Pemilihan Putra-Putri Pendidikan Indonesia 2020 di kota Bandung
Oleh: Iliyyun Novifana, S.Si.Bulan Oktober 2020 mendatang bertepatan pada tanggal 8-10 akan diadakan Pemilihan Putra-Putri Pendidikan Indonesia 2020 di kota Bandung. Kendati masih pandemi yang belum usai, perhelatan akbar itu tetap akan digelar oleh Ikatan Pemuda Prestasi Indonesia yang berada dalam naungan PT Madu Indonesia. Dalam ajang perlombaan tersebut, Jawa Timur diwakili oleh salah satu siswi dengan segudang prestasi dari SMA Negeri dari kota Malang dan kandidat putra sebagai partnernya yang berasal dari Kab. Bojonegoro.Pemilihan putra-putri pendidikan secara teknis sama dengan pemilihan kontes-kontes pada umumnya, dimana menunjukkan kelebihan fisik dan kepintaran dalam menjawab pertanyaan juri, lalu diseleksi dan diumumkan nama pemenang kontes.Acara pemilihan seperti ini berapa kali pun dilaksanakan, paling banter memberikan motivasi untuk menjadi siswa berprestasi dan unjuk gigi dalam ajang kontes beradu kepintaran. Sedangkan untuk menumbuhkan minat generasi dalam belajar tak cukup hanya dengan iming-iming juara perlombaan.Bagi siswa yang hanya sekedar sekolah dan lulus berijazah, cukup rajin mengerjakan tugas saja, toh sekolah untuk dapat ijazah guna melamar kerja. Mindset tentang pendidikan yang seperti ini telah mendarah daging, dimana yang pintar berprestasi ikut serta dalam ajang pemilihan dan perlombaan-perlombaan, sedangkan yang biasa-biasa saja atau yang tidak pintar akan menjadi siswa biasa yang penting lulus sekolah, dapat kerja, dapat gaji, dan membantu perekonomian keluarga.Sistem pendidikan yang kapitalistik memberikan andil yang besar dalam menciptakan keadaan yang demikian itu.Berbeda dalam sistem Islam, strategi pendidikan dalam Islam berasaskan aqidah Islam yang membangun semangat menuntut ilmu disertai dengan kesadaran hubungan seorang hamba dengan Rabbnya bahwa sekolah (menuntut ilmu) adalah kewajiban sehingga dalam pelaksanaannya didasari niat yang benar serta dukungan dari masyarakat dan negara juga besar.
Pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh negara adalah yang terbaik bagi seluruh siswa di seluruh wilayah negara tanpa terkecuali. Kenyamanan dalam belajar akan menjadikan para siswa melejitkan potensi yang mereka miliki karena mereka tidak perlu memikirkan kesusahan ekonomi diri dan keluarganya.
Sekolah yang gratis tapi berkualitas nomor wahid seperti ini hanya bisa dilakukan oleh negara yang menerapkan aturan Islam kafah dalam bingkai Khilafah. Hal ini pernah terjadi di masa kejayaan Khilafah dalam mencetak generasi-generasi unggul dalam sains dan teknologi namun tetap berkepribadian seorang da'i yang faham agama. Mereka tidak memisahkan urusan agama dan kehidupan, justru menjalani kehidupan yang berkah dengan berjalan dalam koridor aturan Sang Pencipta.
COMMENTS