Fitria Pamungkaswati didampingi Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangn (PDIP) Kota Cirebon, Edi Suripno, kembali menegaskan dirinya protes atas pencoretan kata khilafah. Indonesia sudah jelas menolak paham komunisme dan khilafah, tegasnya.
Oleh : Ahmad Khozinudin | Sastrawan Politik
Fitria Pamungkaswati didampingi Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangn (PDIP) Kota Cirebon, Edi Suripno, kembali menegaskan dirinya protes atas pencoretan kata khilafah. Indonesia sudah jelas menolak paham komunisme dan khilafah, tegasnya.
Fitria Pamungkaswati, kader PDIP yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, adalah oknum yang berada dibalik munculnya kata "Khilafah" dalam redaksi Ikrar Sumpah di gedung DPRD kota Cirebon. Bukannya bersyukur kata "Khilafah" dicoret oleh Affiati A MA ketua DPRD Kota Cirebon, sehingga tidak ada lagi tanggung jawab di akhirat kelak atas kelancangan mensejajarkan Khilafah dengan Komunisme, kader Banteng ini justru protes kata Khilafah dicoret.
Fitria Pamungkaswati berdalih, Indonesia menolak Komunisme dan Khilafah. Sebuah statement yang ringan diucapkan di dunia, namun mengandung pertanggungjawaban yang berat di akhirat.
Fitria Pamungkaswati adalah anggota DPRD, semestinya paham jika membuat statement harus berdasar hukum. Sekarang, apa dasarnya menyatakan Indonesia menolak Khilafah ? Adakah UU yang melarang Khilafah ? Adalah TAP MPR yang melarang Khilafah ?
Jika itu dinisbatkan pada komunisme, jelas dapat dibenarkan. Sebab, Komunisme adalah paham atau ajaran yang jelas dilarang berdasarkan TAP MPRS Nomor: XXV/MPRS/1966.
Saya prihatin, sedih, sekaligus kasihan terhadap Fitria Pamungkaswati. Sebenarnya, dia ini muslim bukan ? Kalau dia muslim, kenapa dia begitu membenci Khilafah yang merupakan ajaran agamanya ?
Ataukah, semua kader PDIP baik muslim maupun non muslim dipaksa mengikuti kehendak Hasto Kristiyanto ? Semua diminta membenci dan menyerang ajaran Islam Khilafah ?
Saya ingatkan kepada siapapun Umat Islam, termasuk yang ada di PDIP. Hubungan kepartaian sifatnya keduniaan. Sementara agama Islam, akan menyelamatkan Anda pada kehidupan yang sesungguhnya, di akhirat kelak.
Jangan sampai karena alasan Dunia, anda melupakan kehidupan yang sesungguhnya. Berhentilah, mendeskreditkan ajaran Islam Khilafah.
Menyamakan Khilafah dengan Komunisme adalah penghinaan. Penodaan terhadap ajaran agama Islam.
Didunia, bisa saja lepas dari jeratan hukum dunia. Tetapi di akhirat, tak akan ada yang luput meskipun amal buruk itu sehelai rambut.
Komunisme anti tuhan, sementara Khilafah mewajibkan ketaatan kepada Allah SWT. Komunisme menggunakan hukum dialektika materialisme, sedangkan Khilafah menerapkan hukum Al Qur'an dan as Sunnah.
Wahai siapapun yang membenci ajaran Islam khilafah. Bertaubatlah, sebelum nafas sampai di kerongkongan. Sebelum nasib kalian, akan berujung kematian seperti nasib Mustafa Kamal La'natullah. [].
COMMENTS