Pandemi Belum Kelar, Pilkada Tetap Digelar

Sejak covid-19 melanda ekonomi menjadi salah satu yang terkena dampak, menjadikan pemasukkan mengalami penurunan atau berkurang. Pariwisata tutup, maal, restaurant dan lainnya menutup aktivitas sementara sampai waktu yang ditentukan. Alhasil pemasukan minus terutama pada APBN pun APBD.

Sejak covid-19 melanda ekonomi menjadi salah satu yang terkena dampak, menjadikan pemasukkan mengalami penurunan atau berkurang. Pariwisata tutup, maal, restaurant dan lainnya menutup aktivitas sementara sampai waktu yang ditentukan. Alhasil pemasukan minus terutama pada APBN pun APBD.

Oleh : Masitah (Pengiat Media Kolaka)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) membutuhkan penambahan anggaran untuk perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020. Ketua KPU Konsel Aliudin mengatakan, anggaran Pilkada Konsel sebelumnya sebesar Rp 45,8 miliar melalui dana hibah Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel.

Namun anggaran tersebut tidak cukup untuk membiayai pilkada di tengah pandemi Covid-19, setelah standar protokol kesehatan diterapkan. KPU Konsel masih membutuhkan penambahan anggaran sebesar Rp7,7 miliar, dan telah diusulkan ke pemda setempat. Pemda tidak menyanggupi usulan tambahan anggaran yang diajukan KPU Konsel dengan alasan pertimbangan kondisi keuangan daerah. KPU Konsel masih membutuhkan penambahan anggaran sebesar Rp7,7 miliar, dan telah diusulkan ke pemda setempat. Pemda tidak menyanggupi usulan tambahan anggaran yang diajukan KPU Konsel dengan alasan pertimbangan kondisi keuangan daerah.

Sejak covid-19 melanda ekonomi menjadi salah satu yang terkena dampak, menjadikan pemasukkan mengalami penurunan atau berkurang. Pariwisata tutup, maal, restaurant dan lainnya menutup aktivitas sementara sampai waktu yang ditentukan. Alhasil pemasukan minus terutama pada APBN pun APBD.

Hiruk pikuk kehidupan masa pandemic memang semakin menambah daftar panjang persoalan kehidupan. Angka kemiskinan meningkat pun pengangguran. Ditambah bantuan yang tak adil dan merata menjadikan bangsa tampak gagal dimata masyarakat. Sudah berapa bulan berlalu, penyebaran corona makin kian meningkat. Upaya pencegahan selama wabah telah dilakukan, namun sayangnya tak kunjung terselesaikan. Dan justru menambah banyak masalah baru.

Salah satunya masalah pendanaan atau biaya. Tak tanggung-tanggung biaya yang dikeluarkan untuk menangani bencana covid ini memakan banyak anggaran. Belum lagi dengan pembiayaan lainnya, sehingga banyak anggaran pemerintahan yang harus dipotong untuk membantu mendanai pembiayaan dampak covid-19. Selain itu, pendanaan juga disiapkan untuk masyarakat kelas bawah yang sangat terdampak dari corona. Mulai bantuan langsung tunai, sembako ataupun gajih bagi yang memiliki kartu pra kerja. Jika dihitung dengan angka gabungan dari dana APBN maupun APBD sudah mencapai angka triliunan, apalagi sudah berlangsung selama hampir 4 bulan.

Mengambil pinjaman menjadi opsi untuk membantu bangsa ini bangkit dari kesulitan akibat anggaran. Melelang aset menjadi upaya pemerintah untuk mendapat bantuan sumber pembiayaan.

Mirisnya ditengah kondisi yang memprihatikan pesta demokrasi akan digelar sebagai upaya pemelihan kepala daerah yang baru. Sesuai yang dijadwalkan akan digelar bulan September mendatang. Sangat melukai hati rakyat tentunya, sebab penderitaan akibat kemiskinan yang mendera karena kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya pemerintah justru akan menyelenggarakan pesta demokrasi dengan biaya yang tak sedikit. Padahal bisa saja untuk dialihkan ke anggaran bantuan masyarakat terdampak covid-19. Atau menghemat pengeluaran Negara agar tak kesulitan nantinya membayar hutang dan cukup untuk membiayai hal lainnya.

Akar Masalah

Inilah buah sistem kapitalisme-sekuler yang manampakkan ketidak berpihakannya atas nasib rakyat. Bahkan dengan menggelar pemilihan kepala daerah artinya aka nada suatu perkumpulan yang bisa menjadi pintu penyebaran virus corona. Tidak bisa dientengkan, penyebaran yang begitu cepat serta kondisi yang belum aman total harusnya menjadi pertimbangan atas pilihan diberlakukannya pilkada. Sangat miris bukan? Ditengah kondisi kegentingan seperti ini pemerintah justru tak memperhatikan sepenuhnya nasib rakyat.

Kapitalisme meniscayakan keadilan bagi seluruh rakyat, serta hanya mementingkan kepentingan individu kapitalisme maupun korporasi. Kebijakan yang diambil pun sangat sarat akan kepentingan. Seperti new normal, padahal kurva penyebaran belum melandai dan semakin mengalami penaikan yang sangat pesat perhari. Malah seluruh wilayah diinstruksikan untuk menyiapkan new normal, dan bagi wilayah yang dirasa cukup aman bisa diterapkan new normal.

Bukti rusaknya sistem kehidupan kapitalisme sudah begitu nyata. Sebelum maupun sejak pandemic masalah kehidupan tak kunjung terselesaikan. Melakukan penggantian pemimpin menjadi harapan bisa membawa kehidupan masyarakat menuju kebaikan, keadilan, keamanan dan sebagainya, nyatanya tidak sepenuhnya menjadi pilihan tepat menagani problem kehidupan.

Kembali Kepada Islam

Saatnya kembali pada perubahan tatanan kehidupan dengan sistem yang lebih baik, yakni syariat islam. Sebab sistem islam sudah terbukti berhasil mensejahterakan masyarakat yang berada dibawah tanggung jawabnya pun yang lainnya. Keadilan, keamanan dan sebagainya benar-benar terjamin dan terealisasi. Sistem pengaturan yang baik membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat dalam jalan keberkahan Pencipta. Karena semua diatur berdasarkan Syariat-Nya.

13 abad bukan waktu yang sebentar, dan selama masa itu islam menunjukkan keberhasilan dan kegemilangannya sebagai suatu kekuasaan yang besar. Bahkan sekalipun pemimpin berubah-ubah namun keadilan dan persoalan lainnya tetap bisa terselesaikan. Sebab setiap pemimpin memahami akan amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik di dunia maupun akhirat. Ketundukkan pada Pencipta menjadikan setiap pemimpin/khalifah benar-benar memunaikan amanah. Dan tidak menjadikan jabatan sebagai media untuk mendapatkan kepentingan individual.

Sistem ekonomi Islam memiliki pengaturan yang baik, sampai keuangan pun tak akan kesulitan. Apalagi ditengah wabah yang sangat membutuhkan biaya, Khalifah Umar bin Al-Khaththab mencontohkan bagaimana contoh yang baik dalam suatu kepemimpinan. Seperti saat paceklik yang dialami dimasa kepemimpinannya, yang justru mencontohkan secara langsung kepada masyarakatnya untuk hidup sederhana. Tidak seperti saat ini yang justru sebaliknya.

Alhasil, Islam merupakan agama yang sempurna yang Allah SWT turunkan melalui sang manusia Mulia yakni Nabi Muhammad SAW. Yang mengajarkan kepada umat manusia bagaimana menjalankan apa yang diperintahkan dan dilarangNya. Serta memerdekakan manusia dari penghambaan pada manusia/materi pada penghambaan hanya ke Pencipta semata. Tatkala islam diterapkanpun mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana dalam firman-Nya : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (TQS Al Anbiyaa : 107). Wallahu a’lam.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,1,Editorial,4,Ekonomi,189,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,8,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,69,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,49,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3578,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,322,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Pandemi Belum Kelar, Pilkada Tetap Digelar
Pandemi Belum Kelar, Pilkada Tetap Digelar
Sejak covid-19 melanda ekonomi menjadi salah satu yang terkena dampak, menjadikan pemasukkan mengalami penurunan atau berkurang. Pariwisata tutup, maal, restaurant dan lainnya menutup aktivitas sementara sampai waktu yang ditentukan. Alhasil pemasukan minus terutama pada APBN pun APBD.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxjGHcVEjmDA-26wEn0udNVilLi3LeDMB_6Q0vnnzLDajWLvUrXCMEvl_DfjcCWQJ0x0lcdckSzZtyRs2QNrGxTOASeZOu4D2MY4ks2LsA0-Xxk75f8AOSaZZyp2pJ4JxO3bPForsEAVQ/s640/20200713_195025_0000.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxjGHcVEjmDA-26wEn0udNVilLi3LeDMB_6Q0vnnzLDajWLvUrXCMEvl_DfjcCWQJ0x0lcdckSzZtyRs2QNrGxTOASeZOu4D2MY4ks2LsA0-Xxk75f8AOSaZZyp2pJ4JxO3bPForsEAVQ/s72-c/20200713_195025_0000.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2020/07/pandemi-belum-kelar-pilkada-tetap.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2020/07/pandemi-belum-kelar-pilkada-tetap.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy