menag Fachrul Rozi menempatkan goodlooking sebagai akibat timbulnya radikalisme
Oleh : M Azzam Al Fatih
Belakangan ini kata goodlooking menjadi viral di media sosial di IG, Facebook, twiter dan lainya. Asal muasal viralnya kata tersebut diawali oleh Menag Fachrul Razi yang mengatakan bahwa paham radikalisme masuk masjid melalui anak -anak muda yang goodlooking, yaitu berpenampilan menarik, hafidz Qur'an, pandai berbahasa Arab, ikut - ikut jadi iman. Seperti dilansir beberapa media online diantaranya detik com online, 4 september 2020.
Viralnya kata goodlooking karena menag Fachrul Rozi menempatkan goodlooking sebagai akibat timbulnya radikalisme di negeri +62 dengan subyeknya orang Islam. Tentu hal ini menyinggung, sebab orang Islam selalu menjaga ketaatan kepada Allah SWT dengan menjalankan syari'at Islam yang akan menjadikan dirinya indah dan menarik dengan kepribadian islam.
Jadi, goodlooking adalah hasil dari menjalankan syari'at Islam secara kaffah yang menjadi keinginan setiap Muslim. Mereka senantiasa takut terhadap siksa neraka serta selalu mengharap kenikmatan surga. Yang mana keduanya telah diimani dengan seyakin - yakinnya tanpa sedkit, pun tergoyahkan.
Orang yang goodlooking tentu akan dekat dan cintai oleh orang lain. Sebab dirinya ibarat mutiara yang selalu memancarkan cahaya. Dia membawa kebaikan bagi setiap orang di sekitarnya, bahkan dapat membawa kebaikan seluruh dunia. Dengan cahayanya menjadikan hidup yang damai, sejahtera, makmur, dan penuh keberkahan.
Orang yang goodlooking adalah dambaan umat Islam untuk memimpinnya. dirinya akan merubah peradaban yang rusak akibat sistem demokrasi yang kufur yang telah menjerumuskan kepada kesesatan, kesengsaraan dan ke angkaramurkaan. Sistem Yang mengeksistensikan penjajahan asing untuk menjarah dan merampok harta rakyat. Sistem, yang orang mudah menghina dan mengkriminalisasi Islam, ajaran, aktivis dan para ulamanya.
kemudian akan dijadikan sebuah peradaban yang menentramkan dan membahagiakan baik dunia maupun akhirat. Peradaban itu tak lain adalah kepemimpinan Islam yang menerapkan syariat Islam secara kaffah.
Pemimpin goodlooking tidak akan lahir dari sistem demokrasi, sebab sistem kufur ini justru menjadikan seseorang menjadi pemimpin buruk. Dia akan mengikuti si tuan yang telah menjadikan dirinya seorang pemimpin. Perangai yang baik akan menjadi buruk, yang Sholih menjadi jahat, kyai bisa pula jadi hilang marwahnya. Bahkan malaikat pun bisa menjadi iblis. Hal ini pernah sampaikan oleh prof Mahfud MD. ( Republika 07 Oktober 2013)
Maka pemimpin goodlooking hanya lahir dari sistem Islam. Pemimpin tersebut akan menjalankan aturan yang datang dari sang Kholiq dengan didasari keimanan dan ketaqwaan. Dia takut akan pertanggung jawaban sebagai seorang pemimpin. Dia juga selalu bertekad untuk menyebarkan kebaikan keseluruhan penjuru dunia, agar semua orang dapat merasakan ketentraman dan kebahagiaan.
Belakangan ini kata goodlooking menjadi viral di media sosial di IG, Facebook, twiter dan lainya. Asal muasal viralnya kata tersebut diawali oleh Menag Fachrul Razi yang mengatakan bahwa paham radikalisme masuk masjid melalui anak -anak muda yang goodlooking, yaitu berpenampilan menarik, hafidz Qur'an, pandai berbahasa Arab, ikut - ikut jadi iman. Seperti dilansir beberapa media online diantaranya detik com online, 4 september 2020.
Viralnya kata goodlooking karena menag Fachrul Rozi menempatkan goodlooking sebagai akibat timbulnya radikalisme di negeri +62 dengan subyeknya orang Islam. Tentu hal ini menyinggung, sebab orang Islam selalu menjaga ketaatan kepada Allah SWT dengan menjalankan syari'at Islam yang akan menjadikan dirinya indah dan menarik dengan kepribadian islam.
Jadi, goodlooking adalah hasil dari menjalankan syari'at Islam secara kaffah yang menjadi keinginan setiap Muslim. Mereka senantiasa takut terhadap siksa neraka serta selalu mengharap kenikmatan surga. Yang mana keduanya telah diimani dengan seyakin - yakinnya tanpa sedkit, pun tergoyahkan.
Orang yang goodlooking tentu akan dekat dan cintai oleh orang lain. Sebab dirinya ibarat mutiara yang selalu memancarkan cahaya. Dia membawa kebaikan bagi setiap orang di sekitarnya, bahkan dapat membawa kebaikan seluruh dunia. Dengan cahayanya menjadikan hidup yang damai, sejahtera, makmur, dan penuh keberkahan.
Orang yang goodlooking adalah dambaan umat Islam untuk memimpinnya. dirinya akan merubah peradaban yang rusak akibat sistem demokrasi yang kufur yang telah menjerumuskan kepada kesesatan, kesengsaraan dan ke angkaramurkaan. Sistem Yang mengeksistensikan penjajahan asing untuk menjarah dan merampok harta rakyat. Sistem, yang orang mudah menghina dan mengkriminalisasi Islam, ajaran, aktivis dan para ulamanya.
kemudian akan dijadikan sebuah peradaban yang menentramkan dan membahagiakan baik dunia maupun akhirat. Peradaban itu tak lain adalah kepemimpinan Islam yang menerapkan syariat Islam secara kaffah.
Pemimpin goodlooking tidak akan lahir dari sistem demokrasi, sebab sistem kufur ini justru menjadikan seseorang menjadi pemimpin buruk. Dia akan mengikuti si tuan yang telah menjadikan dirinya seorang pemimpin. Perangai yang baik akan menjadi buruk, yang Sholih menjadi jahat, kyai bisa pula jadi hilang marwahnya. Bahkan malaikat pun bisa menjadi iblis. Hal ini pernah sampaikan oleh prof Mahfud MD. ( Republika 07 Oktober 2013)
Maka pemimpin goodlooking hanya lahir dari sistem Islam. Pemimpin tersebut akan menjalankan aturan yang datang dari sang Kholiq dengan didasari keimanan dan ketaqwaan. Dia takut akan pertanggung jawaban sebagai seorang pemimpin. Dia juga selalu bertekad untuk menyebarkan kebaikan keseluruhan penjuru dunia, agar semua orang dapat merasakan ketentraman dan kebahagiaan.
COMMENTS