good looking menag
“Sesungguhnya kebaikan itu membuahkan semburan cahaya di wajah, lentera di hati, meluasnya rezeki, kuatnya badan, rasa cinta di hati orang. Dan sungguh dalam keburukan terdapat kepekatan di wajah, kegelapan di kubur, kelemahan badan, kurangnya rezeki, dan kebencian di hati orang,” [Abdullah bin Abbas].
Gemar wudlu, sholat malam, baik sangka, berdakwah, lemah lembut kepada sesama Muslim, dan amal-amal sholeh lain, akan berbekas pada wajah seseorang. Salah satu bekasnya adalah GOOD LOOKING. Imam Ibnu Majah menuturkan sebuah riwayat, bahwa Nabi saw bersabda:
“Barangsiapa banyak mengerjakan shalat di malam hari, wajahnya akan berseri (tampan) di pagi hari (HR.Imam Ibnu Majah)
Wajah berseri, tampan, dan enak dilihat pada diri aktivis dakwah adalah tanda kebaikan. Wajah yang enak dilhat (good looking), juga merupakan bagian dari sunnah Nabi saw. Allah swt berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18).
Ibnu Katsir menjelaskan mengenai ayat tersebut, “Janganlah palingkan wajahmu dari orang lain ketika engkau berbicara dengannya atau diajak bicara. Muliakanlah lawan bicaramu dan jangan bersifat sombong. Bersikap lemah lembutlah dan berwajah cerialah di hadapan orang lain” [Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11: 56].
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri” (HR. Imam Muslim no. 2626).
Sebaliknya perkataan jahat dan buruk, anti syariah dan khilafah adalah tanda buruknya hati dan pikiran, dan indikasi tengah berada dalam kuasa setaniyyah. Di wajahnya tampak keburukan, kejahatan, dan kebengisan, meskipun setiap hari pergi ke salon kecantikan wajah.
Gemar wudlu, sholat malam, baik sangka, berdakwah, lemah lembut kepada sesama Muslim, dan amal-amal sholeh lain, akan berbekas pada wajah seseorang. Salah satu bekasnya adalah GOOD LOOKING. Imam Ibnu Majah menuturkan sebuah riwayat, bahwa Nabi saw bersabda:
مَنْ كَثُرَتْ صَلاَتُهُ بِاللَّيْلِ حَسُنَ وَجْهُهُ بِالنَّهَارِ
“Barangsiapa banyak mengerjakan shalat di malam hari, wajahnya akan berseri (tampan) di pagi hari (HR.Imam Ibnu Majah)
Wajah berseri, tampan, dan enak dilihat pada diri aktivis dakwah adalah tanda kebaikan. Wajah yang enak dilhat (good looking), juga merupakan bagian dari sunnah Nabi saw. Allah swt berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18).
Ibnu Katsir menjelaskan mengenai ayat tersebut, “Janganlah palingkan wajahmu dari orang lain ketika engkau berbicara dengannya atau diajak bicara. Muliakanlah lawan bicaramu dan jangan bersifat sombong. Bersikap lemah lembutlah dan berwajah cerialah di hadapan orang lain” [Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11: 56].
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri” (HR. Imam Muslim no. 2626).
Sebaliknya perkataan jahat dan buruk, anti syariah dan khilafah adalah tanda buruknya hati dan pikiran, dan indikasi tengah berada dalam kuasa setaniyyah. Di wajahnya tampak keburukan, kejahatan, dan kebengisan, meskipun setiap hari pergi ke salon kecantikan wajah.
COMMENTS