/* CSS untuk iklan responsif */ .ad-container { width: 100%; max-width: 100%; margin: 0 auto; } .adsbygoogle { width: 100%; height: auto; }

Genjot Bank Sampah, Butuh Tata Kelola Syariah

Pengelolaan Bank Sampah

Pengelolaan Bank Sampah

Oleh : Hidayanti, S.E.

Sampah merupakan salah satu permasalahan serius yang terjadi di berbagai negara termasuk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah menjadi faktor utama permasalahan mengenai sampah ya g sangat susah untuk dikendalikan. Berbagai sumber daya alam (SDA) di bumi tercemar oleh berbagai macam sampah dan limbah, mulai dari sungai hingga lautan tempat dimana berbagai habitat laut tinggal.

Dilansir dari laman GenPI.co Kalbar - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menjalin kerja sama dengan PT Kusuma Jaya Agro untuk pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan.

Kerja sama tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Direktur PT Kusuma Jaya Agro Raden Hidayatullah Kusuma Dilaga.

Pembangunan pabrik co-firing maupun kebutuhan lainnya, berdasarkan kesepakatan yang dibuat. "Dengan adanya kerja sama ini, sangat membantu kita dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Pontianak,” kata Edi, di Ruang Pontive Center, Kamis (28/4).

Maka, penumpukan sampah yang ada di masyarakat adalah akibat dari perilaku konsumtif yang terjadi pada masyarakat. Perilaku ini terjadi karena tidak adanya rasa puas dalam berbelanja sehingga seseorang berbelanja bukan berdasarkan kebutuhan melainkan keinginan yang tidak ada habisnya. Barang-barang yang dibeli yang kemudian tidak ada fungsi dan manfaatnya akan menjadi sampah yang menumpuk dan memberikan dampak yang cukup besar bagi lingkungan terutama lingkungan padat penduduk.

Data sampah pada tahun 2016 contohnya
Sampah makanan yang membusuk akan menghasilkan gas metan yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya pemanasan global. Emisi yang dihasilkan sampah makanan ini dapat melonjak dari 0.5 Giga Ton setara karbon dioksida, menjadi 1,9 – 2.5 GT per tahun pada pertengahan abad ini (Guardian, 2016).

Di beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, kondisi yang sama juga menjadi isu nasional. Jumlah sampah makanan di negara-negara ini meningkat, utamanya di bulan Ramadan. Uni Emirates Arab menghasilkan 500 ton sampah makanan per hari pada bulan Ramadan, meningkat 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa (Zafar, 2016). Di UAE sendiri, sampah makanan tahunannya senilai 4 milyar USD atau setara dengan 53,2 trilyun rupiah (Baldwin, 2017).

Lain lagi di Arab Saudi. Kota Mekah pada 3 hari pertama bulan Ramadan, telah menghasilkan 5.000 ton sisa makanan (Zafar, 2016). Selain itu, laporan dari College of Food and Agricultural Sciences (CFAS) King Saud University menyebutkan di seluruh Arab Saudi sendiri, setidaknya makanan senilai 1,2 juta Real (4,2 miliar rupiah) terbuang setiap harinya (Tago, 2016). Sementara menurut Solid Waste And Public Cleansing Corporation (SWCorp), di Malaysia sebanyak 270.000 ton makanan terbuang selama bulan Ramadan atau 9.000 ton setiap harinya (Digest, 2016). Hal ini menempatkan Malaysia di posisi ke-3 pada 10 Negara dengan tingkat Food Waste tertinggi (Waterlow, 2017).

Kesempurnaan Tata Kelola Islam

Fakta-fakta tersebut tentunya perlu menjadi perhatian serius bagi kita sebagai umat Islam terutama di bulan Ramadan kemarin. Kondisi tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam terutama terkait dengan pola konsumsi kita. Apalagi di bulan Ramadan kita sangat dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan serta memperbanyak pengendalian diri utamanya berkaitan dengan nafsu, termasuk untuk tidak makan makanan yang berlebihan

“ … makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (terjemah QS. Al-A’raf (7): 31)

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita menyisakan makanan, bahkan kita juga dianjurkan untuk menjilati jari-jari kita setelah makan, karena kita tidak mengetahui di mana letak berkah Allah dalam makanan yang kita makan.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila salah seorang dari kalian makan, janganlah menyisakanan dia mengusap (membersihkan) tangannya sampai dia menjilatinya atau meminta orang lain untuk menjilatinya.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan, "Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menjilati jari-jari dan piringnya. Kemudian beliau bersabda,”Sesungguhnya kalian tidak mengetahui di mana keberkahan pada makanan tersebut" (HR. Muslim)

Perilaku berlebih-lebihan dalam makan tersebut merupakan salah satu bentuk perilaku konsumtif yang banyak dipengaruhi oleh budaya kapitalisme. Pada budaya kapitalisme, komsumsi merupakan titik sentral kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. Perilaku konsumtif ini semakin diperparah dengan berbagai macam iklan di berbagai jenis media, mulai cetak, TV, hingga media sosial. Tidak heran jika ada joke yang menyebutkan bahwa untuk mengetahui bahwa sebentar lagi akan masuk bulan Ramadan, cukup melihat televisi apakah iklan sirup Marjan dengan tema Ramadan sudah tayang atau belum. Perilaku konsumtif sendiri merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam.

“……Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan ….” (terjemah QS. Al Israa’ (17): 26-27)

Dari tahun ke tahun, budaya tersebut semakin berakar dan sulit diubah. Budaya ini semakin menjadi-jadi ketika menjelang akhir Ramadan mendekati Idul Fitri, di mana sebagian besar masyarakat Muslim berlomba-lomba membeli barang-barang baru untuk dipakai di hari raya tersebut. Budaya konsumtif selama Ramadan sampai lebaran ini sepertinya sudah mulai mengakar di masyarakat kita sehingga menjadi semacam permakluman publik.

Harus kita sadari bahwa esensi kita melaksanakan puasa di bulan Ramadan adalah untuk melatih kita hidup sederhana, menahan segala hawa nafsu serta mampu merasakan kesulitan dan kekurangan yang dirasakan oleh orang-orang yang lemah secara ekonomi . Dengan demikian, tujuan dari shaum Ramadan yakni mencapai takwa bisa kita peroleh. Selain itu, dengan melaksanakan hal tersebut, akan semakin menguatkan keimanan kita, bahwa Islam adalah diin yang benar. Ad-diin yang lengkap dan sempurna. Bahwa Islam sejak 1400 tahun yang lalu sudah memberikan langkah preventif atas permasalah pemanasan global saat ini yang diakibatkan banyaknya sampah atau limbah. Wallahualam bi shawab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,189,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,9,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,49,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3578,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,324,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Genjot Bank Sampah, Butuh Tata Kelola Syariah
Genjot Bank Sampah, Butuh Tata Kelola Syariah
Pengelolaan Bank Sampah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3eWo88ElxKMOKFLBLVvv9FFR2Rkly7cIn3RQzwAQyYHOesJsHcBc16YZEgPapGo90gmI000mMs9IGHGcy_UeZQGiBpP6yiLlMM6Ggp701h8mFytPezAYTgCUsi7XyaklnCgWguwMF5bdBdYWfdhGHeX7uRNfXgVo8jSU400xXMzVrIZSG9e0w09HY/s16000/PicsArt_05-16-09.31.34_compress1.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3eWo88ElxKMOKFLBLVvv9FFR2Rkly7cIn3RQzwAQyYHOesJsHcBc16YZEgPapGo90gmI000mMs9IGHGcy_UeZQGiBpP6yiLlMM6Ggp701h8mFytPezAYTgCUsi7XyaklnCgWguwMF5bdBdYWfdhGHeX7uRNfXgVo8jSU400xXMzVrIZSG9e0w09HY/s72-c/PicsArt_05-16-09.31.34_compress1.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/05/genjot-bank-sampah-butuh-tata-kelola.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/05/genjot-bank-sampah-butuh-tata-kelola.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy