Tolak Omnibuslaw ciptaker
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT) Ketika Mahasiswa melakukan kritik kepada penguasa, ada petinggi negara yang merendahkan perjuangan mereka.Petinggi itu mengatakan bahwa mahasiswa yang suka demo nanti sulit mendapatkan pekerjaan. Susah diterima masyarakat. Rezekinya sempit.Di lain sisi, 4 orang relawan kesehatan yang bertugas mengobati para demonstran ditabrak oleh oknum aparat dengan motor kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil.Padahal relawan itu bukan koruptor, teroris, OPM atau maling. Mereka bagian dari masyarakat yang mencoba menyelamatkan orang yang terluka baik dari pihak demonstran, aparat mau pun warga yang terluka dalam aksi menentang UU Zhalim.Harusnya aparat melindungi masyarakatnya dari tindakan anarkisme. Penguasa juga harus melindungi mereka dari UU yang membahayakan penghidupan mereka. Kalau pun ada aksi penolakkan terhadap sebuah UU harusnya dialog intelektual dibuka lebar-lebar. Duduk bersama untuk membahas apa sebenarnya yang menjadi hajat masyarakat. Apakah UU yang dibentuk melalui akal manusia itu sudah menyelesaikan permasalahan masyarakat atau malah semakin mempersulit mereka.Lalu menganggap diri seperti Fir'aun yang congkak dan merasa diri adalah "Tuhan" yang melebihi Allah SWT. Kalangan penguasa Zhalim lebih pro terhadap UU yang memihak kapitalis dan abai terhadap urusan masyarakat.Mereka menganggap masyarakat itu akan kekurangan rezeki dan kehilangan pekerjaan bila melakukan koreksi terhadap UU yang menyakiti hak-hak rakyat. Kenyataan pahit harus dihadapi masyarakat, penguasa dan sistem demokrasi saling bantu membantu dalam mempersekusi hak-hak rakyat sehingga tidak mampu melawan kepentingan kapitalis.Harusnya masyarakat hidup bahagia dalam demokrasi dan mencintai pemimpinnya yang adil. Kenyataannya para butuh yang juga adalah bagian dari masyarakat, gajinya dipangkas, cutinya dihapus, pesangon dihilangkan dan bisa kerja seumur hidup.Kemungkinan di PHK di tengah jalan pun bisa sewaktu-waktu. UU baru ini terus melenggang meski mendapatkan penolakan sengit. Sedangkan rezeki negara semakin sempit karena kejahatan sistem demokrasi.Utang negara semakin bertambah ribuan trilyunan. Korupsi merajalela, pengangguran dan kemiskinan membesar. Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan semakin mahal.Kemudian banyak pejabat malah menyalahkan rakyatnya yang kritis. Bukankah sempitnya lapangan pekerjaan, keamanan dan rezeki itu karena ulah penguasa dan sistem demokrasi yang zhalim dan terus berpihak kepada kapitalis?.Alhamdulillah Allah SWT lah yang selama ini masih menjaga rezeki dan keamanan manusia sehingga mereka bisa bertahan dalam persekusi penguasa, kapitalis dan sistem. Rezeki dan keamanan baru bisa lancar ketika sistem Islam ditegakkan.Ketika sistem Islam hadir, para kapitalis dan operasi kapitalismenya akan dihentikan. Sumber daya Alam akan diambil alih negara, sistem perpolitikan Demokrasi yang mahal dan menghasilkan korupsi akan diganti dengan Sistem Islam.Riba dihapus dan perdagangan yang halal tanpa monopoli kapitalis akan dikembangkan. Hasilnya akses kesehatan dan pendidikan menjadi gratis karena negara berlimpah harta halal. Utang negara pun lunas. Kriminalitas berhasil ditekan. Para buruh bisa mendapatkan gaji yang layak tanpa membebani pengusaha. Ini semua bisa terwujud ketika sistem yang dipakai adalah Sistem Islam. Pemimpinnya juga adalah yang menerapkan sistem Islam. Sehingga kemakmuran akan terulang kembali seperti dulu pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz, zakat pernah ditolak satu benua Afrika karena tidak ditemukan orang miskin.Sejarah emas itu hanya akan terulang dalam Sistem Khilafah Islam. Bukan dalam sistem Kapitalisme mau pun sistem Komunisme yang banyak merugikan masyarakat. []Bumi Allah SWT, 15 Oktober 2020#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan
COMMENTS