generasi al fatih
Oleh : M Azzam Al Fatih | Penulis dan aktivis dakwahSetiap orang tua tentu mendambakan anak yang baik, penurut, dan berbakti.Karena anak merupakan investasi orang tua baik waktu di dunia maupun kelak diakhirat. Ia akan menjadi penerus sejarah bagi orang tuanya sekaligus penolong saat di akhirat.Memiliki anak dengan kepribadian islam dan beraqidah kuat adalah idaman bagi setiap muslim. Ia akan membahagiakan orang tua, menyejukkan hati, serta selalu membawa kebaikan bagi keluarga dan masyarakat.Keluarga muslim adalah keluarga yang menginginkan anaknya bermental pejuang, yang siap membela kaum muslimin dan agamanya taatkala tertindas. Anak bermental pejuang adalah anak yang mendambakan surga sehingga ia tidak takut mati serta pemberani dan ikhlas menjadi pembela yang terpercaya.Dan anak yang menjadi harapan kaum muslimin adalah anak yang seperti Sultan Muhammad Al Fatih. Yang Sholih, tawadhu, cerdas, hafidz Qur'an, dan pemberani. Dengan keberanian dan kecerdasannya beliau berhasil menaklukkan konstantinopel di usia muda. Hingga dirinya menjadi mimpi buruk bagi kaum kafir. Muhammad Al Fatih, sosok pemuda yang telah membuktikan bisyarah Rasulullah Saw, menaklukkan benteng terbesar dan terkuat. Muhammad Al Fatih telah menorehkan namanya di peradaban dunia menjadi salah satu yang selalu di kenang sepanjang masa. Muhammad Al Fatih, pemuda yang dirinduka surga.Namun hidup di sistem demokrasi, tentu sulit bagi orang tua untuk mendidik dan mengarahkan anak agar menjadi harapan umat Islam. Demokrasi yang menjamin Kebebasan
membuat orang tua extra dalam mendidik demi mewujudkan anak seperti Muhammad sultan Al Fatih. Budaya barat seperti prilaku dan busana terus membanjir tanpa jeda. Di tambah bebasnya ide sekulerisasi terus merusak pemikiran umat Islam.Selain itu, pendidikan negara yang menanamkan sekulerisme membuat orag tua extra mendidik dan mengawasi anaknya agar bisa memjaga fitrohnya secara baik. Menanamkan aqidah yang kuat, mempunyai pemikiran, perasaan yang islami serta senantiasa terikat dengan syariat Islam. Karena inilah yang menjadi tolok ukur anak mempunyai kepribadian yang baik dalam Islam.Setelah mempunyai kepribadian yang islami tentu harus mempunyai kecerdasan dan keberanian. Sebab kemenangan dalam medan perang, baik pemikiran dan nyata hanya diraih para pejuang yang cerdas dan berani. Selain itu, anak juga selalu dididik agar mempunyai kezuhudan yang tinggi, yang dekat dengan cinta Rabb nya. yang selalu sujud di malam hari, berdzikir dan memanjatkan doa. Serta yang selalu menghafal Al-Qur'an. Dengan demikian seorang anak selalu iklas dan hanya kepada Allah SWT lah segala amal dan perjuangan bukan kepada pujian manusia.Dengan demikian terwujudlah anak - anak calon generasi Sultan Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel. Yang kelak akan menjadi pejuang penakluk Roma. Sebagaimana yang dikabarkan oleh Rosulullah Saw.Ada sahabat Nabi "Abu qubail" berkata "Ketika kita sedang berada dengan Abdullah bin Amr bin ash, Dia berkata "Kota manakah yang dibuka terlebih dahulu,KONSTANTINOPEL atau Roma?" Abdullah meminta kotak dalam lingkaran - lingkaran miliknya,kemudian dia mengeluarkan kitab, lalu ia berkata: ketika kita sedang menulis di sekitar Rosulullah Saw, Beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang akan di buka terlebih dahulu, konstantinopel atau Roma. "Rosulullah Saw menjawab, Kota Hericlius yang akan dibuka terlebih dahulu, yaitu Konstantinopel". ( HR Ahmad,ad Darimu, dan Al Hakim)Semoga dengan kabar dari Rosulullah Saw tersebut,di mana satu kota sudah terbukti bahwa Sultan Muhammad Al Fatih telah menaklukkan konstantinopel, dan tinggal Kota Roma yang belum ditaklukkan. semoga anak - anak dan keturunan yang telah kita siapkan sebagai penakluk kota Roma. Aamiin ya Rabb.
Wallahua'lam bishowwab.Gunung seribu 15.10.20.
COMMENTS