Bahaya Ideologis Perayaan Tahun Baru Masehi

Bahaya Tahun Baru Masehi

Bahaya Ideologis Perayaan Tahun Baru Masehi

Bahaya Ideologis Perayaan Tahun Baru Masehi

Perayaan tahun baru selalu menjadi momen spesial bagi sebagian besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Menariknya, perayaan tahun baru Masehi yang dilakukan oleh umat Islam seringkali lebih meriah dibandingkan dengan perayaan tahun baru Masehi umat Kristiani. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2014, Indonesia mengimpor kembang api senilai lebih dari USD 23 juta atau sekitar Rp 288 miliar (dengan kurs Rp 12.000). Mirisnya, meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pada malam tahun baru, suasana kota-kota besar sering kali berubah seolah-olah menjadi negeri non-Muslim. Perayaan ini, yang jelas berasal dari tradisi umat Kristiani, sering kali lebih meriah daripada perayaan tahun baru Hijriah. Hal ini patut menjadi bahan refleksi bagi umat Islam.

Bahaya Ideologis

Secara historis, penetapan 1 Januari sebagai tahun baru dimulai pada masa Kaisar Romawi Julius Caesar pada tahun 46 SM. Kemudian, pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII meresmikan kalender Gregorian yang digunakan hingga saat ini, dan diadopsi oleh hampir seluruh negara Eropa Barat Kristen. (sumber: Wikipedia, History.com).

Perayaan tahun baru Masehi di Barat dirayakan dengan berbagai cara, baik ibadah seperti kebaktian di gereja, maupun kegiatan non-ibadah seperti parade, karnaval, hiburan, olahraga, dan berkumpul dengan keluarga (sumber: Wikipedia).

Dengan fakta ini, kita dapat menyimpulkan bahwa perayaan tahun baru Masehi merupakan bagian dari peradaban non-Islam. Oleh karena itu, ulama mengharamkan umat Islam untuk ikut serta dalam perayaan tersebut. Dalil keharamannya dapat ditemukan dalam dua sumber: pertama, dalil umum yang mengharamkan kaum Muslimin meniru kebiasaan kaum kafir (tasyabbuh bi al-kuffâr), dan kedua, dalil khusus yang mengharamkan merayakan hari raya kaum kafir (tasyabbuh bi al-kuffâr fi a’yâdihim) (M. Shiddiq Al Jawi, 2013).

Selain dari segi hukum syar’i yang mengharamkan partisipasi dalam perayaan tahun baru Masehi, perayaan ini juga mengandung bahaya ideologis bagi umat Islam. Bahaya ideologis ini dapat mempengaruhi prinsip dan substansi kehidupan umat Islam, baik dalam kehidupan pribadi, ajaran, hukum, sejarah, dan berbagai aspek penting lainnya dalam Islam. Berikut adalah beberapa bahaya ideologis dari perayaan tahun baru Masehi:

1. Mengikis Kepribadian Islam

Seorang Muslim dituntut untuk menjaga identitas Islamnya dalam berpikir dan bertindak, yang dikenal dengan pola pikir dan pola sikap Islam. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh meniru kebiasaan non-Muslim, terutama yang tidak berlandaskan akidah dan syariah. Perayaan tahun baru Masehi sering kali dimulai dengan seruan untuk merayakan Natal bersama, yang dapat merusak akidah. Selain itu, kebiasaan seperti meniup terompet dan budaya hedonisme yang terkait dengan perayaan ini dapat merusak jati diri seorang Muslim. Sebagai gantinya, umat Islam disarankan untuk melakukan muhasabah (introspeksi) ketika tahun baru Hijriah tiba, memohon ampunan Allah, dan berusaha memperbaiki diri.

2. Pendangkalan Akidah Islam

Perayaan tahun baru Masehi sangat erat kaitannya dengan tradisi umat Nasrani. Sejak masa Kaisar Julius Caesar, Januari ditetapkan sebagai bulan pertama, yang berkaitan dengan nama dewa Janus, dan umat Kristen mulai merayakan tahun baru ini. Perayaan ini telah menjadi bagian dari hari raya kaum Nasrani sejak tahun 1582. Dengan demikian, perayaan tahun baru Masehi adalah hari spesial bagi umat Nasrani, yang bertentangan dengan akidah Islam. Merayakan tahun baru Masehi bisa merusak akidah umat Islam, mengingat konsep ketuhanan dalam agama Kristen bertentangan dengan akidah Islam. Imam Ahmad menyatakan bahwa umat Islam dilarang merayakan hari raya orang-orang Yahudi dan Nasrani (Ibnu Taimiyyah, *Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm*).

3. Propaganda Liberalisasi Budaya

Peradaban Barat, yang identik dengan liberalisasi budaya, berakar dari sekularisme, di mana agama tidak boleh campur tangan dalam kehidupan manusia. Inilah yang tercermin dalam perayaan tahun baru Masehi, yang sering kali melibatkan pengeluaran besar untuk hiburan, pesta kembang api, minuman keras, dan perilaku amoral lainnya. Ini menunjukkan bahwa perayaan tahun baru Masehi tidak hanya soal merayakan waktu, tetapi juga menyebarkan budaya bebas tanpa memperhatikan halal-haram, yang berpotensi mempengaruhi generasi muda Muslim.

4. Menjauhkan Umat Islam dari Kalender Hijriah

Kalender Masehi, yang digunakan secara luas di dunia, membuat umat Islam sulit untuk mengingat momen-momen penting dalam ajaran Islam, yang seharusnya dihitung berdasarkan kalender Hijriah. Kalender Hijriah digunakan untuk menentukan hari-hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Haji. Meski ada upaya untuk mempertahankan sistem kalender Hijriah, pengaruh kalender Masehi semakin memperlemah pemahaman umat Islam tentang kalender Hijriah, yang pada akhirnya bisa mengganggu pelaksanaan hukum Islam.

5. Mengokohkan Penjajahan Barat

Jika identitas Muslim semakin tergerus, akidah semakin lemah, dan pemahaman terhadap kalender Hijriah memudar, maka hal ini memberi peluang bagi kekuatan Barat untuk terus menguasai dunia Islam, baik secara fisik maupun non-fisik. Umat Islam akan semakin tergantung pada ideologi Barat, seperti demokrasi, liberalisme, dan sekularisme, yang pada akhirnya menimbulkan krisis multidimensi. Dalam konteks simbolis, perayaan tahun baru Masehi bisa dipandang sebagai simbol penjajahan Barat atas dunia Islam. Hal ini terjadi setelah runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada 1924, ketika kalender Hijriah digantikan dengan kalender Masehi oleh para politisi sekuler Turki.

Demikianlah lima bahaya ideologis yang mengancam umat Islam melalui perayaan tahun baru Masehi. Wallahu a’lam.

Oleh: Yan S. Prasetiadi, M.Ag

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,4,Ekonomi,191,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,10,gerakan,5,Hukum,92,ibroh,17,Ideologi,70,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,52,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,290,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,50,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,89,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3586,opini islam,88,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,20,Pendidikan,114,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,325,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,67,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,46,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,7,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Bahaya Ideologis Perayaan Tahun Baru Masehi
Bahaya Ideologis Perayaan Tahun Baru Masehi
Bahaya Tahun Baru Masehi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVEH-IyNMtJqXGh64SfQLXg0pUrc8DGhfid6_SD2uSu536OQXFjsXQUiDFZkWvrvIVaJbjaWSKg7H000ZTQnSHzHlqqtN_WZx0khJWXDOTfnxYVoI13mZ-p9cfvbIZrqQ-o8DFhbZOw14/s16000/Screenshot_2016-12-30-21-50-24.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVEH-IyNMtJqXGh64SfQLXg0pUrc8DGhfid6_SD2uSu536OQXFjsXQUiDFZkWvrvIVaJbjaWSKg7H000ZTQnSHzHlqqtN_WZx0khJWXDOTfnxYVoI13mZ-p9cfvbIZrqQ-o8DFhbZOw14/s72-c/Screenshot_2016-12-30-21-50-24.png
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2016/12/bahaya-ideologis-perayaan-tahun-baru.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2016/12/bahaya-ideologis-perayaan-tahun-baru.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy