istiqomah dalam dakwah
Dalam aktivitas dakwah, tentunya kita dihadapkan pada satu komitmen atas pilihan dakwah sebagai poros hidup. Pertanyaanya, sudahkan kita mendedikasikan seluruh kemampuan kita dalam dakwah (yang diistilahkan dengan mastatho'tum)? Masihkah kelelahan, rasa malas, tekanan tekanan dari luar menjadi halangan untuk memaksimalkan diri dalam dakwah? Mari kita jawab sama sama dalam pikiran dan hati saja ya.
Bisa jadi sebagian besar dari kita sudah merasa maksimal dalam aktivitas dakwah karena sudah merasa kelelahan yang sangat. Apa memang sangat kelelahan itu menjadi tolok ukur maksimal?
Sebagai awalan mari kita memahami apa dan bagaimana mastatho'tum. Sebagian dari kita bisa jadi sudah tidak asing dengan cerita bagaimana syech Abdurrahman azam menggambarkan mastatho'tum. Beliau menyuruh semua muridnya lari mengelilingi lapangan, setelah semua muridnya lelah dan menepi, syech Abdurahman tiba-tiba mengelilingi lapangan tanpa terlihat akan berhenti sampai beliau terjatuh karena pingsan. Tergambarkan disini bahwa mastatho'tum adalah berusaha semaksimal mungkin sampai Allah sendiri yang menghentikannya!!. Terasa jauh bedanya antara antara "saya sudah tidak bisa lagi" dengan "saya sudah tidak mau lagi". Nah , kita sudah melakukan upaya yang maksimal atau belum jawab dalam diri aja ya. Hehe
Terkait buku yang berjudul "CURE" yang sedang dibedah, Sepertinya Jo Marchant berusaha menguak bagaimana mendapatkan imunitas dalam tubuh dengan mengeksplorasi potensi pikiran. Khasiat apa saja dalam pikiran yg belum terkuak dan terbukti secara ilmiah. Dan memang dari beberapa pembuktian ilmiah ditemukan khasiat2 pikiran yang memiliki kekuatan penyembuhan penyakit dan juga untuk membangun imunitas tubuh terhadap banyak hal.
Isi buku CURE karya Jo Marchant ini sangat bisa diproyeksikan untuk menjaga spirit dakwah dan upaya solusi mengatasi diri dalam menghadapi tantangan tantangan proses dakwah agar tidak berhenti sebelum mastatho'tum. Baik itu tantangan yang datangnya dari dalam diri seperti malas, moody, kelelahan dll. Maupun tantangan yang datangnya dari lingkungan misalkan dukungan kebijakan, intimidasi dll
Bagaimana dong caranya?.
Untuk menjawabnya kita kembali ke isi buku, buku ini mencoba menguak misteri mengapa manusia ketika kelelahan luar biasa pada akhirnya menyerah?. Hasil penelitian ilmuwan ternyata mematahkan teori yg menyatakan penyebab kelelahan dipengaruhi oleh tingkat kandungan oksigen dalam darah yaitu ketika kandungan oksigen dalam darah rendah. Trus apa dong penyebabnya? Dari sebuah eksperimen yang lain ditemukan bahwa ternyata memang bukan karena oksigen yg menipis, atau kehabisan energi, karena ternyata orang yang menyerah karena kelelahan itu bahkan baru menggunakan hanya sebagian energi dalam dirinya (kurang dari 50 persen!). Ternyata, yang menyebabkan rasa lelah adalah " khasiat" dari bagian otak yang dinamakan "central governor" yang mengirim sinyal ke tubuh untuk menghentikan aktivitas sebagai mekanisme perlindungan tubuh!!! Inilah yang mendorong rasa ingin menyerah!!
Artinya apa? Temuan ini menunjukkan bahwa menyerah karena keinginan manusia adalah sebuah pilihan yang didorong oleh aktivitas otak (central governor) tadi itu. Pada kondisi ini, Jika kita sadar bahwa kita masih punya banyak cadangan energi dan memilih menuju mastatho'tum (menyerah karena Allah yang menghentikannya) maka yang dibutuhkan adalah teknik bagaimana menahan kelelahan dan memaksimalkan upaya, di saat ada dorongan untuk menyerah. Dalam buku CURE, mrs jo marchant menyampaikan juga tentang teknik ini yang disebut sebagai teknik selftalk dan visualisasi. Tentunya adalah selftalk yang positif dan visualisasi yang benar. Dalam study kemampuan atlet sepeda yang diusung buku besutan jo marchany ini, selftalk dicontohkan tentang sean kelly yang ketika merasa lelah dan ingin menyerah ia akan meyakinkan diri sendiri bahwa para atlet lainpun mengalami penderitaan yang sama.
Jika teknik ini dikaitkan dengan aktivitas dakwah masing2 teknik baik selftalk maupun visualisasi yang dipakai tentu akan beda2 sesuai dengan masalah dan tantangan yang dihadapi. Misalkan ketika seseorang dalam ancaman atau intimidasi, maka self talk dan visualisasi bahwa Allah yang menjadi backing kita dalam setiap aktivitas akan menjadi katalisator yg mendorong kekuatan bertahan tetap dakwah meski sedang kelelahan. Doa2, shirah nabi SAW maupun para sahabat akan menjadi materi self talk yg powerfull. Visualisasi perjalanan kita pada titian dunia menuju akherat akherat dengan gambaran dimensional waktunya akan mengecilkan segala lelah. Gambaran tentang ridho Allah jika kita bisa melalui segala ujian itu dengan benar menjadi visualisasi yang indah dan spirit bertahan dalam dakwah.
Sekali lagi, Teknik ini adalah untuk meredam aktivitas bagian otak yang disebut central governor dalam mengirim sinyal untuk memprovokasi kita berhenti beraktivitas dakwah karena rasa lelah yg menggelayut.
Selamat menjaga imunitas dakwah guys...
(Ditulis Dyahwin)
Respon Tulisan dari bedah buku "CURE" karya Jo Marchat, bersama Komunitas OWOB besutan ust pedy
COMMENTS