Oleh : Titin Kartini Media sosial digemparkan dengan berita tentang adanya kampanye " No Hijab Day " yang akan dirayak...
Oleh : Titin Kartini
Media sosial digemparkan dengan berita tentang adanya kampanye "No Hijab Day" yang akan dirayakan setiap tanggal 1 Februari mulai tahun ini. Seperti dilansir oleh Mysharing.Co berikut ini.
Hijrah Indonesia Gelar Kampanye "No Hijab Day", bahkan disertai sayembara "Hari Tak Berhijab".
Dipelopori oleh Yasmine Mohammad, kampanye " No Hijab Day" digelar melalui media sosial. Kampanye hari tanpa hijab ini dirayakan setiap 1 Februari." Meskipun Hijrah Indonesia tidak selalu sepakat dengan pandangan-pandangannya mengenai keislaman, tetapi kami memahami keresahannya dalam hijabisasi dan niqabisasi di seluruh Dunia Muslim", kata Admin Fan Page Hijrah Indonesia di Facebook.
Dalam penjelasan acara, Hijrah Indonesia menulis "Karena itulah, Hijrah Indonesia mengajak Anda para perempuan Indonesia baik muslim maupun bukan muslim untuk meramaikan #NoHijabDay dengan menayangkan foto foto anda berbusana dengan nuansa Indonesia dengan memperlihatkan kepala Anda tanpa memakai hijab/jilbab/niqab/cadar/kerudung dan semacamnya di akun media sosial Anda, baik instagram, facebook, maupun twitter dan blog Anda dengan hashtag #NoHijabDay dan #FreeFromHijab pada 1 Februari 2020.
https://mysharing.co/hijrah-indonesia-gelar-kampanye-no-hijab-day/
[ads-post]
Membaca ajakan tersebut tak henti-hentinya kita sebagai muslimah mengucap istighfar, yaa Allah betapa marahnya, betapa bersedihnya kaum muslimah di negeri yang katanya umat muslim terbesar di dunia ini sedang diserang oleh kaum feminis dan liberal dalam hal aqidah dan syariah.
Propaganda-propaganda jahat dan licik kaum feminis dalam merusak aqidah muslimah, disaat gelombang hijrah yang sangat meluas dikalangan masyarakat akan kesadaran menutup aurat ini membuat para feminis atas nama kesetaraan gender, kebebasan, dan budaya nusantara terus mereka kampanyekan untuk menghambat kebangkitan kaum muslimah yang ingin tunduk dan patuh kepada Syariat Islam.
Tak ada ikhtilaf dalam perintah menutup aurat bagi muslimah adalah suatu kenyataan yang tak bisa dipungkiri, jelasnya Perintah Allah SWT dan Rasul-Nya dalam al-Quran dan as-Sunnah yaitu surah An- Nur ayat 31, surah Al-Ahzab ayat 59, dan HR. Abu Dawud no.3580.
Mengapa selalu muslimah yang diserang? Karena kaum kafir dengan perantara kaum feminis nan liberal, sejatinya mengetahui akan kebangkitan kaum muslim terdapat pada muslimah yang memberikan andil yang besar dalam melahirkan generasi-generasi penerus peradaban Islam.
Kehancuran sebuah peradaban terletak pada wanita, bukankah kehancuran sebuah negeri berasal dari rusaknya kaum wanitanya. Begitupun dengan kaum muslim, feminis menyadari akan hal itu, maka mereka terus berupaya untuk membuat rusak kaum muslimah atas nama kesetaraan gender dan hak asasi manusia dan budaya tentunya.
Tidak adanya perlindungan dari penguasa negeri ini untuk kaum muslimah, semakin menumbuh suburkan para feminis untuk menyebarkan ajaran-ajaran kebebasan berbalut budaya nusantara, yang menggerus akidah muslimah, ketakutan para feminis akan kebangkitan para muslimah tentu akan semakin membuat mereka ketar-ketir, dengan berbagai cara mereka akan menghambatnya bahkan menghancurkannya.
Wahai kaum muslimah, adalah suatu kehormatan bagi seorang muslimah untuk menaati ketentuan Sang Pencipta dan mengikuti tata cara berpakaian yang islami sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya.
Islamlah yang harus menjadi standar perbuatan seorang muslimah, bukan budaya dan pemikiran barat. Yang menjadi teladan kita adalah para shahabiyat, yang ketika dihadapkan pada hukum menutup aurat, maka mereka serta merta menerapkan perintah Allah dan Rasul-Nya tanpa tapi tanpa nanti.
Rasulullah ﷺ bersabda " Dunia itu perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah".( HR. Muslim).
Allah SWT berfirman " Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan tersesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (TQS. Thaha (20): 123-124)
Mengutip ucapan sang guru KH.Ustadz Ismail Yusanto Beliau berkata " Perempuan jadilah seperti berlian diantara kaca-kaca walau nampak sama namun mempunyai nilai yang berbeda".
Menjalankan Syariat Islam bagi kaum Muslim adalah suatu kewajiban tanpa bisa ditolerir lagi, namun tentu semua ini akan bisa terlaksana ketika ada perisai umat yang akan melindungi umat islam khususnya kaum muslimah dari serangan-serangan kaum kafir, kaum feminis dan para munafikun yang akan terus menyesatkan umat dengan pemikiran-pemikirannya yang liberal dan sekuler, dengan tegaknya sebuah institusi yaitu Daulah Khilafah Islamiyah, yang akan menjaga dan melindungi kehormatan dan kemuliaan kaum muslimah.
Wallahu a'lam bi ash-shawab.
Sumber; https://t.me/WadahAspirasiMuslimah
COMMENTS