Inilah Enam Alasan Mendasar Kaum Muslimin Wajib Tinggalkan Demokrasi
Homeopini islamIdeologi

Inilah Enam Alasan Mendasar Kaum Muslimin Wajib Tinggalkan Demokrasi

Oleh: Joko Prasetyo Setidaknya ada enam alasan mendasar sehingga kaum Muslimin wajib meninggalkan demokrasi seraya menegakkan khilafah. Al...

Sistem Demokrasi Mustahil Mengentaskan Kemiskinan
Alam Kapitalis: Era Disrupsi, Tenaga Kerja Dihabisi
KITABULLAH DIATAS SEGALANYA

Oleh: Joko Prasetyo

Setidaknya ada enam alasan mendasar sehingga kaum Muslimin wajib meninggalkan demokrasi seraya menegakkan khilafah. Alasan tersebut tentu saja berdasarkan timbangan Al-Qur’an dan Hadits, sebagaimana Allah SWT berfirman:

Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an)  dan Rasul (Hadits)." (QS. An-Nisa': 59).

Pertama, sumber hukum.

Dalam demokrasi syariat Islam bisa jadi sebagai salah satu bukan sebagai satu-satunya sumber hukum sehingga tercampurlah antara yang hak (syariat Islam) dan yang batil (bukan syariat Islam). Sedangkan dalam khilafah, syariat Islam sebagai satu-satunya sumber hukum.

Timbangan:

Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah [2]: 42).

Kedua, tugas kepala negara.

Dalam demokrasi, kepala negara (presiden/perdana menteri) bertugas untuk menerapkan aturan buatan manusia (DPR/parlemen). Sedangkan dalam khilafah kepala negara (khalifah/imam/amirul mukminin) bertugas untuk menerapkan syariat Islam.

Timbangan:

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.  (QS. Al Maidah [5]: 44).

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dzalim (QS. Al Maidah [5]: 45).

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik (QS. Al Maidah [5]:47).

Ketiga, masa jabatan kepala negara.

Dalam sistem demokrasi periodik (Indonesia 5 tahun sekali/Amerika 4 tahun sekali). Sedangkan dalam khilafah tidak ada periodeisasi, diganti hanya ketika melanggar syariat atau berhalangan menegakkan syariat.

Timbangan:

Dengar dan taatilah pemimpin kalian sekalipun yang memimpin adalah seorang budak hitam, yang kepalanya seperti dipenuhi bisul. (HR al-Bukhari). Dalam riwayat lain, yakni riwayat Imam Muslim dari jalan Ummu al-Hushain, dinyatakan: (Selama) ia masih memimpin kalian sesuai dengan Kitabullah. (HR Muslim).

Keempat, kesatuan hakiki.

Kepala negara dalam demokrasi merupakan pemimpin negara bangsa, sehingga kaum Muslimin saat ini terpecah ke dalam lebih dari 57 negara bangsa. Kepala negara dalam khilafah merupakan kepemimpinan umum kaum Muslimin sedunia dan menyatukan kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia.

Timbangan:

Jika dibait dua orang khalifah maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya (HR. Muslim dari Abu Sa’id al Khudri)

Kelima, kesesuaian dengan misi hidup.

Dalam demokrasi taat kepada presiden tidak termasuk ibadah malah terkategori maksiat. “Tidak boleh taat kepada makhluk untuk maksiat kepada Khalik (Pencipta).” (HR. Muslim dan Tirmidzi). Sedangkan dalam khilafah, taat kepada khalifah termasuk ibadah. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an)  dan Rasul (Hadits)." (QS. An-Nisa': 59).

Timbangan:

“Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Ad Dzariyyat: 56).

Keenam, orang yang mencontohkannya.

Penerapan demokrasi dicontohkan kaum kafir yang pasti masuk neraka. Sedangkan penerapan khilafah dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin (Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiallahuanhum) yang dijamin masuk surga.

Timbangan:

Wajib atasmu memegang teguh Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin. Gigitlah ia dengan gigi gerahammu. Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru, karena sesungguhnya setiap perkara-perkara yang baru itu adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah itu adalah sesat.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).[]

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,25,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,4,Ekonomi,200,fikrah,8,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,11,gerakan,5,Hukum,94,ibroh,17,Ideologi,72,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,88,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,291,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,51,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,18,Musibah,4,Muslimah,90,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3681,opini islam,89,Opini Netizen,2,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,22,Pendidikan,125,Peradaban,1,Peristiwa,19,pertahanan,1,pertanian,2,politik,325,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,6,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,Sistem Islam,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,74,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,47,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Inilah Enam Alasan Mendasar Kaum Muslimin Wajib Tinggalkan Demokrasi
Inilah Enam Alasan Mendasar Kaum Muslimin Wajib Tinggalkan Demokrasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbfp2NRhy2NRKB8FvQEBZjpGoZBt9fnvHHIrjfZARKfJ7kcZW7Q5EnTXRxLzyFdaJHcD1ARRrFIWHr29zbtCNbG-jNCR_oRP_xcwd8ErV3gmvg1RAVJii3TLxnhZevqOeHBnGvdVLQAuI/s640/FB_IMG_1483491621089.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbfp2NRhy2NRKB8FvQEBZjpGoZBt9fnvHHIrjfZARKfJ7kcZW7Q5EnTXRxLzyFdaJHcD1ARRrFIWHr29zbtCNbG-jNCR_oRP_xcwd8ErV3gmvg1RAVJii3TLxnhZevqOeHBnGvdVLQAuI/s72-c/FB_IMG_1483491621089.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2017/01/inilah-enam-alasan-mendasar-kaum.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2017/01/inilah-enam-alasan-mendasar-kaum.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy