adanya negara yang menolak keberadaan HT, baik dari negara-negara Arab, di Eropa atau di wilayah Asia lainnya. Mereka ingin memframing masyarakat
Salah satu cara yang digunakan oleh pihak-pihak yang terus berusaha menjegal dan membendung gerak laju dakwah Hizbut Tahrir (HT) adalah dengan menyuguhkan fakta bahwa adanya negara yang menolak keberadaan HT, baik dari negara-negara Arab, di Eropa atau di wilayah Asia lainnya. Mereka ingin memframing masyarakat bahwa banyaknya penolakan kepada HT berarti ada yang SALAH dengan HT.Padahal, penolakan itu tidak menunjukan apa-apa, selain hanya menunjukan adanya penolakan dari negara-negara tersebut. Yang harus dilihat adalah KENAPA negara-negara tersebut menolak keberadaan HT.Benar atau salah bukan dilihat dari adanya sikap penerimaan atau penolakan terhadap suatu hal, namun benar atau salah itu adalah tolak ukurnya Al Qur'an dan as Sunnah.Sebagaimana sabda Rasulullah Saw ;
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Alquran) dan Sunah Rasul-Nya.” (HR Al-Hakim)Secara aqidah dan syariah, HT sendiri adalah bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Tidak ada yang salah dengan ide-ide HT secara keislaman. Ini karena memang HT menjadikan Islam sebagai ideologinya. Baik fikrah dan thariqah dakwah HT semuanya berpijak kepada Islam.Adapun perbedaan pemahaman HT dengan umat Islam lainnya adalah masuk pada ranah ikhtilaf, yakni perbedaan yang terjadi dalam masalah furu' (cabang), bukan dalam tataran ushul (pokok). Dan ini perkara yang biasa ada dalam khasanah keislaman yang memang memungkinkan terjadinya ikhtilaf didalamnya.Bahkan, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin pernah menegaskan ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bukan ormas yang sesat atau menyimpang (hidayatullah.com).Sehingga karena telah diakui bahwa tidak ada yang salah dengan pemahaman keislaman HT, maka perlu dicari tahu secara jelas alasan kenapa negara-negara tersebut menolak keberadaan HT, dan jelas penolakan tersebut bukan karena masalah pemahaman keislaman yang ada pada HT, namun hal lain.Dan ternyata, penolakan itu terjadi karena sikap HT yang selalu menjelaskan pandangannya terhadap suatu masalah dari sudut pandang Islam, bukan dari sudut pandang yang lain. Karena HT memahami bahwa Islam adalah solusi, serta sikap HT yang berani menentang kebijakan penguasa yang dzalim terhadap rakyatnya. Dan kedzaliman itu sendiri terjadi karena tidak diberlakukannya hukum-hukum Allah dimuka bumi.وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dhalim. (TQS Al Maidah : 45)Wallahu a'lam bisshowab.By Adi Victoria | penulis dan aktivis dakwah
COMMENTS