khilafah dan idul fitri

idul fitri dan khilafah

Oleh: Yulida Hasanah (Aktivis Muslimah, tinggal di Brebes Jawa Tengah)

Dikutip dari iNews.id, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan perayaan Idul Fitri tahun ini membuat makna kemenangan terasa nyata. Sebab, setelah dua tahun umat muslim Indonesia bersabar dan menahan diri untuk tidak mudik ke kampung halaman, tahun ini perayaan Idul Fitri dapat dilakukan dengan bertemu fisik.

Namun, cukupkah memaknai kemenangan di hari raya idul Fitri tahun ini saat umat Islam kembali mampu dan bebas merayakan lebaran dengan bertemu fisik saja? Seperti apakah kemenangan hakiki dalam Islam yang dirindukan kaum muslimin?

Umat Islam di dunia masih merasakan hangatnya suasana hari raya idul Fitri 1443 H. Setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan, Allah memberi rahmat-Nya dengan datangnya bulan Syawal. Bulan berlebaran umat Islam seluruh dunia, bulan yang dikelilingi oleh kebahagiaan karena suasana ukhuwah yang begitu nyata terlihat di mana-mana. Tak hanya itu, bulan Syawal juga identik dengan hari kemenangan. Yakni sebuah hari dimana umat Islam telah mampu menjalani ketaatan kepada Allah SWT selama bulan ramadan.

Hanya saja, kemenangan ini belumlah sempurna jika umat Islam melepaskan ketaatannya kepada Allah SWT setelah berlalunya ramadan. Sebab kemenangan yang hakiki adalah saat ketakwaan yang dipupuk selama bulan ramadan menjadi katakwaan yang totalitas dan tak tersekat oleh waktu. Artinya umat Islam disebut menang apabila mereka berjuang meraih takwa yang totalitas tersebut.

Oleh karena itu, hari kemenangan di bulan Syawal ini bukan hanya sekadar sudah mampu menjalani kewajiban berpuasa selama Ramadan saja. Namun, lebih jauh lagi kaum muslimin mampu mempertahankan kondisi kehidupan Islami di tengah-tengah keluarga dan masyarakat dengan menghidupkan ketaatan dan amal Sholih. Dan dalam kehidupan bernegara, kaum muslimin juga seharusnya makin rindu dan turut memperjuangkan kehidupan Islam hingga pada tatanan bernegara. Sebab pilar kehidupan Islam tak hanya dibutuhkan pribadi-pribadi yang bertaqwa saja. Tetapi sejatinya juga membutuhkan ketakwaan di tengah masyarakat dan di level negara.

Hal ini sesuai dengan gambaran kehidupan Rasulullah Saw yang mengajarkan pada kita bagaimana kemenangan itu sesungguhnya adalah saat kita mencapai level ketakwaan yang totalitas. Yakni benar-benar melaksanakan semua syariat berupa perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.

Ketakwaan yang totalitas ini juga dijelaskan oleh Imam Al-Hasan al-Bashri rahimahullah: orang yang bertakwa adalah mereka yang menjauhi berbagai keharaman dan menunaikan berbagai kewajiban. Begitu juga perkataan Khalifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah yang menyebutkan bahwa "takwa bukanlah hanya dengan puasa pada siang hari atau mendirikan shalat malam, atau melakukan kedua-duanya. Namun, takwa adalah meninggalkan yang Allah haramkan dan menunaikan yang Allah wajibkan. Siapa yang setelah itu dianugerahkan kebaikan, maka itu adalah kebaikan pada kebaikan."

Jadi, kemenangan yang hakiki adalah saat umat Islam bebas merdeka dalam menjalankan ketaatan yang totalitas dalam seluruh sendi-sendi kehidupan mereka. Sebab Islam merupakan syariat yang tak hanya memerintahkan ketaatan kepada Allah SWT pada satu aspek saja, tetapi dalam segala aspek. Yakni mulai dari aspek aqidah, ibadah, makanan, pakaian, akhlak, ekonomi, pendidikan, sosial, politik dan lain-lain. Inilah yang menjadi pembeda antara Islam dengan sekularisme.

Sekulerisme memisahkan agama dari kehidupan ekonomi, politik, sosial, pendidikan,dan negara. Sekularisme bahkan menjadi sebab kesengsaraan umat Islam, dari sekulerisme inilah lahir paham negara-bangsa (nation state) yakni nasionalisme yang tunduk kepada kepentingan penjajah Barat. Karena sekulerisme kaum muslimin dijauhkan dari syariah Islam yang kaffah (totalitas).

Maka jelas, Kemenangan di hari Idul Fitri tak bisa dikatakan sebagai kemenangan hakiki sebelum tegaknya kehidupan Islam dalam segala aspek kehidupan dengan penerapan syariat Islam kaffah. Sebab dengan begitu, umat ini mampu meraih ketaqwaan yang totalitas.

Jadikan bulan Syawal ini sebagai moment untuk menguatkan perjuangan menjemput kemenangan hakiki. Tak hanya kembali ke fitrah, tapi juga kembali ke Islam Kaffah. Allahu Akbar!

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,189,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,9,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,50,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3579,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,324,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Menjemput Kemenangan Hakiki di Hari Fitri
Menjemput Kemenangan Hakiki di Hari Fitri
khilafah dan idul fitri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimFWzBAopByfUYb3MSJXOI2Lg_1ghFaPm4VKSomgaLDhMrGlq9RqjvdsHphISROA8duVxl47Uf8DqL8BKU7-ajBEQ9R1N2jRLeheembNTyvlKf0DHoE95b7_sGnFwLrevi2hIpXWZir9pGebydUFcLdQS-5mZZRU74_g4MfThAAvbvxsfUs7WSAjlt/s16000/PicsArt_05-08-11.59.14_compress77.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimFWzBAopByfUYb3MSJXOI2Lg_1ghFaPm4VKSomgaLDhMrGlq9RqjvdsHphISROA8duVxl47Uf8DqL8BKU7-ajBEQ9R1N2jRLeheembNTyvlKf0DHoE95b7_sGnFwLrevi2hIpXWZir9pGebydUFcLdQS-5mZZRU74_g4MfThAAvbvxsfUs7WSAjlt/s72-c/PicsArt_05-08-11.59.14_compress77.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/05/menjemput-kemenangan-hakiki-di-hari.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/05/menjemput-kemenangan-hakiki-di-hari.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy