Penistaan Nabi Muhammad Saw kembali terjadi, Kali ini dilakukan oleh Joseph Paul Zang melalui video YouTubenya dengan judul " Puasa Lalim Islam"
Oleh : M Azzam Al Fatih (Penulis dan aktivis Dakwah)
Penistaan Nabi Muhammad Saw kembali terjadi, Kali ini dilakukan oleh Joseph Paul Zang melalui video di akun YouTubenya dengan judul " Puasa Lalim Islam. Zang, Si penista mengaku sebagai Nabi ke 26 serta menghina Rosulullah Saw dengan merendahkan dan menghina puasa Ramadhan. Dalam video Tersebut, dengan pongahnya, menantang siapa yang berani melaporkanya ke pihak berwajib.
Penistaan nabi Muhammad Saw, Manusia Agung yang sangat dicintai Umatnya sudah kesekian kalinya. Dan kemungkinan besar akan terus berlanjut. Hal ini terlihat bagaimana para penista Nabi tidak disentuh oleh hukum sama sekali, Sebut saja Abu janda dan kroninya. Keberanian Joseph Paul Zang merupakan efek dari penegakkan hukum yang tidak adil, terutama kasus- kasus penistaan baik nabi maupun agama Islamnya. Hingga Joseph Berani menantang siapa yang yang berani melaporkan dirinya.
Nabiyullah Muhammad Saw adalah insan mulia yang utus Allah SWT untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan menuju keselamatan. Akhlaqnya yang mulia dan pribadi yang agung pantas untuk dicintai. Sungguh pada dirinya terdapat banyak jasa dan pengorbanan untuk kaum muslimin seluruh dunia. Maka pantas, manakala Allah SWT menyanjungnya, " Kalau bukan lantaran engkau ya nabi, Maka Bumi ini tidak akan aku cipta".( Hadist qudsi). Di dalam Al-Qur'an yang suci Allah pun memujinya dengan penuh keindahan. yang terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 21.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21)
Apalagi Rosulullah Saw, Rosul yang kelak akan memberi syafaat pada hari akhir nanti. Hari yang menentukan kenikmatan surga atau azab neraka, sebuah kehidupan kekal selama - lamanya.
Maka wajar, jika kaum muslimin marah atas prilaku zang, penista Rosulullah Saw. Sebab dalam hati setiap muslim terdapat cinta dan rindu kepada Rosulullah Saw. Cinta atas ketulusan dan pengorbanannya dalam mengemban dakwah Islam, rindu terhadap wajah Rosulullah Saw, yang selalu memikirkan umatnya sampai di akhir hidupnya.
Namun kemarahan umat Islam hanya sebatas kecintaan kepada nabinya. Yang sama sekali tidak memberikan solusi secara fundamental. Kasus penistaan Nabi, ajaran, dan ulama akan terus berlanjut. Sebab Sistem demokrasi yang memberi ruang atas nama seni atau hak asasi manusia. Selain itu paham sekularisme yang terpupuk di kehidupan demokrasi akan terus melahirkan para penista Nabi. Paham yang memisahkan agama dari kehidupan hanya akan melahirkan aturan buatan manusia yang sarat dengan kepentingan. Dengan sarat kepentingan tersebut, menjadi alat pelindung para penista Nabi, ajaran, dan ulamanya.
Maka Hanya Khilafah yang dapat menyelesaikan penistaan Nabi Maupun ajaran Islam. Sebab khilafah selain Rain atau pelayan ummat juga sebagai junnah atau pelindung. sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, muslim, Ahmad, Abu dhawud dll.
"Sesungguhnya Al imam atau Kholifah itu perisai di mana( orang-orang akan perang di belakangnya,(mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaannya)".
Dengan Khilafah pula, hukum syariat Islam akan terlaksana secara kaffah. Termasuk dalam hal syariat penginaan nabi, Islam, dan ajaranya. Dalam syariat Islam, orang yang menghina, menista akan dihukum mati. Sangsi Islam atas penistaan adalah hukuman mati. Al-Qadhi Iyadz menegaskan berikut ini:
ولا خلاف في قتل من سب اللّه وان اللعن انما يستوجبه من هو كافر وحكم الكافر القتل.
Tidak ada perbedaan pendapat atas hukuman mati terhadap orang yang menistakan Allah. Dan sesungguhnya laknat itu hak bagi orang yang (menjadi) kafir (karena menistakan Allah). Sangsi bagi orang yang kafir adalah hukuman mati (kitab Asy-Syifa jilid 2 halm. 136).
قد قدمنا ما هو سب
Dengan demikian Kholifah akan menyelesaikan masalah dengan seadil- adilnya. Yang semuanya dilakukan dengan standar syariat dan dalam rangka taqwallah. Maka jika semua terwujud, penista Nabi, Islam, dan ajarannya dapat diminimalisir. Terlebihnya dapat mewujudkan kehidupan yang menentramkan, membahagiakan, mensejahterakan, dan segala kebaikan - kewajiban lainya.
Maka, menjadi kewajiban setiap muslim untuk mewujudkannya institusi tersebut demi kehidupan yang membawa kebaikan sampai ke Jannah.
Wallahua'lam bishowwab
COMMENTS