Sejumlah tokoh bangsa dikabarkan akan mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) pada Minggu (2/8) siang. Beberapa tokoh yang disebut akan mendeklarasikan KAMI di antaranya, Rachmawati Soekarnoputri, Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, M. Din Syamsuddin, Rochmat Wahab, Abdullah Hehamahua, dan Kwik Kian Gie.
Oleh : Ahmad Khozinudin |Sastrawan Politik
Sejumlah tokoh bangsa dikabarkan akan mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) pada Minggu (2/8) siang. Beberapa tokoh yang disebut akan mendeklarasikan KAMI di antaranya, Rachmawati Soekarnoputri, Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, M. Din Syamsuddin, Rochmat Wahab, Abdullah Hehamahua, dan Kwik Kian Gie.
Disebut juga nama Bachtiar Chamsyah, MS. Kaban, Said Didu, Muhammad Sidik, Anthony Budiawan, Ichsanuddin Noorsy, Muchsin Al-Atas, M. Hatta Taliwang, Mirah Sumirat, Tedjo Edhy, dan Edwin Soekowati.
Sejauh ini, belum diketahui secara jelas apa visi misi gerakan KAMI. Belum diketahui, Indonesia terancam oleh apa dan akan diselamatkan dengan apa.
Kadangkala, sejumlah deklarasi yang acap kali dilakukan, justru gagal mendefinisikan masalah bangsa, gagal menawarkan solusi, dan gagal istiqomah. Jika mau dihitung, mungkin hingga hari ini sudah lebih dari ribuan gerakan atau deklarasi-deklarasi yang tak jelas tindak lanjutnya.
Apalagi menjelang pemilu, Pilpres atau pilkada. Sejumlah gerakan koalisi atau dalam bentuk deklarasi jamak muncul, khususnya untuk mendukung kandidat tertentu. Deklarasi ini akan bubar Ketika Calon yang didukung kalah atau telah menjadi penguasa.
Deklarasi yang sifatnya pragmatis, insidental dan emosional. Bukan deklarasi yang bersifat filosofis, bergerak secara Ideologis, dan memiliki road map yang jelas untuk merealisir visi ideologisnya.
Kembali ke deklarasi KAMI, jika tidak jelas masalah apa yang dipandang sebagai ancaman, tidak juga rinci solusi apa yang ditawarkan, maka gerakan ini berpotensi akan berakhir seperti gerakan lainnya. Sebuah deklarasi yang bersifat pragmatis, insidental dan emosional.
Hanya saja, momentum deklarasi ini perlu untuk dijadikan sarana muhasabah bangsa tentang apa yang mengancam bangsa ini dan apa solusinya.
Keterpurukan, penindasan, kezaliman, ketidakadilan, keterbelakangan, penjajahan, dekadensi moral, kemiskinan, pengangguran, serbuan TKA China, dan berbagai problematika yang mendera bangsa ini adalah akibat diterapkannya sistem Kapitalisme - Sekulerisme - Demokrasi. Pasca kepemimpinan Jokowi, ancaman Sosialisme Komunisme juga ikut menambah beban persoalan.
Karena itu, persoalan semacam ini adalah persoalan sistemik, bukan semata persoalan personal individual. Karenanya, solusinya bukan hanya mengganti figur pemimpin, tetapi juga butuh solusi sistem.
Mengatasi kapitalisme sekulerime demokrasi dengan menawarkan yang serupa, sama saja mengaduk aduk lumpur persoalan. Menawarkan impian komunisme, juga merupakan visi jahat yang harus dijauhkan dari benak Umat.
Karena itu, gerakan keumatan saat ini wajib untuk menjadikan solusi Islam sebagai pengganti Ideologi kapitalisme dan sosialisme yang telah merusak negeri ini. Tanpa solusi Islam, sejumlah deklarasi, koalisi, atau gerakan apapun tak akan menghasilkan apapun.
Karena itu, gerakan yang relevan untuk Indonesia, solusi untuk Bangsa ini adalah gerakan : Khilafah Akan Menyelamatkan Indonesia "KAMI". KHILAFAH dengan visi menerapkan syariat Islam secara kaffah, sudah pasti akan menggusur eksistensi Kapitalisme Sekulerisme demokrasi, juga Sosialisme Komunisme.
Khilafah akan menghapus penjajahan kapitalisme global dan melindungi Indonesia dari ancaman Komunisme China. Khilafah memiliki methode jelas untuk mengusir penjajahan, dan menghapus hukum sekuler warisan penjajah yang merusak negeri ini.
Jadi saya sarankan, kepada segenap tokoh bangsa agar berhimpun dalam gerakan untuk mengembalikan kekhilafahan Islam. Khilafah Akan Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dari kejahatan Ideologi Kapitalisme demokrasi dan Sosialisme Komunisme. [].
COMMENTS