Oleh : Nasrudin Joha Ditengah pertarungan besar dunia melawan Virus Corona, tiba-tiba Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah su...
Oleh : Nasrudin Joha
Ditengah pertarungan besar dunia melawan Virus Corona, tiba-tiba Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah sudah menyiapkan obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Pemerintah, menurut Jokowi telah menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara untuk bisa mengobati Covid-19. Obat ini, bisa digunakan sesuai resep dokter.(20/3/2020).
Ada dua jenis obat yang disiapkan. Pertama yaitu Avigan, dan kedua yakni Klorokuin.
Bahkan, Obat Avigan telah didatangkan sebanyak 5.000 butir dan Pemerintah juga tengah memesan 2 juta butir obat tersebut. Sementara itu, obat Klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.
Terpisah, publik sangat kaget dengan pernyataan yang dikeluarkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mengatakan obat hydeoxychloroquine yang disebutkan Jokowi sebagai obat untuk Virus Corona, ternyata obat untuk penyakit Malaria dan belum tentu bisa menyembuhkan orang yang terjangkit virus corona (SARS-CoV-2).
Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian Kimia LIPI, Akhmad Darmawan mengatakan obat hydeoxychloroquine menargetkan parasit penyebab malaria, yakni Plasmodium yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Namun demikian, menurutnya efektivitas-nya untuk mengobati virus memang perlu kajian lebih jauh dan komprehensif mengingat memang target nya berbeda antara malaria plasmodium dengan virus Covid-19. (20/3).
Lantas, darimana sumber informasi yang diperoleh Jokowi yang menyebut obat hydeoxychloroquine atau Klorokuin sebagai obat virus Corona ? Dan riset negara mana ? Atas resep dokter siapa ? Darimana kesimpulan Obat anti malaria ini bisa menyembuhkan sakit akibat virus Corona ?
Kalaupun ada kemungkinan obat malaria ini bisa digunakan untuk mengobati sakit akibat virus Corona, semestinya Jokowi jujur. Jokowi, dalam keterangannya semestinya jujur menyebutkan obat yang dipesan hingga 3 juta butir itu obat malaria, namun juga efektif untuk mengobati penyakit akibat virus Corona.
Paling tidak, Jokowi meneladani Donal Trump, Presiden Amerika. Belum lama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga mengatakan obat malaria bisa menyembuhkan pasien virus corona.
Pernyataan Trump ini disampaikan seiring dengan perkembangan positif vaksin virus corona yang dilakukan Prancis dan China. Trump mengklaim penggunaan obat tersebut telah mendapat persetujuan dari dokter di AS.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan jika dokter bisa membuatkan resep obat antimalaria untuk digunakan pada pasien Covid19, lupus, dan rheumatoid arhritis.
"Kami bisa membuatkan resep untuk obat itu (antimalaria) segera, dan di situlah hebatnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA)," klaim Trump di sela konferensi media, Kamis (19/3).
Trump jauh lebih jujur ketimbang Jokowi, dengan menyebut obat itu adalah obat malaria, meski juga bisa digunakan untuk obat sakit akibat virus Corona.
Lalu Jokowi ? Kenapa menutupi bahwa obat yang disebutnya sebagai obat virus Corona adalah obat malaria ? Kenapa, untuk meyakinkan rakyat dia sampai menyebut obat itu telah berada dibawah resep dokter dan digunakan dibeberapa negara ?
Kalau obat itu sejak awal disebut obat malaria, tentu tidak perlu diperdebatkan. Obat malaria memang sudah banyak digunakan sesuai resep dokter, bukan hanya di satu atau dua negara, bahkan di banyak negara.
Tega sekali Jokowi menyebarkan informasi tak utuh disaat rakyat sedang dalam kondisi genting ? Apakah Jokowi ingin menjual angin surga, diatas kekhawatiran dan rasa cemas rakyat ? [].
COMMENTS