Hari ini selasa 13 desember 2016 , jutaan rakyat indonesia bisa melihat secara langsung persidangan perdana basuki ahok purnama , yang...
Hari ini selasa 13 desember 2016 , jutaan rakyat indonesia bisa melihat secara langsung persidangan perdana basuki ahok purnama , yang di siarkan langsung oleh hampir semua stasiun tv, pada awalnya semua stasiun tv sepakat untuk tidak menyiarkan persidangan dengan alasan menjaga suasana damai, hanya tvone yang berniat live, tapi pada kenyataannya hampir semua menyiarkan.
Saudaraku, dalam ilmu jurnalistik ada yang namanya provokasi media, bisa jadi live penyiaran persidangan ahok bagian dari menjaring opini publik, untuk menciptakan opini serta asumsi asumsi liar di tengah jutaan penonton ditanah air.
Inilah yang diharapkan oleh terdakwa beserta para pengacaranya, sekali dayung dua tiga pulau terlewati, opini inilah yg sedang di bangun oleh team pemenangan ahoker dengan menguasai suasana persidangan, walaupun dalam nota keberatan terdakwa ada poin-poin dusta, salah-satunya adalah pemberangkatan haji marbot masjid & pemberian hewan qurban di jakarta bukan uang terdakwa pribadi, tapi itu uang pemprov DKI.
Saudaraku perlu diketahui, terdakwa bukanlah tipikal seorang yg melankolis, terdakwa juga bukan orang yang gampang mengeluarkan air mata, mau tau fakta nya..? Mari kita lihat dan kita pelajari karakter terdakwa yang asli, disetiap Rapat internal yang di muat pemerintah propinsi DKI terdakwa.
1. Sambil marah marah dan arogan terdakwa mengatakan "biar gimana gua tetep gubernur elu"
2. Saat diwawancara oleh salah satu stasiun tv terdakwa marah-marah dan berkata tidak pantas yang dilakukan pejabat publik ditonton jutaan rakyat indonesia dengan mengatakan ....tai tai..tai
3. Saat menerima pengaduan dari seorang ibu tentang kartu jakarta pintar, belum selesai si ibu bicara terdakwa langsung marah-marah dengan mengatakan "ibu Maling" serta masih banyak lagi arogansi yang diperlihatkan oleh terdakwa tanpa prilaku santun dan beretika.
Hari ini dalam sidang perdana lewat nota keberatannya terdakwa merubah penampilan serta karakter keras dan kasar nya ...
BENARKAH INI KARAKTER AHOK..?
Dalam membacakan nota keberatan, terdakwa sesekali tersedu sedan bahkan terisak-isak sambil menyapu air matanya, sambil meminta maaf kepada majelis hakim, kalau kita perhatikan selama terdakwa pemimpin DKI apakah yang bersangkutan pernah meneteskan air mata?, Untuk perjuangan warga jakarta, atau terdakwa menangis karena program nya banyak menyengsarakan rakyat dengan menggusur pemukiman warga miskin DKI?, Obyektivitas inilah yang sengaja dihilangkan dengan memunculkan karakter baru dan ini dipertontonkan lewat media mainstream.
Pertanyaannya adalah apakah masyarakat akan tergiring suasana yang sengaja diciptakan terdakwa di bantu oleh media dan membiarkan asumsi-asumsi liar publik tanpa kontrol sehingga akan memecah suasana yang sudah terbangun menjadi puing-puing berserakan karena asumsi liar tersebut dan tidak menutup kemungkinan media media yang menjadi corong terdakwa akan mengundang para pengamat dadakan sehingga menciptakan statemen liar menjadi bola salju yang siap menerkam siapa saja.
Akankah publik bisa menakar opini liar ini yang sengaja ditawarkan oleh terdakwa lewat media partnernya dalam menciptakan dan mengesankan terdakwa adalah jujur dan bersih dari korupsi....
Semoga catatan kecil ini bermanfaat dan tetap istiqomah dalam prinsip agama, bukan karena opini yang dibentuk sehingga akan mengaburkan pokok permasalahan yaitu penjarakan penghina alQuran.
Wassalam
Penulis Yayasan Sahabat Muallaf Bogor.
COMMENTS