Alkisah sebuah epic dari benua barat sono menceritakan: setelah pengepungan selama 10 tahun tidak membuahkan hasil, pasukan Yunani memban...
Alkisah sebuah epic dari benua barat sono menceritakan: setelah pengepungan selama 10 tahun tidak membuahkan hasil, pasukan Yunani membangun sebuah kuda kayu raksasa dan menyembunyikan beberapa prajurit pilihan di dalamnya. Sebagian pasukan Yunani lainnya berpura-pura berlayar pergi meninggalkan medan peperangan, dan orang-orang Troya menarik kuda kayu ini masuk ke dalam tembok pertahanam mereka sebagai lambang kemenangan. Malamnya pasukan Yunani keluar dari kuda kayu tersebut dan membuka pintu gerbang untuk pasukan Yunani lainnya, yang kembali mendatangi kota Troya dengan memanfaatkan persembunyian malam. Seluruh pasukan Yunani memasuki kota Troya dengan mudah dan mengakhiri perang dengan kehancuran kerajaan Troya secara total.
Beberapa ribu tahun kemudian, perang Troya tersebut kembali terulang, hanya saja bukan saja TKPnya yang bergeser jauh ke timur, tapi bentuk "kuda troya" bukan lagi berbentuk patung kayu kuda raksasa, melainkan jebakan hutang yang berwujud investasi. Begitu juga motif "invansi" bukan karena si cantik Helen, tapi malah jauh lebih kuno, yakni "ruang hidup" atau daerah baru untuk menunjang kebutuhan hidup bangsa imperialis.
Sama halnya dengan penguasa Troya yang bergembira "menerima" patung kuda kayu raksasa karena disangka sebagai tanda pengakuan atas kekalahan dan pernyataan menyerah dari pasukan Yunani, penguasa negara yang dijadikan target sasaran oleh negara imperialis juga merasa "inventasi" dari negara imperialis tersebut merupakan buah dari prestasinya sebagai kepala negara, sebagai hasil kerja yang patut menerima pujian dan dibanggakan rakyatnya, sekalipun rakyatnya jauh lebih cerdas daripadanya, sekalipun rakyatnya telah menunjukkan fakta negara-negara lain yang telah jadi korbannya.
Semoga saja epic memilukan yang terjadi saat ini, tidak juga berakhir sama dengan kehancuran yang dialami Troya, mengingat invansi, eh insventasi yang "dihadiahkan" oleh kerajaan imperialis hampir semua menyasar sektor strategis.
By Ali Lharos Return
COMMENTS