Film Jejak Khilafah Di Nusantara (JKDN) merupakan salahsatu masterpiece Sejarah di Indonesia. Memang pelajaran Sejarah untuk beberapa orang
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional Dan Pemerhati Politik Asal NTT)
Film Jejak Khilafah Di Nusantara (JKDN) merupakan salahsatu masterpiece Sejarah di Indonesia. Memang pelajaran Sejarah untuk beberapa orang sangat membosankan.
Pelajaran Sejarah kerap kali membuat sebagian murid mengantuk. Namun, Film JKDN merupakan perpaduan antara Seni, Sejarah dan Fakta keagungan Peradaban Islam.
Judulnya menarik, audio dan visualnya sekelas film bioskop internasional. Penonton merasa dibawa hidup ke zaman ketika Khilafah Islam menjadi negara adidaya di dunia.
Film ini bukan film hayalan hollywood dimana superhero yang ditonton seperti hidup nyata di dunia. Banyak orang ingin menjadi orang sekuat superhero (batman, superman, spiderman, dll). Padahal itu cuma imajinasi dan gambaran kerinduan masyarakat Barat untuk lepas dari dunia yang sarat dengan kriminalitas.
Film JKDN bukan hiburan dan bukan pula berisi 1001 dongeng. Film itu mereka-ulang setiap kontribusi yang diberikan Khilafah kepada bumi Nusantara.
Era Khilafah itu pernah ada dan Nusantara terimbas pengaruh emasnya. Tak pernah dalam masa kehidupan Nusantara mengalami masa kebahagiaan yang sempurna bila itu tanpa berhubungan dengan Khilafah Islam.
Umat bisa membandingkan Nusantara ketika hidup bergandengan dengan Khilafah dengan hidup dibawah negara-negara imperialis seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Nusantara tak pernah menganggap Khilafah penjajah tetapi dengan senang hati menerima Islam sebagai agama mayoritas.
Tak pernah ada kisah Nusantara melawan Khilafah secara fisik. Kerajaan Majapahit, Kesultanan Samudera Pasai, Kesultanan Aceh, Kesultanan Jogja dll menerima Khilafah dan dakwah Islam dengan sepenuh hati.
Ini berbeda dengan hidup di bawah jajahan negara imperialis. Warga Nusantara hidup merana, dieksploitasi dan diperas.
Warga Nusantara merana dibawah Belanda selama 3,5 abad. Dipaksa kerja rodi, dirampas rempah-rempahnya dan sebagian dijadikan budak ke Suriname.
Diadu keluarga kerajaan sehingga terjadi perang saudara. Menyerang Islam dan merusak tatanan kehidupan masyarakat Nusantara. Inggris dan Jepang pun tak ubah seperti Belanda.
Intinya ada penjajahan di negeri yang strategis ini. Memang Khilafah sempat runtuh tetapi yang membuat negara-negara di dunia saat ini semakin sengsara karena dijajah negara kapitalis seperti AS, Inggris, Rusia dan China.
Bukan Khilafah! Alhamdulillah Umat semakin hari semakin sadar bahwa jika Khilafah dulu punya jasa untuk Nusantara tentu sekarang Khilafah pun bisa berkontribusi.
Khilafah dulu sangat kuat. Kalau pun melemah karena ditutupnya pintu ijtihad dan mengadopsi UU Barat yang sekuler.
Seandainya Khilafah dulu tetap membuka pintu ijtihad dan menerapkan UU berbasis Syariat Islam tentu Khilafah tetap kuat. Iptek bisa berkembang dan mampu menandingi Barat. Pernah Khilafah mengusir tentara mongol dengan senjata api dan pernah juga melatih rakyat Aceh sehingga profesional dalam teknologi militernya dalam mengusir Portugis.
Khilafah juga merupakan sistem yang pernah memakmurkan Benua Afrika menjadi Benua Emas (dimana tak dijumpai orang miskin yang berhak menerima zakat pada era Khalifah Umar bin Abdul Aziz). Khilafah pun pernah membebaskan kelaparan (great hunger) yang pernah menimpa benua Eropa dan Amerika.
Inilah prestasi yang tak pernah dicapai oleh PBB, AS, Inggris, Belanda, Portugis mau pun China. Jika Khilafah pernah tegak dulu mengapa sekarang tidak? Apalagi Khilafah adalah janji Allah SWT.
Konstantinopel pernah takluk di tangan Kaum Muslimin. Berarti Khilafah pun bisa tegak dengan jaminan Allah SWT. Dan Indonesia berpeluang menjadi negeri penegak Khilafah.
Mengapa tidak? Indonesia memiliki banyak potensi baik itu kuantitas dan kualitas penduduknya, SDA dan posisi nya yang strategis. Semua bisa kalau Allah SWT berkehendak. Jika Khilafah tegak dan menyelamatkan dunia bakal ada film baru yang ditonton bareng seluruh umat berjudul "Tegaknya Khilafah di Indonesia". []
#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan
#JKDN1Muharram1442H
#JKDN20Agustus2020M
COMMENTS