Khilafah ala min hajinnunuwah
Oleh : Ahmad Khozinudin | Aktivis, Anggota Hizbut Tahrir
"A caliphate (Arabic: خِلَافَة khilāfah) is an Islamic state under the leadership of an Islamic steward with the title of caliph (/ˈkælɪf, ˈkeɪ-/; Arabic: خَلِيفَة khalīfah, About this soundpronunciation (help·info)), a person considered a politico-religious successor to the Islamic prophet Muhammad and a leader of the entire ummah (Muslim community)."
Banyak analis dunia memprediksi, pasca mewabahnya virus Corona, dunia akan benar-benar berubah sama sekali. Seluruh sendi-sendi kehidupan dunia, akan berubah pasca wabah Corona.
Ideologi Kapitalisme dan sosialisme, terbukti gagal menangani wabah. Virus terus meluas dan menginfeksi seluruh penduduk bumi. Badan Kesehatan Dunia (WHO), tak mampu melakukan apapun kecuali hanya mengeluarkan pernyataan dan himbauan.
Amerika serikat yang dianggap mercusuar kapitalisme, juga tumbang dihantam Virus Corona. Bahkan, dalam situasi pandemi Amerika dihantam badai Sosial dan politik, berupa demo besar dan penjarahan, yang bermula dari kematian Goerge Floyd.
Negara yang membanggakan nilai demokrasi, Egaliterianisme, humanisme, ternyata penganut rasisme Radikal. Tak ada persamaan antara kulit hitam dan kulit putih, pelayanan Negara dan sikap masyarakat Amerika berpijak diatas asas : kulit putih lebih mulia dari kulit hitam.
Rusia dan China, sebagai negara pewaris ideologi sosialisme Komunisme, juga tak mampu berbuat banyak. Adapun Eropa, hanya Jerman yang dinilai mampu menghadapi Pandemi. Namun, keberhasilan Jerman dan kegagalan mayoritas Negara Uni Eropa, melumerkan ikatan persatuan Uni Eropa.
Konsep Negara Bangsa yang egois, kembali dilirik oleh Uni Eropa, khususnya pasca Inggris keluar dari Uni Eropa melalui Referendum Brexit. Negara Eropa, semakin pecah ikatannya saat Pandemi tak mampu dihadapi bersama, saat Jerman hanya berfokus pada Negaranya dan mengabaikan Uni Eropa.
Ditengah kegagalan dunia menghadapi virus Corona, Amerika dan China bermanuver membuat sandiwara ketegangan politik. Amerika tak ingin kasus demontrasi Floyd meluas dan semakin tidak terkendali, sehingga perlu mamasarkan sentimen nasionalisme untuk menyatukan warga Amerika.
Dan China, menjadi pengikat nasionalisme Amerika, China dijadikan sebagai musuh bersama Amerika dan dunia, sehingga rakyat Amerika diminta mentolerir kasus rasisme Amerika, melupakannya dan segera berfokus menghadapi ancaman China.
Ditengah kegagalan dunia, kegagalan Kapitalisme global menghadapi Pandemi, kapitalisme memaksa Negara-Negara di dunia untuk menerapkan New Normal. New Normal maknanya memaksa rakyat tetap berproduksi, ditengah Pandemi dengan habit yang menyesuaikan kondisi Pandemi, tanpa jaminan dan perlindungan dari negara atas bahaya potensial terinfeksi virus Corona, demi menjaga raksasa ekonomi dan bisnis kaum Kapitalis tidak tumbang. Inilah, hakekat dari New Normal.
Sementara umat Islam, kaum muslimin tak membutuhkan New Normal ala Kapitalis. Umat Islam membutuhkan New Chaliphate.
Yakni, Kekhilafahan ala Minhajin Nubuwah yang telah dijanjikan. Sebab, hanya Khilafah solusi tuntas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan Pandemi, sekaligus akan mampu kembali menggeliatkan ekonomi, Ekonomi yang berkeadilan, Ekonomi yang berorientasi pada tercukupinya kebutuhan hidup manusia setiap individu per individu. Bukan ekonomi yang hanya menyelamatkan bisnis kaum Kapitalis.
New Chaliphate adalah janji Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah SAW. Negara yang akan menyatukan kaum muslimin, dan mengembalikan kemuliaan Umat Islam. Negara, yang akan mengembalikan kedudukan kaum muslimin sebagai Khairu Ummah.
Khilafah dengan syariah Islam yang diembannya akan kembali memimpin dunia, menggantikan kedudukan ideologi Kapitalisme dan Amerika yang telah rapuh. Khilafah akan kembali memperbaiki peradaban dunia, yang sebelumnya porak poranda dirusak ideologi Kapitalisme dan Sosialisme.
Khilafah, akan membimbing dan membebaskan seluruh umat manusia, dari penghambaan kepada makhluk menuju menghamba hanya kepada Allah SWT semata. Khilafah akan menyinari seluruh sudut bumi, hingga tak ada satupun pintu rumah dibuka, kecuali Islam telah menyinari dan ada didalamnya. [].
COMMENTS