Difitnah Senang Bunuh, Ustadz Tengku Sebut Sekarang Mirip Zaman PKI 65, Fitnah Bertebaran
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain menanggapi meme ‘membunuh atau dibunuh itu kesenangan kami’.
Meme itu bergambar Tengku Zulkarnain. Dalam meme tertulis Tengku Zulkarnain sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI.
Tengku Zul pun mengomentari dan mengklarifikasi meme tersebut melalui di akun Twitternya. Ia merasa difitnah.
“Kelompok mereka ini tidak berhenti berhentinya menfitnah. Mereka buat Flyer sendiri. Share sendiri. Kemudian ramai ramai mengomentari sendiri. Betul betul tidak punya malu sama sekali,” kata Tengku Zul melalui akun Twitternya, Minggu (12/7).
“Beginilah zaman PKI berjaya dulu di tahun 1960an. NKRI penuh FITNAH yang bertebaran,” tambah Tengku Zulkarnain.
Meme ‘Membunuh Atau Dibunuh Itu Kesenangan Kami’ menyebar setelah sebelumnya beredar video Tengku Zul menolak keras Rancangan Undang-undang Haluan Ideopologi Pancasila (RUU HIP).
“Mau kita tolak habis. Kita gak menerima Pancasila gotong-royong, Ketuhanan Yang Maha Esa jadi Ketuhanan Berkebudayaan, ndak ada itu. Itu semua membuat umat Islam terpinggirkan, mending tidak usah,” tegas Tengku Zul, dalam video tersebut.
Tengku Zul menegaskan bahwa pencetus RUU HIP harus diusut tuntas. Orangnya harus ditangkap dan partainya dibubarkan.
“Kita berani umat Islam, berani. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut, bahaya. Sudah ada yang ngomong kan? Itu mereka bilang ‘kami ini cuman dua, membunuh atau dibunuh’. Eh eh memang mau?,” kata Tengku Zul.
“Kalau memang mau, kita buat. Membunuh dan dibunuh itu kesenangan kami, coba tes. Kalau udah merasa besar coba tes, jangan ngomong-ngomong,” pungkas Tengku Zulkarnain.
Padahal video tersebut adalah ketika Ustadz Tengku Zulkarnain membalas komentar orang PDIP yang ancam mau bunuh bila polisi tak bisa usut pembakar bender PDIP.
Silakan videonya lihat di sini, justru PDIP yang memulai mengancam membunuh.
Meme itu bergambar Tengku Zulkarnain. Dalam meme tertulis Tengku Zulkarnain sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI.
Tengku Zul pun mengomentari dan mengklarifikasi meme tersebut melalui di akun Twitternya. Ia merasa difitnah.
“Kelompok mereka ini tidak berhenti berhentinya menfitnah. Mereka buat Flyer sendiri. Share sendiri. Kemudian ramai ramai mengomentari sendiri. Betul betul tidak punya malu sama sekali,” kata Tengku Zul melalui akun Twitternya, Minggu (12/7).
“Beginilah zaman PKI berjaya dulu di tahun 1960an. NKRI penuh FITNAH yang bertebaran,” tambah Tengku Zulkarnain.
Meme ‘Membunuh Atau Dibunuh Itu Kesenangan Kami’ menyebar setelah sebelumnya beredar video Tengku Zul menolak keras Rancangan Undang-undang Haluan Ideopologi Pancasila (RUU HIP).
“Mau kita tolak habis. Kita gak menerima Pancasila gotong-royong, Ketuhanan Yang Maha Esa jadi Ketuhanan Berkebudayaan, ndak ada itu. Itu semua membuat umat Islam terpinggirkan, mending tidak usah,” tegas Tengku Zul, dalam video tersebut.
Tengku Zul menegaskan bahwa pencetus RUU HIP harus diusut tuntas. Orangnya harus ditangkap dan partainya dibubarkan.
“Kita berani umat Islam, berani. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut, bahaya. Sudah ada yang ngomong kan? Itu mereka bilang ‘kami ini cuman dua, membunuh atau dibunuh’. Eh eh memang mau?,” kata Tengku Zul.
“Kalau memang mau, kita buat. Membunuh dan dibunuh itu kesenangan kami, coba tes. Kalau udah merasa besar coba tes, jangan ngomong-ngomong,” pungkas Tengku Zulkarnain.
Silakan videonya lihat di sini, justru PDIP yang memulai mengancam membunuh.
[beritaislam]
COMMENTS