hijab india
Oleh : Yusra Ummu Izzah (Pendidik Generasi)
Beberapa hari terakhir, viral di media sosial video-video yang menggambarkan muslimah di India mendapatkan perlakuan diskriminatif yang sungguh membuat dada sesak. Bagaimana tidak, saudara seiman yang jumlah mereka di India lebih dari 200 juta tidak mendapatkan hak mereka untuk belajar di sekolah dan di kampus dengan berhijab.
Perlakuan diskriminatif tersebut muncul karena adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karnataka yang dikuasai Partai Nasional Hindu bharatiya janata party (BJP) dengan pemimpin Perdana Menteri Narendra Modi, (suara.com. Kamis, 10 feb 2022).
Sontak saja, kebijakan tersebut menuai protes dari ratusan siswi, termasuk orang tua mereka turun ke jalan menentang larangan penggunaan hijab di sekolah. Mereka menuntut agar pelajar dan mahasiswi diizinkan menghadiri kelas meski mereka memakai hijab.
Di tanah air protes dan kecaman datang dari berbagai kalangan. Pengamat masalah perempuan, keluarga, dan generasi dr. Arum mengatakan "ini adalah satu bentuk kebencian terhadap Islam. Pelarangan ini juga merupakan bukti bahwa slogan Hak Asasi Manusia (HAM) yang selalu digembar-gemborkan Barat hanyalah omong kosong,” ujarnya kepada MNews, Sabtu (12/02/2022).
Sungguh aneh, kata Arum, dunia tidak berkomentar atas pelanggaran hak muslimah India mengenakan hijab, di saat Barat sendiri gencar mengampanyekan HAM tersebut.
Hal senada di ungkapkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI Anwar Abbas, ia menyesalkan larangan penggunaan hijab di beberapa lembaga pendidikan di India. Tindakan tersebut dinilai sebagai islamphobia bagi umat muslim di sana.
MUI sangat menyesalkan adanya larangan di sejumlah sekolah di India terutama di negara bagian Karnataka. Hal ini jelas-jelas mencerminkan islamophobia, permusuhan dan kebencian dari pihak pemerintah terhadap rakyatnya sendiri yang beragama islam,"kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, news.okezone.com. Rabu,(09/2/2022).
Standar Ganda
Dari fenomena pelarangan hijab ini, nyata adanya diskriminasi terhadap muslimah atas hijab yang merupakan kewajiban agama Islam. Semua ini semakin membuktikan adanya standar ganda pada ide HAM yang diterapkan oleh Barat.
Padahal, Barat terus mengampanyekan hak untuk mengelola tubuh perempuan melalui kampanye My Body is My Own. Namun, ternyata yang dikampanyekan Barat hanyalah kebebasan untuk mengelola tubuh yang terkait dengan fungsi reproduksi dan seksual.
Paradoksnya lagi, di saat Barat kencang meneriakkan kebebasan dan kesetaraan atas perempuan, bahkan secara khusus mengkampanyekan hak asasi perempuan, nyatanya mereka justru melarang muslimah India menjalankan aturan agamanya sendiri. Padahal, pemakaian hijab ini tidak mengganggu orang lain.
Islam Menghormati Agama Lain
Islam telah mengajarkan untuk menghormati pemeluk agama lain dengan prinsip ‘Lakum diinukum waliyadiin’ (bagimu agamamu dan bagiku agamaku) sebagaimana difirmankan Allah dalam surat Al-Kafirun ayat 6.'
Rasulullah saw. telah melindungi warga negara non muslim minoritas di dalam negara Islam, yang disebut sebagai kafir dzimmi.
sebuah hadis riwayat Ath-Thabrani, “Barangsiapa menyakiti seorang dzimmi (nonmuslim yang tidak memerangi umat muslim), maka sesungguhnya dia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang telah menyakitiku, maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah,”
Berdasarkan riwayat ini dan riwayat lainnya yang dapat kita dapatkan pada banyak buku siroh,
jelaslah, perlindungan hakiki bagi muslimah hanya dapat diperoleh dalam negara yang menerapkan syariat Islam secara kafah, bukan dalam negara sekuler demokrasi seperti saat ini.
Khatimah
Untuk menghentikan perlakuan diskrimimatif terhadap muslim, tidak cukup dengan kecaman dan aksi masyarakat saja. Semua itu tidak akan bisa menggerakkan para pemimpin dunia menghadirkan pasukan militernya untuk menyelamatkan umat muslim yang terzalimi di mana pun berada.Sungguh, yang dapat menyelesaikan konflik agama dan menghentikan kekerasan adalah hadirnya kepemimpinan Islam di dunia. Ketika Islam memimpin dunia, perlindungan terhadap nyawa kaum muslimin benar-benar nyata. Wallahu a'lam
COMMENTS