Mahasiswa Pemuda Tolak Omnibuslaw
Oleh: Dede NurmalaTak heran jika pada diri setiap orang memandang sosok pemuda atau mahasiswa menjadi harapan untuk negeri ini. Terutama kondisi negara yang memang membutuhkan perubahan besar dalam berbagai bidang. Mahasiswa diharapkan akan menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah.Begitu pentingnya peran mahasiswa dimata masyarakat terutama masyarakat kecil. Harapan mereka besar untuk kontribusinya para pemuda pada negeri.Mahasiswa yang dinobatkan sebagai agen of change harus membuktikan keseriusannya untuk kemajuan bangsa.Baru-baru ini, para pemuda membuktikan diri atas keprihatinan masyarakat yang selalu terdzolimi dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Nyatanya UU Omnibus Law Cipta Kerja mengundang jiwa para pemuda untuk bangkit dari tidurnya, aliran darah dalam dirinya bergejolak tak tertahankan, gemuruh di dadanya tak terbendung, geram hatinya membuncah. Sehingga ratusan ribu para pemuda melangkah dengan keberanian menyuarakan tindakan yang tak adil tersebut.Dalam jiwanya, kedzoliman tak bisa dibiarkan karena itu akan mengorbankan dan menyengsarakan rakyat. Walaupun ada beberapa pihak yang menyayangkan tindakan para mahasiswa yang mengikuti demo tersebut karena mahasiswa tidak dirugikan dalam hal ini. Justru ini untuk kebaikan pekerjaan mahasiswa kedepannya begitu yang dilansir. detikfinance.com (Kamis, 08/10/2020).Ternyata ada beberapa dugaan yang mendasari para mahasiswa akhirnya turun kejalan untuk menolak UU tersebut. Dugaan tersebut bahwa mahasiswa melakukan demo karena ada sponsor yang menggerakkannya. (detik.com, 8/10/2020).Apapun segala bentuk dugaan, tuduhan yang tak terbukti tidak menjadi alasan bahwa harapan negeri ini ada pada pundak pemuda.Kekuatan fisik dan pola pikir para pemuda masih tajam untuk dikembangkan, sehingga para pemuda tidak layak bungkam dari banyak kondisi yang memprihatinkan. Sekalipun ancaman terjadi, mulai dari nilai akademis dan masa depan pekerjaan bagi para mahasiswa yang mengikuti demo untuk mempertahankan kebenaran.
Dalam sistem kapitalis saat ini memang wajar jika peran mahasiswa atau pemuda dikerdilkan. Pergerakannya banyak dikecam. Ketakutan rezim atas bangkitnya para pemuda semakin menguat, karena hakikatnya perubahan besar itu selalu dari para pemuda.Islam justru mengistimewakan sosok pemuda, mereka mulia dalam pandangan Islam. Mulia karena sebagai manusia yang sedang mempelajari ilmu dan memiliki ilmu.Dengan ilmunya mereka akan mampu menebarkan kebermanfaatan untuk umat. Dengan ilmunya Allah mengangkat derajatnya.Allah berfirman: "Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Allah maha mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan.” (QS Al Mujadilah: 11)Mahasiswa termasuk pemuda yang harus tampil sebagai garda terdepan dalam menyeru pada kebenaran. Seperti sosok Muhammad Al-Fatih diusia 21 tahun dengan jiwa mudanya mampu menaklukkan konstantinopel pada tahun 1453.Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, "idaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya".Ini menunjukkan bahwa saat para pemuda menginginkan perubahan khususnya pada negeri yang dicintainya, harus mendapatkan apresiasi tinggi. Bukan malah langkahnya dihentikan. Karena ternyata kepedulian pada diri para pemuda masih ada dan bangkit.Mahasiswa adalah kaum intelektual muda. Dengan ilmu dan energinya akan mampu membawa bangsa ini menuju perubahan hakiki, yaitu diterapkannya Islam sebagai sistem yang menaungi negeri ini. Oleh karenanya, jangan takut para pemuda dalam melawan kedzaliman. Jangan sampai suara para pemuda tak bermakna apapun dan tidak menghasilkan manfaat. Contohlah bagaimana Nabi dan para sahabat dalam menyuarakan kebenaran agar hadirnya untuk umat terasakan manfaatnya. wa'Allahu 'alam biishowab
Dalam sistem kapitalis saat ini memang wajar jika peran mahasiswa atau pemuda dikerdilkan. Pergerakannya banyak dikecam. Ketakutan rezim atas bangkitnya para pemuda semakin menguat, karena hakikatnya perubahan besar itu selalu dari para pemuda.Islam justru mengistimewakan sosok pemuda, mereka mulia dalam pandangan Islam. Mulia karena sebagai manusia yang sedang mempelajari ilmu dan memiliki ilmu.Dengan ilmunya mereka akan mampu menebarkan kebermanfaatan untuk umat. Dengan ilmunya Allah mengangkat derajatnya.Allah berfirman: "Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Allah maha mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan.” (QS Al Mujadilah: 11)Mahasiswa termasuk pemuda yang harus tampil sebagai garda terdepan dalam menyeru pada kebenaran. Seperti sosok Muhammad Al-Fatih diusia 21 tahun dengan jiwa mudanya mampu menaklukkan konstantinopel pada tahun 1453.Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, "idaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya".Ini menunjukkan bahwa saat para pemuda menginginkan perubahan khususnya pada negeri yang dicintainya, harus mendapatkan apresiasi tinggi. Bukan malah langkahnya dihentikan. Karena ternyata kepedulian pada diri para pemuda masih ada dan bangkit.Mahasiswa adalah kaum intelektual muda. Dengan ilmu dan energinya akan mampu membawa bangsa ini menuju perubahan hakiki, yaitu diterapkannya Islam sebagai sistem yang menaungi negeri ini. Oleh karenanya, jangan takut para pemuda dalam melawan kedzaliman. Jangan sampai suara para pemuda tak bermakna apapun dan tidak menghasilkan manfaat. Contohlah bagaimana Nabi dan para sahabat dalam menyuarakan kebenaran agar hadirnya untuk umat terasakan manfaatnya. wa'Allahu 'alam biishowab
COMMENTS