/* CSS untuk iklan responsif */ .ad-container { width: 100%; max-width: 100%; margin: 0 auto; } .adsbygoogle { width: 100%; height: auto; }

THR: KESEJAHTERAAN SEMU ALA KAPITALISME

THR 2022

THR 2022

Oleh : Iin Linti Kurnia, S.Sos (Aktivis Muslimah)

Menjelang Hari Raya Idul Fitri umat Islam bersiap menyambut dengan penuh kebahagiaan. Bagi kebanyakan orang, tak afdol rasanya bila perayaannya tak dilengkapi dengan baju baru, makanan khas nan beragam, juga menyediakan hadiah untuk anak-anak dan kerabat. Tentu semua memerlukan budget besar apalagi lebaran adalah moment silaturahmi. Melakukan mudik lebaran pun menjadi agenda rutin demi berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman.

Hal ini difahami betul oleh pemerintah karena sudah menjadi kebiasaan rakyat Indonesia. Negara mewajibkan perusahaan membayar penuh THR karyawan, terlebih untuk tahun ini. Karena 2 tahun kemarin THR dibayarkan secara dicicil. Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi pekerja/buruh di perusahaan.

Menurut Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengatakan, tak ada alasan bagi perusahaan membayar sebagian atau menyicil THR tahun ini, (Tirto, 3 April 2022). Tentu saja kebijakan ini menjadi angin segar bagi kaum buruh karena mereka bisa memenuhi semua kebutuhan menjelang lebaran. namun demikian, adanya kenaikan harga-harga bahan pokok yang pantastis bukan tidak mungkin bakal tak mencukupi kebutuhan sehari-hari. THR yang diterima hanya mampu menyokong kebutuhan saat lebaran saja.

Dengan mengharuskan perusahaan membayarkan THR secara penuh kepada karyawannya, pemerintah berharap, para pekerja bisa mendapatkan kesejahteraan. Akan tetapi, kesejahteraan sejatinya bukan sebatas dari pemberian THR. Bahkan, bukan kewajiban perusahaan pula untuk memberikan berbagai uang tambahan dari kerja keras karyawannya supaya para pekerja sejahtera. Tetapi merupakan hak rakyat yang wajib dipenuhi oleh penguasa terkait pengadaan kebutuhan pokok bagi rakyat dan membuat berbagai kebijakan dan peraturan yang akan diimplementasikan demi kepentingan rakyat. Misalnya kebijakan ekomoni; subsidi penuh (gratis), pendidikan, kesehatan, terkendalinya harga-harga kebutuhan pokok, listrik dan BBM murah.

Jika kebijakan di atas sudah mampu diwujudkan, maka secara signifikan akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bukan hanya kaum buruh yang merasakannya, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Kemiskinan lambat laun kan terkikis, sebab rakyat hanya mengeluarkan beban sangat minim, yakni hanya memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan saja.

Tetapi nahasnya, hal ini mustahil diwujudkan dalam sistem demokrasi kapitalisme. Bahkan dalam pandangan pundamental sistem ini, tidak tersurat apalagi menjadi visi misi negara untuk menyejahterakan rakyat. Yang ada, negara justru membebani ekonomi rakyat dengan pajak yang tinggi. Walhasil, minim kemungkinan rakyat dapat hidup sejahtera dalam sistem ekonomi kapitalisme.

Tak bisa dipungkiri, realitas kehidupan Islam telah berjaya sekitar 13 abad lamanya. Dari masa Rasulullah saw sampai kekhilafahan Turki Utsmani memberikan fakta sejarah yang menakjubkan. Masa kepemimpian Umar bin Abdul Aziz selama 2,5 tahun telah menorehkan tinta emas dalam sejarah kepemimpinannya. Tidak dijumpai satu pun rakyat yang berhak mendapatkan zakat, kecuali hanya satu saja, yaitu beliau sendiri.

Tercatat kisah haru tatkala Hari Raya Idul Fitri, "Umar bin abdul Aziz menyalami rakyatnya dan mengucapkan selamat atas hari yang saat itu umat islam bergembira. Namun tatapannya nanar, saat dilihatnya anak kecil berusia 10 tahun memakai pakaian usang, dan itu adalah anaknya".

Tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya yang begitu besar dan kesederhanaan kehidupan keluarganya menjadi contoh betapa hebatnya jika Islam yang mengatur sebuah negara. Islam memberikan solusi yang fundamental untuk manusia agar hidup dalam keberkahan dan kesejahteraan dengan pengelolaan ekonomi oleh penguasa, baik milik negara maupun milik umum. Negara mengembalikannya kepada rakyat dalam bentuk layanan terbaik, yaitu layanan pendidikan, kesehatan dan lain-lain secara gratis. Alhasil, aturan Islam meniscayakan umat hidup berkecukupan, tanpa perlu mengharap THR seperti saat ini.

Wallahu’alam Bishawab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,189,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,9,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,49,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3578,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,324,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: THR: KESEJAHTERAAN SEMU ALA KAPITALISME
THR: KESEJAHTERAAN SEMU ALA KAPITALISME
THR 2022
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqQsYHJrEXfdUv-c38xw-raFRV4xP9YqG8pfjAF7Efwd5FD8pEeRt-DpLqOvAI-DXPJTOLSvsvD_2YbN1ogfkdwgzlNbCuiWdCDVo8xFpJerEA9XAzmbAR5AOUKXE3_F3oKxmiiZCZx5LhmR6ES2DFjA7KPHZPnHvWcIn44sjLKJoQXungEfpqYlt3/s16000/PicsArt_04-07-09.14.08_compress55.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqQsYHJrEXfdUv-c38xw-raFRV4xP9YqG8pfjAF7Efwd5FD8pEeRt-DpLqOvAI-DXPJTOLSvsvD_2YbN1ogfkdwgzlNbCuiWdCDVo8xFpJerEA9XAzmbAR5AOUKXE3_F3oKxmiiZCZx5LhmR6ES2DFjA7KPHZPnHvWcIn44sjLKJoQXungEfpqYlt3/s72-c/PicsArt_04-07-09.14.08_compress55.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/04/thr-kesejahteraan-semu-ala-kapitalisme.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/04/thr-kesejahteraan-semu-ala-kapitalisme.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy