Fadjroel Rachman Jawab dulu Pernyataan Sujiwo Tejo, Jangan Ikut Berbicara Radikal dan HTI
Oleh : Abu Ghazi
Tak kunjung berhenti dan tak ada tanda-tanda yang memang akan menunjukkan berhenti. Seolah ini adalah senjata paling ampuh untuk menutupi kegagalan mengelola negeri, Rezim terus menggoreng isu radikal semakin lebar dan semakin menjadi-jadi.
Diawali dari pernyataan menag yang berencana melarang pakaian cadar dan cingkrang dilingkungan ASN. kini rezim sudah tak malu-malu lagi. Lewat juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman menyebut radikalisme yang dimaksud pemerintah adalah terkait ideologi terlarang. Fadjroel menyebut ormas dengan ideologi terlarang seperti Hizbut Tahrir Indonesia.
"Kalau terkait radikalisme dalam pengertian pemerintah adalah terkait langsung ormas terlarang, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia," kata Fadjroel ketika ditemui di Jakarta Pusat, Minggu malam, 10 November 2019.
Fadjroel mengingatkan ormas HTI anti Pancasila dan sudah dilarang juga oleh Mahkamah Agung.
https://www.vivanews.com/berita/nasional/18176-sering-bicara-radikalisme-istana-itu-ditujukan-ke-hti
Sebelum terlalu jauh pak Fadjroel berbicara tentang HTI dan Radikal. Mohon sekiranya Pak Fadjroel sekalian mengajak begawan BPIP untuk menjawab pernyataan Sujiwo Tejo di forum ILC tanggal 5/11/19 terkait tentang ada gak sih pancasila itu sebenarnya? Di forum itu beliau mengatakan Pancasila itu yang ada hanya lambang burung garuda dan teks saja. Tetapi secara hakekat tak pernah ada prakteknya di masyarakat.
Beliau menyampaikan bagaimana kita disuruh anti dengan sesuatu yang tidak ada? Untuk menyakinkan penonton dan rakyat bahwa pancasila secara makna itu memang tidak ada. Beliau memberikan gambaran dengan menjelaskan kalau pancasila itu memang ada, maka air pasti gratis dan tidak beli, lapangan kerja gampang.
Beliau juga mempertegas bahwa pancasila secara makna itu memang tidak ada, dengan mengaitkan mengenai iuran BPJS yang naik. Membuat rakyat akan kejet-kejet untuk membayar, dengan ditambah lagi diancam ditakut-takuti akan tidak bisa mengurus Paspor, SIM dll. Kalau sudah seperti ini dimana Pancasilanya???
Mungkin lebih bijak Fadjroel menjawab pernyataan sujiwo tejo saja. Karena untuk berbicara masalah radikal apalagi HTI beliau sepertinya bukan makomnya. Kerena semakin banyak pihak istana serta para menteri berbicara radikal dan pancasila semakin kelihatan bahwa mereka sebenarnya tak paham substansi akar masalah negara.
Karenanya ini momen yang tepat bagi pihak istana dan begawan BPIP untuk menjawab pernyataan sujiwo tejo yang kini kian viral, dan sepertinya sangat mewakili hati suara rakyat.
Karena dalam forum ILC sepakan lalu, tak ada satupun pembicara dari partai politik yang di undang, yang gemar gembar gembor teriak-teriak saya pancasila tidak ada yang dapat menyanggah pernyataan sujiwo tejo. Oleh karenanya, ini pernyataan yang harus dijawab oleh rezim agar rakyat pecaya bahwa Pancasila itu memang ada? Kalau sampai pihak istana dan begawan BPIP mendiamkan ini berarti betullah Pancasila itu hanya simbol tanpa makna.
Jadi pak Fadjroel Rachman fokus saja sebagai juru bicara presiden, fokus juga ikut membantu menyelesaikan masalah-masalah negara yang begitu banyak. Jangan ngurusin yang Anti Pancasila yang belum tentu ada itu. Lebih baik Pak Fadjroel urus menteri-menteri yang anti ajaran agama saja.
Jadi hentikan proyek isu radikalisme dan memusuhi HTI, dengan mengatasnamakan demi nama bangsa dan negara.
COMMENTS