Nestafa Umat Manusia
Kapitalisme tegak atas dasar pemisahan agama dengan kehidupan (sekularisme).mereka berpendapat bahwa manusia berhak membuat peraturan hidupnya. mereka pertahankan kebebasan manusia yang terdiri dari kebebasan beraqidah, berpendapat, hak milik, dan kebebasan pribadi (syekh taqiyudin anbhani, peraturan hidup dalam islam,hal. 50).
Ditengah pandemik covid-19 angka kelaparan kian meningkat diberbagai belahan dunia termasuk di indonesia. Berawal virus corona ini terjadi di negara china tepatnya dikota wuhan. Negeri disebut dikenal dengan politiknya yakni komunisme dan sistem ekonominya kapitalisme. Pemimpin dinegara tersebut dengan sombong dan bangganya mengatakan dihadapan militernya yang memamerkan alat perang yang super canggih, dia mengatakan tidak ada yang mengalahkan kekuatan dinegaranya. Beberapa waktu kemudian terjadi virus yang menular bernama virus corona yang menimpa warganya pada bulan desember 2019 dinegri tersebut dan hingga kini terus menyebar keseluruh penjuru negri termasuk negara adi daya yakni Amerika serikat.
Dua negara adi daya tersebut tak mampu menghadapi pandemik covid 19 hingga banyak korban yang positiv mencapai jutaan orang dan meninggal dunia mencapai puluhan ribu orang. Padahal negara super power yang memiliki alat super canggih, tenatara yang hebat, dan banyak hasil kekayaan alam dari jajahannya dengan melawan makhluk Allah yang tak kasat matapun mereka tak mampu melawannya hingga sistem ekonominya ambruk.
Lembaga dunia World Food Program mengatakan masyarakat dunia menghadapi ancaman kelaparan besar-besaran dalam beberapa bulan lagi akibat resesi ekonomi yang dipicu pandemi COVID-19 atau virus Corona. Saat ini ada 135 juta orang menghadapi ancaman kelaparan. Proyeksi dari WFP menunjukkan jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 270 juta orang. Jumlah ini masih bisa bertambah karena ada sekitar 821 juta orang yang kurang makan. Sehingga, total warga dunia yang bisa mengalami bencana kelaparan melebihi 1 miliar orang. TEMPO.CO, washington.
Eksekutif Direktur WFP, David Beasley, mengatakan ada sepuluh negara yang telah mengalami kelaparan dan menimpa sekitar satu juta warga. “Saat menangani pandemi COVID-19, kita juga berada di tepi jurang pandemi kelaparan,” kata Beasley kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB seperti dilansir CNN pada Rabu, 22 April 2020.
Satu hal yang pasti adalah sistem kesehatan yang masih kurang mumpuni di sejumlah negara berkembang tidak akan mampu mengatasi para korban wabah SARS-CoV-2. Dari bencana ekonomi, yang terjadi selama pandemi, akan menyebabkan tekanan besar terhadap sumber daya pangan.
Termasuk di indonesia pun kelaparan melanda dinegri ini, padahal dari sumber daya alam yang ada di indonesia begitu melimpah kekayaan di darat dan di laut. Sistem politik demokerasi dan sistem ekonomi kapitalisme tak mampu menangani kelaparan yang melanda warga negaranya.
Sebanyak 22 juta penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan kronis. Jumlah tersebut sekitar 90 persen dari total jumlah penduduk miskin Indonesia, yakni 25 juta jiwa. Hal tersebut terungkap dalam laporan penelitian yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) bersama International Food Policy Research Institute (IFPRI) bertajuk Policies to Support Investment Requirements of Indonesia's Food and Agriculture Development During 2020-2045. [pdf]
"Banyak dari mereka tidak mendapat makanan yang cukup dan anak-anak cenderung stunting. Pada 2016-2018, sekitar 22,0 juta orang di Indonesia menderita kelaparan," terang laporan tersebut dikutip dari laman resmi ADB, Rabu (6/11).
Islam sebagai solusi problematika kehidupan
Islam adalah agama yang diturunkan Allah swt kepada nabi muhammad saw, yang mengatur hubungan manusia dengan khaliq-Nya, dengan dirinya dan dengan manusia sesamanya. Hubungan manusia dengan khaliqNya tercakup dalam akidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya tercakup dalam perkara akhlak, makanan, dan pakaian. Hubungan manusia dengan sesamanya tercakup dalam perkara mu'amalah dan uqubat (sanksi).(peraturan hidup dalam islam, hal. 117).
dalam menghadapi kelaparan ditengah pandemi covid 19 yang terjadi diberbagai negara di dunia , islam tentu bukan hanya agama spritul da ritual saja , islam juga sebagai ideologi yakni solusi problematika kehidupan manusia.
Ini sesuai dengan firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
Hai orang-orang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara total (TQS al-Baqarah [2]: 208).Di dalam tafsirnya, Aysar at-Tafâsîr, Imam Abu Bakar al-Jazairi menyatakan bahwa kata kaffat[an] dalam ayat di atas bermakna jâmi’[‘an] (total, menyeluruh). Karena itu, kata Imam al-Jazairi, tidak boleh sedikit pun kaum Muslim meninggalkan syariah dan hukum-hukum Islam.
Pandemi ini seolah menegaskan kepada kita, semakin penting dan mendesak perintah Allah SWT itu untuk kita wujudkan secara nyata. Oleh karena itu kelaparan yang melanda terutama orang orang miskin merupakan salah satu kedzaliman para pemimpin dinegara kapitalisme sekuler yang banyak menimbun harta bendanya demi kekuasaan dan kepentingan kelompoknya. Lihatlahlah dalam negara kapitalisme sekuker fakta yang terjadi para pejabat dan kelompoknya bergelimang harta melimpah dan rakyatny banyak yang mati kelaparan , ini suatu kejahatan yang luar biasa.
Berbanding terbalik dengan negara islam yakni daulah khilafah islamiyah yang menerapkan hukum Allah secara kaffah. Seluruh kebutuhan pokok setiap individu masyarakat harus dijamin pemenuhannya per individu secara sempurna. Juga harus dijamin kemungkinan stiap individu untuk dapat memenuhi kebutuhan sekunder semaksimal mungkin.
Allah swt berfirman dalam alquran :
"..supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang orang kaya saja diantara kamu (TQS. Al-Hasyr (59) : 7)
Dalam islam Sumber daya alam yakni air, api (minyak bumi yang menghasilkan energi), padang rumput yang didalamnya terdapat banyak kandungan bahan tambang yang dikelola oleh negara untuk kemakmuran rakyatnya dan dilarang menimbun atau menumpuk harta kekayaan . Selain itu islam mengatur negara dalam urusan pertanian dan perindustrian berikut produksinya agar jelas jelas antara halal dan haramnya demi menjalankan perintah Allah swt.
Berbeda dengan negara dengan sistem kapitalisme sekuler mereka hanya mementingkan asas manfaat yakni melihat dari segi keuntungan dan kerugian semata.
Sejarahpun pernah mencatat pada masa kepemimpinan bani umayyah khalifah umar bin abdul aziz tidak ada satu orangpun kelaparan dan sulitnya mencari orang miskin pada masa itu baik muslim maupun kaum kafir karena sistem yang diterapkan yakni syariat islam secara kaffah dalam bingkai negara (khilafah), tentu berbeda dengan kepemimpinan sistem demokerasi kapitalisme sekuler orang miskin dan kelaparan yang melanda banyak dijumpai pada hari ini diberbagai negri walaupun sumber daya alam yang melimpah. Wallahualam bi showab
Serang-banten, 2020
Hanya Islam yg bs menyelesaikan seluruh problematika ummat manusia. Smg kaum muslimin segera sadar dg kerusakan dn kedzoliman yg ditimbulkan dg diterapkannya sistem kapitalisme sekuler dn hanya mau diatur dg aturan Islam yg bersumber dr Al-Qur'an dn As-Sunnah yg akan menyelamatkan manusia dr kerusakan, kepunahan, kedzoliman, ketidakadilan dn kesengsaraan. ALLOHU AKBAR💪💪💪
ReplyDelete