sistem pergaulan dalam islam
Oleh: Fitri karina
Ngomong-ngomong tentang idola, siapa sih yang tidak memiliki idola, pasti setiap orang memiliki idola kan mulai dari tim sepak bola, artis papan rendah hingga artis papan atas, penyanyi solo hingga grupband, baik dalam maupun luar negeri, seperti Korean Wave, Bollywood, Hollywood.
Dan seperti yang kita ketahui Exo, BTS, Blackpink, Kpop, pemeran drama korea, menjadi deretan yang paling atas yang dikagumi para milenial saat ini. Siapa yang tak kenal jin, V, D. O, Jungkook, Jenny, sampai Lee Min Hoo. Jangankan remaja, mungkin orang tua saat ini juga mengenalnya atau yang membaca mungkin juga salah satu pengagum berat mereka. Segala gerak gerik mereka, bisa menjadi jeritan para milenial. Ya, Korea memang sedang menjadi hits. Sama seperti zaman dulu, yang mungkin mengagumi Noah, Michael Jackson atau justin bieber dan lainnya. Ngomong-ngomong tentang idola sebenarnya kita sudah tau belum sih apa makna dari kata idola itu?.
Jadi mengikuti terjemahan kamus Oxford (edisi ketiga 2001) IDOL dalam bahasa Inggris artinya patung, berhala, pujaan, orang atau benda yang melampaui batas. Dalam konteks penerapannya kata ini lebih menjurus kepada pemujaan benda, patung atau berhala. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas melalui beberapa terbitan antara lain:
1. IDOLATRY = Penyembahan Berhala
2. IDOLATER = Penyembahan Berhala
3. IDOLATROUS = (bersifat) menyembah atau memuja
4. IDOLIZE = (Terlampau) menyanjung
5.IDOLIZATION = Pemujaan, pendewaan.
Dan menurut kamus Oxford ialah: a person or thing that is loved and admired very much dan bisa juga diartikan: a statue that is worshipped as a god. Jadi hal ini terdapat hubungan antara kedua arti tersebut. Yang pertama diartikan sebagai sesuatu atau seseorang yang sangat dicintai dan yang kedua diartikan sebagai patung yang dituhankan. Namun, kedua duanya dalam bahasa arab bisa disebut sebagai “ilah” artinya ialah sesuatu yang sangat dicintai, di puja dan dituhankan. Karena itulah terdapat pemahaman dari syahadat tauhid yang bermakna: Tiada ilah selain Allah, maksudnya tidak ada sesembahan yang patut kita sembah selain Allah.
Namun fakta yang ada saat ini para milenial khususnya generasi muslim di Aceh sudah sangat teracuni pemikirannya oleh figure figure populer. Aceh adalah Provinsi yang terletak diujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Sejak dekade Olden, masyarakat Aceh dikenal sebagai orang-orang yang menjadikan Islam sebagai nilai-nilai, norma dan standar etika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga membuat panduan bagi masyarakat Aceh dalam melaksanakan sejumlah interaksi sosial. Namun, secara tidak langsung generasi Muslim di Aceh teracuni pemikirannya oleh media massa Sekuler-Liberal. Ini adalah hasil dari Ghawzul fikr yaitu perang pemikiran, dimana hal ini adalah cara musuh musuh Islam untuk menghancurkan Islam. Dengan cara inilah mereka dapat melemahkan umat Islam, karena jika umat Islam di lawan secara fisik mereka sudah pasti kalah, mereka tak akan mampu melawan umat Muslim tetapi mereka berhasil dengan cara menyusupi pemikiran umat muslim melalui media media mereka dan menjauhkan Al-Qur'an dari kehidupan umat muslim dengan metode metode yang mereka buat, dengan tipu daya yang besar, sayangnya kita saat ini sangat kurang menyadari akan hal itu. Mengapa mereka dapat menjalankan misi mereka dengan mulus?.
Hal ini tentunya sudah di dukung oleh sesuatu yang paling mendasar yaitu sistem Kapitalisme-Liberal. Inilah liberalisme (Bebas) yang sesungguhnya, liberalisme yang diusung usung, liberalisme yang hanya akan menjauhkan hati dan jiwa dari Allah dan mendekatkan pada syaithan dan memberi jalan untuk kembali ke neraka! Na'udzubillahimindzalik.
Selama ini para milenial sudah dicekoki oleh paham paham liberalisme (Kebebasan), dari segala macam sisi kehidupan, terutama media, Karena merekalah yang menguasai media, media yang membuat mereka bangkit dan mampu menyebarkan pahamnya secara mudah dan mulus. Islam yang murni mulai tergantikan oleh pemikiran pemikiran liberal yang datang dari kaum kaum awam yang terpengaruhi oleh tipu daya musuh Allah .
Liberalis membeli acara acara tv dan artikel di koran dengan uang dari barat dan memaksa ide liberal bercokol di kepala generasi Muslim. Melancarkan metode dengan menyodorkan 'patung hidup' yang dipuja melebihi pemujaan kita terhadap Allah, yang dicintai melebihi cinta kita terhadap Allah, kita rela mengorbankan waktu kita hanya untuk menonton film, atau album yang mereka liris, bahkan ada yang mengorbankan harta, benda hingga jiwanya demi seseorang yang mereka idolakan Astagfirullah!. Ketika saya bertanya kepada beberapa teman saya yang mengidolakan Exo dan BTS mereka memberi alasan "hal yang membuat mereka jatuh hati yaitu mereka mendapat pelajaran untuk menyukai diri sendiri, mereka mendapat motivasi, lagu lagu yang bagus, Army atau Exol lebih di utamakan dan pemikiran serta kepribadiannya".
Lalu Allah kurang apa, Allah memberi kita segala galanya yang bahkan mereka itu tidak dapat memberikannya, malah membuat kita lalai atas kewajiban kita terhadap Allah, bahkan secara tidak sadar juga telah menggadaikan Aqidah kita dan yang lebih mirisnya ketika mereka mengatakan bahwa orang yang mereka Idolakan itu adalah suami mereka, secara tidak langsung berarti mereka juga berharap mendapatkan suami yang ganteng, pinter nyanyi, jago dance dan kafir. Na’udzubillahimindzalik.
Mengapa musuh musuh Allah menyodorkan 'patung hidup' karena mereka sadar umat Muslim tidak akan bisa di bodohi dengan menyodorkan patung yang mati, sudah pasti umat Islam tidak akan mau menyembahnya atau mengikutinya maka musuh musuh Allah menyesatkan kita tanpa kita sadari dengan cara ini.
Padahal Rasulullah SAW sudah menyampaikan sebuah pesan kepada kita.
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
Allah juga berfirman, yang artinya:
"Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala (Inggris:Idol) dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka". (TQS. An-Nisa:117).
"Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan ". (TQS. Al-furqaan:3).
"(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka". (TQS. An-Nisa:120).
Pemujaan selebriti pada komunitas penggemar K-pop, BTS Army dan Exol Aceh dapat di lihat dari kemunculan akun media sosial yang dibuat khusus untuk mendukung selebriti Korea, diantaranya adalah @bts.armyaceh @exol.aceh @buddy_aceh @carataceh @melodyaceh @blinkaceh @nctzen.aceh dan @ikonikaceh.id, semuanya merupakan akun basis penggemar (akun yang dibuat oleh penggemar untuk membahas hal tentang patung hidup) dan mereka juga memiliki grup WA. SEURUNE Jurnal Psikologi UNSYIAH (Januari 2021)
"Anggota yang bergabung di komunitas BTS Army (193) dan EXOL (107) Aceh. Pemujaan selebriti yang diukur menggunakan The Celebrity Attitude Scale (CAS). Hasilpenelitian menunjukkan pemujaan selebriti pada kedua komunitas berada padaberbagai tingkatan, yaitu 34,2% berada di tingkat pemujaan selebriti tinggi (Borderline-Pathological), 33,9% berada di tingkat pemujaan selebriti sedang(Intense-Personal), dan 31,9% berada di tingkat pemujaan selebriti Rendah (Hiburan-Sosial). Berdasarkan sosiodemografi pengisian skala, anggota komunitas lebih banyak berjenis kelamin perempuan, berada pada rentang usia remaja, mahasiswa, status lajang, dan memiliki satu orang idola " .
Hal ini mengapa terus bertahan dan berkembang karena sistem kapitalisasi (manfaat) yang berakidah sekuler (pemisahan agama antar kehidupan) hanya memandang manfaat sebagai standar. Jika itu bermanfaat maka jadi pandangan. Karena pokoknya ada yang menginginkan dan dapat menghasilkan.
Dimana Hal ini diakui oleh praktisi dan akademisi psikologi Vierra Adella. Dosen Universitas Atma Jaya Jakarta tersebut bahkan menyebut bahwa kegandrungan para K-Popers yang jumlahnya bisa dibilang masif sebagai sebuah "fenomena" dan jadi lahan baru bagi sebagian orang mendulang *cuan*.
"Hiburan Korea ini fenomenanya dipoles sedemikian rupa sehingga didukung semua aspek, media mendukung, bisnis dukung. Terus sosial media enggak berhenti. Mereka [industri hiburan Korea] juga produktif," kata Adella. CNN Indonesia Minggu (03/02/2019).
Ya, beginilah sistem Kapitalisme, segala sesuatu itu berprinsip pada manfaat, tidak peduli halal haram tidak peduli itu baik atau buruk, yang terpenting memiliki hasil dan rusaknya pandangan paling mendasar di dalam sistem kapitalisme yaitu berakidahkan pemisahan agama antar kehidupan.
Baru baru ini juga salah satu seleb tiktok yaitu Ali Hamzah diboikot oleh penggemar K-Pop melalui petisi Damai Indonesia pada hari jum'at (10/9/2021). Hal ini disebabkan karena telah menyinggung K-pop dalam kasus remix Adzan. Serambi News.com Jum'at, (10/9/2021).
padahal Ali membuat konten tentang mengingatkan kembali netizen Indonesia bahwa ada beberapa lagu K-pop yang telah melecehkan Agama kita yang meremixkan Adzan, namun sayangnya Ali malah disangka menyebarkan kebencian dan perpecahan. Betapa sakitnya hati ini ketika melihat saudara seiman kita lebih membela yang mereka anggap sebagai sang Idola.
Tapi coba kita lihat kembali bagaimana dengan kasus Anji yang dihujat habis habisan dengan kata kata yang tidak sopan bahkan sangat pedas dari netizan khususnya penggemar berat Exo yaitu Exol karena ada kemiripan sebuah lagu yaitu 'Kekasih Terhebat' dengan CBX sedangkan lagu Anji yang terlebih dahulu diliris yaitu pada tahun 2011 sedangkan Exo pada tahun 2018. IDN TIMES (30/3/2018).
Tetapi mengapa ketika ada yang mengingatkan kita apakah mereka itu pantas menjadi idola malah di boikot.
Jangankan hal ini, bahkan mereka juga fanwar atau perang antar fandom baik itu karena fandom fandomnya tak mau kalah satu sama lain, apalagi jika yang mereka anggap sang idol kalah bersaing dengan idola fandom lain.
Ya, beginilah musuh musuh Islam mereka telah berhasil menjauhkan generasi Islam dari Agamanya hingga Aqidah digadaikan dan Akhlak juga tidak diutamakan lagi.
Tidak hanya dalam bentuk manusia dan patung, idola juga bisa berbentuk lagu, musik, dan sejenisnya. Musik pada saat ini ibarat mantra yang mampu menghipnotis umat manusia agar tertidur lelap dari realita dan masalah yang mereka hadapi. Kita bisa lihat, ada berapa banyak manusia yang mengunjungi konser musik dengan meriah dan histeris? Namun, hanya ada berapa puluh manusia yang mendatangi tempat pengajian, inilah akibat dari sistem pemisahan agama antar kehidupan tolak ukur seorang muslim tidak lagi berdasarkan hukum syara', tidak lagi semata mata hanya mengharap ridho Allah. Tetapi semuanya itu sudah kehidupan liberal bebas, tanpa memperhatikan apa yang dilakukan padahal Allah sudah berfirman, yang artinya
" Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” (TQS al-Isra: 36).
Lalu, siapakah idola umat Muslim yang sesungguhnya? Yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Lalu, siapa panutan yang harus dicontoh? Yaitu para nabi dan orang-orang sholih.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (TQS al-Ahzaab:21).
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada diri (nabi) Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya (yang mengikuti petunjuknya); ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah semata” (TQS al-Mumtahanah 60:4).
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia (para sahabat) adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi penyayang di antara sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar” (TQS al-Fath:29).
Sekarang sudah saatnya kita berfikir cemerlang untuk mengambil sebuah tauladan.
Apakah orang yang melantunkan musik, dengan pakaian serba terbuka pantas dijadikan tauladan?
Apakah para penyanyi grup band yang terjerat narkoba pantas dijadikan tauladan?
Apakah orang kafir pantas di jadikan tauladan atau idola?
Dan baru baru ini juga mereka merimexkan Adzan, apakah itu idola atau tauladan generasi muslim saat ini?!
Apakah itu orang yang kalian cintai dan banggakan?
Tidak ada satu pun dari mereka yang pantas dijadikan tauladan.
Saatnya sekarang kita untuk menyadari siapakah yang kita puja puja selama ini, yang kita cintai melebihi kecintaan kita kepada Allah, yang lebih kita utamakan daripada keutamaan kita kepada Allah, yang kita jadikan teladan dalam kehidupan kita saat ini?. Kita boleh ngefans terhadap seseorang tetapi lihatlah jangan sampai Aqidah kita tergadaikan.
Wallahu a’lam bishawab.
Astaghfirullah.
Saya harapkan teman teman tidak lagi menyebut mereka sang idola, karena sesuai dengan makna asli dari kata idola sendiri adalah berhala dan pandai pandailah dalam memilih teladan bagi kehidupan kita jangan sampai salah paham atau salah arah.
Ya beginilah walaupun di Aceh ada menerapkan syariat Islam, tetapi jika masih berpegang pada sistem kufur, sistem Kapitalisme-Liberal yang beraqidahkan Sekuler, pemisahan agama antar kehidupan, sudah pasti generasi Islam tetap terpengaruhi, sebab Islam itu juga tidak diterapkan secara sempurna atau menyeluruh.
Pada hakikatnya kita harus menerapkan Islam itu secara menyeluruh karena Islam bukan agama perasmanan yang bisa di pilih-pilih, Islam juga bukan agama keturunan.
“Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam secara menyeluruh. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (TQS Al-Baqarah ayat 208).
COMMENTS