komunisme dan kapitalisme sama-sama berbahaya dan merusak rakyat Indonesia. Waktunya rakyat Indonesia mengenyahkan komunisme dan membuang kapitalisme. Saatnya rakyat Indonesia berpaling kepada Islam sebagai jalan hidup
Tahun 1948 dan 1965 memberikan warna penting dalam perjalanan rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia terutama umat Islam memiliki trauma tersendiri pada komunisme dan PKI. Kekhawatiran akan trauma ini kembali hadir di tengah ramenya hastag satu abad PKI beberapa waktu lalu
Plus munculnya RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang tak menjadikan Tap MPRS No 25 Tahun 1966 sebagai konsiderannya. Padahal Tap MPRS tersebut berisi pembubaran PKI dan pelarangan ideologi Marxisme, Komunisme dan Leninisme
Konten RUU HIP yang sebagiannya berisi poin pemerasan Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila memgingatkan pada perspektif Nasakom yang menguatkan trauma. Komunisme sebagai bahaya laten memang harus diwaspadai dan wajar bila rakyat Indonesia terutama umat Islam khawatir terkait hal ini
Oleh karena itu upaya untuk mencegah bahaya laten ini hadir kembali sepantasnya didukung. Tetapi rakyat Indonesia seharusnya lebih serius terhadap bahaya nyata di depan mata, bukan lagi laten tetapi sudah mengalir dalam denyut nadi pengaturan negeri ini
Bahaya nyata tersebut tak lain adalah kapitalisme liberal. UU SJSN yang melahirkan BPJS jelas kapitalisme, kesehatan menjadi komoditas barang dagangan bukan pelayanan. Akhirnya iuran BPJS pun terus naik
UU Minerba terang benderang kapitalisme yang memberikan karpet merah pada para kapitalis. UU "Cilaka" Omnibus Law nampak jelas kapitalisme dengan membuka besar-besaran investasi asing dengan menipiskan aspek lingkungan dan kepentingan rakyat
New Normal "berdamai" dengan Covid-19 di tengah angka penyebaran yang masih tinggi adalah langkah nyata kapitalisme. Langkah yang mengedepankan ekonomi dan mengabaikan aspek kesehatan. Langkah yang menggeliatkan kembali ekonomi para kapitalis dan menyerahkan rakyat pada mekanisme pertarungan bebas melawan Covid-19
Oleh karena itu sedulur sekalian, komunisme dan kapitalisme sama-sama berbahaya dan merusak rakyat Indonesia.
Waktunya rakyat Indonesia mengenyahkan komunisme dan membuang kapitalisme. Saatnya rakyat Indonesia berpaling kepada Islam sebagai jalan hidup
Bagi umat Islam tentu ini bukan sekedar pilihan tetapi wujud keimanan yang mendalam kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
"Barangsiapa mencari addin selain diinul Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi" (QS Ali Imron : 85)Islam hadir dengan kelengkapan syariahnya yang akan memberikan rahmat untuk alam semesta termasuk di dalamnya manusia (muslim maupun non muslim), hewan dan tumbuhan
Politik ekonomi Islam akan memastikan jaminan kebutuhan asasi setiap rakyat. Sistem sosial Islam akan memastikan ketenteraman hidup hadir di tengah masyarakat. Sistem uqubat Islam akan memastikan keadilan terwujud untuk semua. Sistem pemerintahan Islam yaitu Khilafah akan menjamin kedaulatan Allah tegak membangun keberkahan
Saya pilih Islam untuk masa depan baru Indonesia dan dunia. Kalo Anda pilih apa?
Penulis : Agung Wisnu Wardana
COMMENTS