Makna Indah dari Kalimat Thoyyibah Oleh : Fahmia Labibah (Masisir Al Azhar) ______ Allah swt berfirman dalam al Qur’an, أَلَمۡ تَ...
Makna Indah dari Kalimat Thoyyibah
Oleh : Fahmia Labibah (Masisir Al Azhar)
______
Allah swt berfirman dalam al Qur’an,
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ (٢٤) تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۭ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ (٢٥)
Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. (Ibrahim [14] : 24 - 25)
Syekh Sholih Ja'fariy dalam muqoddimah kitab Faidh wa Faidh wa Fadhl min Allah fii Syarh Kalimah Laa Ilaaha illa Allah menyebutkan bahwa kalimat thoyyibah yang dimaksudkan di sini adalah kalimat tauhid, laa ilaaha illa Allah. Sedangkan pohon baik yang dimaksudkan adalah pohon kurma.
Dalam ayat ini, Allah menyerupakan kalimat tauhid dengan pohon kurma karena beberapa hal, yaitu :
Pertama, karena pohon kurma itu pohon yang baik, ia memiliki buah yang manis. Sama seperti kalimat tauhid yang disebutkan sebagai kalimat thoyyibah.
Kedua, karena pohon kurma memiliki karakter akar dan batang yang kuat, tidak gampang jatuh. Hal ini sama seperti kalimat tauhid yang kokoh dan akan selalu tinggi.
Ketiga, kalimat thoyyibah menyebabkan pemiliknya selalu berbuat baik sebagaimana pohon kurma yang memiliki banyak manfaat baik bagi penggunanya.
Namun, bila kita telusuri lebih jauh lagi, perbedaan antara keduanya sangatlah besar. Apa itu? Apa yang dihasilkan oleh pohon kurma adalah sesuatu yang fana. Kurma bila dimakan akan menjadi kotoran dan akhirnya dibuang. Pelepah kurma yang dijadikan sebagai atap atau hiasan, pada suatu hari nanti akan rusak, dan hilang.
Berbeda dengan hasil dari kalimat tauhid yaitu ibadah dan ketundukan kepada Allah. Bila diniatkan benar untuk Allah, maka balasannya adalah pahala dan surgaNya. Mereka yang beriman dan melaksanakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh akan kekal di dalamnya.
Jika buah kurma dapat menghilangkan rasa lapar dan menjadikan perut kenyang, maka kalimat thoyyibah dapat menghilangkan kesyirikan dalam jiwa seseorang serta mengokohkan ketauhidan dalam dadanya.
Jika siang dapat menghilangkan kegelapan dan menjadikan bumi terang benderang, maka kalimat thoyyibah dapat menghilangkan gelapnya syirik dan menjadikan jiwa terang benderang karena cahaya tauhid.
Jika senjata dapat mengusir rasa takut dan memberikan rasa aman, maka kalimat thoyyibah dapat mengusir rasa takut kepada selain Allah dalam hati dan memberikan rasa aman dan tenang.
Jika hujan dapat menghidupkan bumi dari kematiannya (kekeringannya), maka kalimat thoyyibah dapat menghidupkan hati dari matinya dzikir kepada Allah.
...
Begitulah esensi indah dari kalimat thoyyibah. Namun, bukan hanya hati yang menjadi tenang. Tetapi juga keluarga dan masyarakat bisa menjalankan syariat Allah dengan tenang, tanpa takut disebut radikal dan masuk penjara.
Bahkan dengan kalimat tauhid-lah kaum muslimin akan mencapai kejayaannya sebagaimana dulu Rasulullah membangun negara di Madinah dengan keimanan yang kokoh kepada Allah, meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah, hanya Allah yang berhak mengatur kehidupan manusia karena Dia-lah Sang Pencipta segalanya.
Wallahu a'lam bis showab.
_______
Jadi, jangan benci sama kalimat tauhid ya... Karena justru kalimat tersebut yang akan membawa kita ke surga nantinya, in syaa Allah
Oleh : Fahmia Labibah (Masisir Al Azhar)
______
Allah swt berfirman dalam al Qur’an,
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ (٢٤) تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۭ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ (٢٥)
Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. (Ibrahim [14] : 24 - 25)
Syekh Sholih Ja'fariy dalam muqoddimah kitab Faidh wa Faidh wa Fadhl min Allah fii Syarh Kalimah Laa Ilaaha illa Allah menyebutkan bahwa kalimat thoyyibah yang dimaksudkan di sini adalah kalimat tauhid, laa ilaaha illa Allah. Sedangkan pohon baik yang dimaksudkan adalah pohon kurma.
Dalam ayat ini, Allah menyerupakan kalimat tauhid dengan pohon kurma karena beberapa hal, yaitu :
Pertama, karena pohon kurma itu pohon yang baik, ia memiliki buah yang manis. Sama seperti kalimat tauhid yang disebutkan sebagai kalimat thoyyibah.
Kedua, karena pohon kurma memiliki karakter akar dan batang yang kuat, tidak gampang jatuh. Hal ini sama seperti kalimat tauhid yang kokoh dan akan selalu tinggi.
Ketiga, kalimat thoyyibah menyebabkan pemiliknya selalu berbuat baik sebagaimana pohon kurma yang memiliki banyak manfaat baik bagi penggunanya.
Namun, bila kita telusuri lebih jauh lagi, perbedaan antara keduanya sangatlah besar. Apa itu? Apa yang dihasilkan oleh pohon kurma adalah sesuatu yang fana. Kurma bila dimakan akan menjadi kotoran dan akhirnya dibuang. Pelepah kurma yang dijadikan sebagai atap atau hiasan, pada suatu hari nanti akan rusak, dan hilang.
Berbeda dengan hasil dari kalimat tauhid yaitu ibadah dan ketundukan kepada Allah. Bila diniatkan benar untuk Allah, maka balasannya adalah pahala dan surgaNya. Mereka yang beriman dan melaksanakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh akan kekal di dalamnya.
Jika buah kurma dapat menghilangkan rasa lapar dan menjadikan perut kenyang, maka kalimat thoyyibah dapat menghilangkan kesyirikan dalam jiwa seseorang serta mengokohkan ketauhidan dalam dadanya.
Jika siang dapat menghilangkan kegelapan dan menjadikan bumi terang benderang, maka kalimat thoyyibah dapat menghilangkan gelapnya syirik dan menjadikan jiwa terang benderang karena cahaya tauhid.
Jika senjata dapat mengusir rasa takut dan memberikan rasa aman, maka kalimat thoyyibah dapat mengusir rasa takut kepada selain Allah dalam hati dan memberikan rasa aman dan tenang.
Jika hujan dapat menghidupkan bumi dari kematiannya (kekeringannya), maka kalimat thoyyibah dapat menghidupkan hati dari matinya dzikir kepada Allah.
...
Begitulah esensi indah dari kalimat thoyyibah. Namun, bukan hanya hati yang menjadi tenang. Tetapi juga keluarga dan masyarakat bisa menjalankan syariat Allah dengan tenang, tanpa takut disebut radikal dan masuk penjara.
Bahkan dengan kalimat tauhid-lah kaum muslimin akan mencapai kejayaannya sebagaimana dulu Rasulullah membangun negara di Madinah dengan keimanan yang kokoh kepada Allah, meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah, hanya Allah yang berhak mengatur kehidupan manusia karena Dia-lah Sang Pencipta segalanya.
Wallahu a'lam bis showab.
_______
Jadi, jangan benci sama kalimat tauhid ya... Karena justru kalimat tersebut yang akan membawa kita ke surga nantinya, in syaa Allah
thankyou for your post visit us to see article about anything at https://www.unair.ac.id/
ReplyDelete