rajab perjuangan islam kaffah
Oleh : Ina Ariani Pemerhati Kebijakan Publik dan Sosial
Bulan Rajab adalah bulan mulia, yang keutamaan bulan Rajab telah dijelaskan dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36. Melalui ayat ini, Allah SWT berfirman mengenai bulan-bulan yang diagungkan.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ - ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa."
Dijelaskan juga dalam hadits Rasulullah bahwa Kemuliaan bulan rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim).
Salah satu kemuliaan bulan Rajab adalah akan dimasukkannya manusia ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan” (HR. Imam Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas).
Selain itu Imam Ja’far ash Shadiq juga pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Rajab adalah bulan pengampunan bagi umatku, maka perbanyaklah beristighfar di bulan ini, karena Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bulan Rajab dijuluki dengan al-Ashab (pelimpahan) karena pada bulan ini rahmat Allah dilimpahkan kepada umat-Ku, karena itu perbanyaklah mengucapkan Astagfirullah wa as’aluhu al-taubah yang artinya “aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima taubatku”.
Di bulan Rajab juga terdapat peristiwa besar yaitu Isra' Mi'raj;
Seperti yang telah kita ketahui Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi Nabi Muhammad saw. Beliau melakukan dua perjalanan penting dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Lalu dilanjut menuju Sidratul Muntaha atau langit ke tujuh. Rangkaian perjalanan Rasulullah terjadi hanya dalam satu malam.
Begitulah kemuliaan bulan Rajab serta peristiwa penting yang perlu kita ingat sebagai muslim terbaik.
Oleh karena itu dalam momentum Rajab ini sepatutnya mengoptimalkan penggambaran Islam kaffah, dalam peradaban Islam dan kesanggupannya untuk menggantikan peradaban kapitalis sekuler.
Rajab juga semestinya dijadikan sebagai bulan refleksi bagi kaum muslimin. Apakah saat ini kita sudah menjadi sebaik-baik hamba yang taat kepada Allah SWT. Ataukah sebaliknya kita menjadi hamba yang bebal terhadap hukum-hukumnya.
Tak asing lagi bahwa kondisi kaum muslimin saat ini terpuruk dalam segala aspek kehidupan, mereka terdzalimi dan jauh dari kata adil dan sejahtera. Keadilan hanyalah ilusi. Kesejahteraan bagaikan fatamorgana.
Kemaksiatan dipertontonkan secara nyata. Kegagalan kepemimpinan peradaban kapitalis sekuler dapat disaksikan secara telanjang. Tak perlu sulit untuk mengungkap karena cukup fakta yang berbicara menyibak berbagai persoalan yang melanda.
Hari ini umat sedang sekarat, kontestasi pilpres gencar digelar. Di mana naluri penguasa. Umat menjerit harga minyak melangit, kini mereka disuguhi istilah minyak subsidi ataukah ini cara penguasa untuk mengelabuhi rakyatnya.
Di sisi lain kaum muslimin memiliki seperangkat aturan yang tak perlu try and error lagi karena berasal dari Allah SWT, Dzat pencipta manusia, alam semesta beserta isinya sekaligus pengatur kehidupan.
Syariat Islam memiliki pengaturan dalam seluruh bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, keadilan, hukum dan lain sebagainya. Kemampuan pengaturan yang penuh dengan kebaikan tak perlu diragukan. Karena pernah terbukti diterapkan dan bertahan hingga tak kurang dari 13 abad. Hal ini jelas sangat relevan dengan kebutuhan umat akan kehidupan yang didambakan menghantarkan pada kebaikan dan keberkahan.
Keberadaan Islam yang bukan saja sebagai Agama Ruhiyah namun juga ideologi jelas akan seimbang jika berhadapan dengan peradaban kapitalisme yang belum se-abad saja sudah oleng. Dan dengan kesempurnaannya pasti sanggup menjadi solusi pengganti peradaban kapitalisme sekuler yang telah rapuh dan membahayakan eksistensi hidup manusia sebagai umat yang terbaik sebagaimana yang Allah sebut dalam Al Imran 110 yang artinya:
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka."
Wallahu a'lam bishshawab***
COMMENTS